Pice Rivai, Ketua LMP Kab. Bandung Barat: Stop Kiriman Sampah ke Sarimukti dari Kota Bandung, Kota Cimahi & Kab. Bandung !
TPA Sarimukti di Cipatat Kabupaten BandungBarat - Alih fungsi lahan 'sementaun'?
Algivon – Untuk kesekian
kalinya, Pice Rivai, Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Kabupaten Bandung Barat
(KBB) yang juga dikenal sebagai Koordinator APSAH (Aksi Peduli Sampah), pada
Rabu, 11 Maret 2020 di Sekretariat Markas Cabang LMP KBB di Ruko Plaza Stasiun
Padalarang No. 154 Kertamulya, Kecamatan Padalarang KBB, angkat bicara.
“Dengarkan semua ya, habislah batas kekesalan kita. Nanti, Rabu,
18 Maret 2020 bersama ratusan anggota elemen massa lain, akan menyetop seluruh dump truck yang memuat sampah dari Kota Cimahi,
Kota Bandung, dan KBB. Semua itu, tidak lagi membuang sampah ke TPA Sarimukti
yang ada di wilayah kami di KBB. Sejak peristiwa tragis TPA Leuwigajah di Cimahi
tahun 2005 (21 Februari – red), hingga kini kenapa tidak pernah tuntas urusan
TPA Sarimukti ini?! Dari dulu, cuma jadi ajang bancakan saja …”
Masih kata Pice Rivai yang menyatakan bahwa menjaga
keseimbangan lingkungandan hutan adalah tanggung-jawab bersama, “bukan parsial
dan penuh kasak-kusuk seperti sekarang ini,” ujarnya yang selanjutnya
memaparkan keterbatasan konsidi TPA Sarimukti dewasa ini.
Menurutnya, lahan Perhutani Sarimukti yang luasnya sekitar 20
hektar di Kecamatan Cipatat, KBB, adalah alih fungsi lahan menjadi TPA sampah
yang bersifat sementara.”Nyatanya sudah 15 tahun, kenyataannya ternyata menjadi
sementaun,” ujarnya yang direspon
dengan gelak tawa dari puluhan yang hadir kala itu.
Yang menjadikan Pice Rivai beserta elemen massa-nya geleng-geleng kepala, kala itu :”Sekarang, santernya malah akan ditambah masa kontrak TPA Sarimukti. Luasnya pun ditambah menjadi 42 hektar. Ini ironi, Pemprov Jabar belum mampu memberikan solusi. Permasalahan sampah dari hulu hingga hilir, hanya ditanggulangi secara primitif, hanya berpindah tempat saja! Digigiwing sambil membawa bakteri berbahaya bagi kesehatan, dan tak indah lagi kelihatannya alam Bandung Raya ini.”
Bandung Raya, Darurat Sampah !
Demi meyakinkan gerakannya akan bersifat massif dan
terstruktur, Pice Rivai mengutip data SIPSN ( Sistem Informasi Pengelolaan
Sampah Nasional) KLHK tahun 2019. Menurt data in, Kota Bandung menghasilkan
sampah 1500 ton/ hari, Kab.Bandung 1.750 ton/ hari, Kota Cimahi 300 ton/ hari
dan Kabupaten Bandung Barat 300 ton/ hari. Menurut SIPSN KLHK 2019, total
sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti di KBB sekitar 3.850 ton/ hari.
Kenyataannya, kapasitas TPA Sarimukti yang luasnya 20 hektar hanya 2.000 ton/
hari.
“Pertanyaan kita, sekitar 1.850 ton sampah per hari dikemanakan?
Lebih gila lagi atau edun kata saya mah, dugaan kuat kami sekarang ini TPA Sarimukti
per hari menerima sampah dari Bandung Raya sekitar 6.000 ton !” ujarnya.
Damtruk Bodong …
Sementara itu menurut Asep Suhaya yang akrab disapa Enug
selaku Ketua GRIB KBB yang merupakan Koordinator Lapangan (korlap), menduga ratusan
kendaraan dump truck atau damtruk, yang setiap hari hilir mudik mengangkut
sampah di Bandung Raya:
”Sudah lama diketahui, tidak layak pakai. Dugaan kuat
lainnya,surat-suratnya pun tak jelas juntrungannya, ini yang biasa membahayakan
di jalanan umum sebut saja dumtruk bodong!”
Menutup jumpa pers ini, kembali Pice Rivai menyatakan rasa
geram, jengkel, sekaligus risi karena wilayahnya selama 15 tahun terakhir ini
hanya dijadikan sebagai area ngagigiwing bakteri
runtah:
“Sunggun menistakan lagi, regulasi yang terbangun atas kesepakatan
empat pemerintahan daerah (Kota Bandung, Kota Cimahi, KBB, dan Kabupaten
Bandung) hanya dijadikan nilai seremoni dan bancakan belaka di antara mereka,
tanpa ada transparansi. Pantaslah rakyat geram selama ini,” pungkasnya.” (Rls/HS)
Pice Rivai, Ketua LMP Kab. Bandung Barat: Stop Kiriman Sampah ke Sarimukti dari Kota Bandung, Kota Cimahi & Kab. Bandung !
Reviewed by Harri Safiari
on
18.02
Rating:
Mantap...maju teruss KETUA....NKRI HARGA MATI
BalasHapus