Eka Santosa: Sikat Perusak Simbol Negara
BOMA Dukung Sikap Kapolda Jabar
BANDUNG - Sekjen Baresan Olot
Masyarakat Adat (BOMA) Jawa Barat Eka Santosa, mendukung sikap Kapolda Jawa
Barat Irjen Pol Anton Charlian terkait kasus Rizieq Shihab. Dukungan BOMA Jabar
diberikan kepada Kapolda atas kasus Rizieq Shihab yang menghina simbol negara.
Seperti diinfokan sebelumnya, Imam
besar FPI, Rizieq Shihab, memenuhi panggilan Polda Jabar untuk diperiksa atas
pelaporan Sukmawati Soekarnoputri. Rizieq diperiksa terkait tudingan penghinaan
terhadap Pancasila ketika melakukan kegiatan di Lapangan Gasibu 2011 lalu.
Tudingan itu terekam dalam video
yang kemudian diunggah Youtube. Lantas kasus itu dilaporkan ke Bareskrim Mabes
Polri pada Oktober 2016, dan terakhir kasus itu dilimpahkan ke Polda Jabar pada
November 2016.
Saat pemeriksaan pada Januari
2017 itu, Rizieq dikawal ribuan laskar FPI dan dihadang sekelompok ormas GMBI
yang notabene binaan Kapolda Jabar Anton Charlian. Terjadi gesekan antara kedua
kubu, sehingga kondisi Bandung pun menjadi panas.
Tidak dalam konteks perselisihan antara
GMBI dengan FPI, Sekjen BOMA Jabar Eka Santosa justru mendukung langkah Kapolda
yang memeriksa Rizieq yang diduga menghina simbol negara. "Langkah kapolda
bagus-bagus saja. Di sisi lain kalau Kapolda menjadi pembina salah satu ormas,
itu silahkan saja," kata Eka Santosa kepada pers menyikapi peristiwa
bentrok massa GMBI dengan FPI, di Bandung, Sabtu (14/01/2017).
Eka Santosa mendukung aparat mana
pun yang sedang menegakan konstitusi. Bentuk apa pun yang berindikasi dan bernuansa
mengganggu simbol negara, kemudian melakukan provokasi bernada SARA, menurut
Eka harus ditumpas. Polisi maupun aparat keamanan diminta Eka Santosa jangan ragu-ragu
untuk bertindak, bahkan jangan membiarkan mereka mengambilalih peran-peran
pemerintah
"Seperti menghakimi
masyarakat yang lain kan gak benar. Ada saluran konstitusi yang harus dipatuhi.
Kita menghormati berbedaan pandangan dalam hal tertentu terhadap pemikiran
kebangsaan, tetapi tetap harus dalam wadah koridor yang disepakati secara
nasional, yaitu ideologi pancasila," papar Eka Santosa yang juga Ketua
Umum Gerakan Hejo itu.
Bentuk dukungan BOMA terhadap
Kapolda, lanjut Eka Santosa, aparat dan pemerintahan harus bersikap tegas.
Tidak boleh memberikan ruang terhadap bentuk apa pun yang bersifat isu-isu
SARA. itu berbahaya, karena keanekaragaman budaya bisa terganggu.
BOMA bersama para olot tetua adat
se-Jawa Barat mendukung langkah Kapolda Jabar. "Silahkan bersikap tegas
tanpa harus ragu-ragu, dan BOMA beserta siap membantu sosialisasi kepada
masyarakat menghalau pihak-pihak yang melakukan provokasi dan perlawanan terhadap
simbol-simbol dan ideologi negara," tandas Eka.
Eka menyarankan sikap tegas juga
terhadap siapa pun yang mengganggu eksistensi NKRI, kebhinekaan maupun simbol merah
putih. Kalau dakwah yang benar itu akan disikapi oleh masyarakat di daerahnya
masing-masing.
"Jika perlu, ada pergerakan
rakyat semesta. Tetapi BOMA tidak setuju jika ada indikasi mempertandingkan
massa dengan massa. Karena tanpa dukungan pengerahan massa pun Kapolda tetap
harus bertindak sesuai aturan," pungkas Eka Santosa.(jawa)
Eka Santosa: Sikat Perusak Simbol Negara
Reviewed by ALGIVON
on
17.10
Rating:
Tidak ada komentar