Eka Santosa ‘Melawan Arus’ Sambangi Keluarga Pelaku Pembakar Balegede Julangapak: Saya Maafkan
Eka Santosa (kemeja putih) ditengah-tengah keluarga Amang (31/7/2020)
Algivon – Rasanya, ini kisah yang langka di zama kini. Lazimnya saat ini, sebuah interaksi sosial apa pun bentuknya, selalu diwujudkan dengan perhitungan struktural secara kaku seperti ‘lo jual gua beli’ – azasnya, untung rugi atau transaksi kaku sebagai arus utamanya. Lain halnya dengan tindakan Eka Santosa mantan Ketua Komisi II DPR RI yang sebelumnya penah duduk sebagai Ketua DPRD Jabar (1999 – 2004), dan kini bergiat sebagai Ketua Umum DPP Gerakan Hejo , serta Sekjen (Duta Sawala) BOMA Jabar, menyikapi peristiwa kebakaran bangunan ikonik aula Balegede Julangapak di Kawasan Ekowisata dan Budaya Alam Santosa di Pasir Impun Desa Cikadut, Cimenyan Kabupaten Bandung, miliknya pada 9 Juni 2020 lalu: segala atribut yang membebaninya, ia lepaskan – memaafkan pelaku, demi menata hubugan sosial dan kultural yang lebih baik di masa depan.
Struktur dan
komposisi masyarakat yang sakit harus sama-sama kita sembuhkan, acap kali Eka
Santosa lontarkan, ini mennyikapi kondisi sosial kemasyarakatan di daerahnya di
Desa Cikadut utamanya. “Semua serba
transaksional, jauh dari rasa guyub dan pola masyarakat desa-kota yang maju dan
beradab, kental sudah ada dehumanisasi itu. Kita jangan ikut arus itu, lawan
arus bila memungkinkan dengan selalu berbuat baik” kata Eka Santosa.
Sehari
sebelum Hari Raya Idul Adha 1441 H, pada Kamis, 30 Juli 2020[L1] , menurut Eka Santosa keluarga pelaku
pembakar Balegede Julangapak seperti yang telah ditetapkan oleh Polsek Cimenyan
pada rekonstruksi di TKP beberapa hari lalu, ini tercatat atas nama Supriatna
alias Amang bin Suhaya (33), yang berprofesi sebagai buruh dan tinggal satu
desa di tempat Balegede Julangapak berada, esok hari keluarga besarnya akan
hadir untuk kedua kalinya ke Alam Santosa.
“Mendahului
niatan keluarga Amang, saya putuskan biar saya yang menyambangi mereka pada
hari ini (31/7/2020). Apalagi ibunda pelaku ini sudah sepuh. Ini saat terbaik bagi
kita, wajib bermaaf-maafan dengan siapa pun,” kata Eka Santosa sambil berjalan
kaki menuju rumah keluarga pelaku yang masih satu desa dengannya.
Singkat
kisah, rumah yang dituju Eka Santosa telah dicapai. Tampak segenap keluarga
besar menyambut dengan cukup girang menyambut kehadiran Eka Santosa di rumahnya
yang relatif sederhana. Ibunda pelaku dan istrinya sambil menggendong putranya,
turut menyambut dengan penuh haru. Eka Santosa berkali-kali kala itu mencairkan
suasana dengan memberikan penyadaran, bahwa yang berlalu sudahlah kita ambil
hikmahnya:
“Marilah
kita tatap masa depan dengan lebih baik. Kehadiran saya di sini adalah tanda,
kita harus membina hubungan jauh lebih baik lagi,” ujarnya dengan menambahkan –
“Anggaplah ini cobaan hidup, kejadian sebagai pembelajaran, menertibakan
kehidupan sosial di lingkungan kita yang terkadang sudah sakit, harus kita
sembuhkan”.
Dugaan, Ada Pembisik …
Salah satu
inti dari pertemuan ‘anomali’ ini, juru bicara keluarga pelaku Pembakar Balegede
Julangapak, Ansor menyatakan secara terbuka memohon maaf sebesar-besarnya
kepada Eka Santosa atas ulah kerabatnya tersebut.
“Atas nama
keluarga saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada Pa Eka, atas perbuatan
pelaku,” ucap Ansor yang diamini segenap hadirin.
Lebih jauh Ansor yang mengenal Eka Santosa sebagai tokoh yang peduli lingkungan dan kerap membantu para warga yang membutuhkan bantuan.
“Pa Eka
selalu membantu warga di lingkungan sini. Lihatlah manfaat Alam Santosa
sekarang ini yang kin menjadi hutan percontohan. Sebelum ada hutan di Sekebalingbing,
Cikadut ini warga di sekitarnya sering kebanjiran, longsor, kalau kemarau dilanda
kekeringan.”
Masih dalam
kesempatan yang sama, Ansor Ansor menduga ada pihak yang membisikinya, untuk melakukan
pembakaran Balegede Julangapak, yakinlah menurutnya kelurga - mengenal perilaku
Amang sehari-hari cukup baik.
“Dugaan
keras saya, ada yang membisikinya sehingga terjadi pembakaran ini. Saya
sesalkan itu, malah siap berpartisipasi katanya, mau bikin lagi,” tutup Ansor sambil
berterima kasih –“Hatur nuhun, sampai-sampai membawakan paket sembako untuk istri
Amang dan putranya. Ini sangat jauh diluar dugaan kami.” (Harri Safiari)
Tidak ada komentar