Puing Kebakaran Balegede Julangapak Dibersihkan, Mang Suryana: Tak Semua Masyarakat Brutal
“Secara
pribadi saya mohon maaf atas kejadian ini yang disebabkan warga saya yang
melakukannya. Ke depan, teruslah bangun kembali tempat ini, karena Balegede dan
Alam Santosa sudah menjadi daerah tujuan wisata. Kami dari Desa Cikadut
mendukung pembangunan kembali,” sambut Kepada Desa Cikadut yang didampingi staf
serta beberapa warga Desa Cikadut.
Sang tuan
rumah Eka Santosa selaku pemilik bangunan aula Balegede Julangapak saat pembukaan
police line dan hari pertama pembersihan puing-puing sisa gedung ikonik ini,
secara legowo dari curahan pribadi, untuk kesekian-kalinya mengucapkan kata
maaf bagi para pelakunya:
“Secara
pribadi saya maafkan, namun dari segi hukum silahkan pihak berwenanglah
menanganinya,”ucapnya sambil menambahkan – “Terima kasih atas kepedulian Ibu
Kades dan warga di sini untuk ikut membersihkan, dan rencana membangun kembali
di tapak ini.”
Lebih jauh
menurut Eka, disadari bahwa fenomena penyakit sosial yang menimpa keluarga
besar Alam Santosa dan Gerakan Hejo, serta pusat kegiatan BOMA (Baresan Olot
Masyarakat Adat) Jabar, walaupun telah ditangkapnya pembakar Balegede
Julangapak dengan identifikasi polisi dari warga Kampung Sekebalingning Desa
Cikadut dengan nama Supriatna alias Amang (33):
“Anggaplah,
ini fenomena atau tragedi sosial yang harus menjadi perhatian bersama.
Kehadiran Ibu Kepala Desa dan beberapa pendampingnya, adalah tanda warga Desa
Cikadut sangatlah menjunjung tinggi pentingnya hidup guyub, serta menghormati
peradaban di antara kita.”
Secara
terpisah salah satu warga Desa Cikadut, Mang Suryana (65) yang mengaku sudah
lebih dari 18 tahun bekerja di Alam Santosa, yang hari itu ikut membersihkan
tapak reruntuhan aula Balegede Julangapak, saat dimintai pendapatnya terkait
peristiwa pembakaran ini:
“Sedih
sekali, perlu tahu masyarakat di sini tak semua brutal. Malah banyak yang
simpati. Bangunan ini, kan sudah menjadi milik masyarakat,” ujarnya dengan
mengimbuh – “Hari ini kita bersihkan, katanya akan dibangun kembali. Ya,
banggalah ini kan aikon Desa Cikadut. Harus terus maju dibangun lagi.” (Harri Safiari)
Tidak ada komentar