Hasil Panen Bambu di DAS Citarum Bonus Rp16 Triliun
FORUM Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum
kembali berkiprah. 11 Koordinator Wilayah Forum DAS Citarum sejak dikukuhkan
Gubernur Jabar pada 6 Maret 2013 masih bekerja maksimal. Meski tidak ada lagi
perhatian gubernur Jawa Barat, namun Forum DAS Citarum membuat gebrakan menanam
pohon bambu di bantaran sungai Citarum sepanjang 240 kilometer. Bayangkan, hasil
panen bambu 4 tahun kedepan akan menghasilkan 16 triliyun rupiah. Ini setengah
dari APBD Jawa Barat.
********
Relatif lama tak muncul sosok Eka
Santosa, selaku Ketua Forum DAS (Daerah Aliran Sungai) Citarum. Kemana saja
selama ini? “Tentu masih ada. Namun, ketika dicanangkan Citarum Bersih oleh
Gubernur Jawa Barat itu, kini tak jelas arahnya., Forum DAS Citarum tak
dilibatkan lagi. "Ini bikin kami bertanya-tanya?” ujar Eka Santosa usai
memimpin rapat Forum DAS Citarum di Alam Santosa Pasir Impun Kabupaten Bandung
(12/2/2017).
Bocoran dari rapat terakhir yang
dipimpin Eka itu, dalam waktu dekat akan dicanangkan penanaman pohon bambu di
sepanjang 240 Km kiri–kanan bantaran Sungai Citarum. “Total ditanam di sekitar
100 ribu ha lahan. Dalam waktu 4 sampai 5 tahun dihasilkan nilai ekonomi Rp16 triliun.
Taruhlah, ini dari satuan harga jenis bambu petung @ Rp30 dengan rerata
diameter 10-16 cm panjang 5 meter, tanpa rekayasa,” paparnya.
Dalam kurun 1 sampai dengan 3
tahun warga sekitar dapat memanfaatkan rebung sebagai bahan pangan. “Ingat loh,
16 triliun itu setara dengan setengah APBD Jabar,” tandas Eka. Menindaklanjuti pencanangan ini Bidang
Perencanaan dan Pengendalian Forum DAS Citarum, Ir. Sapto Prayogo, M.Si
menyatakan, tunggu satu dua hari, detilnya dia akan paparkan. "Intinya,
kami dukung. Bambu terbukti sebagai tanaman tropis banyak manfaatnya secara
ekologis maupun ekonomis," tambah Sapto.
Sementara itu Ir. H Uyud Sutisna,
Wakil Ketua Forum DAS Citarum didampingi Sekretarisnya Ir. Harun Darise MM dan
Wakil Sekertarisnya Asep Yulianto SE, turut mendukung program terbaru ini. ”Ini
bukan hal baru juga, hanya momentumnya dirasa tepat sekarang, bantarannya harus
diberdayakan. Kita malu sungai ini jadi salah satu sungai terkotor di dunia,”
kata Uyud yang juga pendiri Forum DAS Citarum.
Nilai Ekonomi & Lingkungan
Segar
Manfaat penanaman bambu secara
terprogram, menurut Rizki Ramdani “Astro” aktivis Gerakan Hejo yang juga
berkiprah di Forum DAS Citarum, dari sisi ekonomi dan lingkungan hidup. ”Nantinya,
bisa melahirkan ekonomi kerakyatan, membuka lapangan kerja. Angka kemiskinan
pun bisa berkurang,” kata Astro sambil menunjukkan sejumlah data hasil kajian
dari berbagai lembaga penelitian. Manfaat lainnya, pohon bambu bisa menimbulkan
sumber mata air baru, oksigen segar pun bisa muncul.
Dadan Ramdan Direktur Eksekutif
Walhi Jabar yang dihubungi melalui ponsel, langsung bereaksi positif.
Menurutnya, ide ini sebaiknya segera diimplementasikan di lapangan. Hendaknya
mensinergikan rancangan ini dengan para pegiat dan pecinta bambu yang kini
banyak bermunculan di Tatar Sunda. “Banyak nantinya budayawan dan pecinta
lingkungan, bisa terlibat pada program yang bagus ini,” kata Dadan.
Sementara pegiat anti korupsi dan
lingkungan yang tergabung pada DPKLTS (Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan
Tatar Sunda) Abah Landoeng (91), hampir setali tiga uang dengan Dadan Ramdan.
”Lanjutkan program ini. Sangat
bagus untuk lingkungan dan masyarakat. Libatkan Abah, bila program ini akan
diterapkan di lapangan,” tandas tokoh yang diklaim sebagai manusia terkuat di
dunia ini.
Kondisi riil sungai Citarum kini
90 persennya telah tercemar berat. Namun
hampir semua dinas terkait hanya menghambur-hamburkan dana APBD dan APBN di
sungai ini. Citarum ibarat gadis cantik yang diperkosa beramai-ramai, lalu
dibunuh dan ditinggalkan begitu saja. Program pembangunannya hanya berjangka
pendek. Peran budaya dan kearifan lokal banyak ditinggalkan. Inilah hasilnya.(jawara)
Hasil Panen Bambu di DAS Citarum Bonus Rp16 Triliun
Reviewed by ALGIVON
on
15.43
Rating:
Tidak ada komentar