Pentingnya Faktor Lokasi untuk Budidaya Karamba Jaring Apung di Pantai - Ini Panduannya ...
O P I N I
Oleh: Rita Rostika
Dosen Prodi Perikanan Pangandaran, Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran
Algivon – Arkian, penerapan teknologi Karamba Jaring Apung (KJA) adalah salah satu teknik akuakultur yang cukup produktif, dan intensif dengan konstruksi, tersusun dari karamba-karamba jaring yang dipasang pada rakit terapung di perairan pantai. Tentu ada segudang keuntungan mempraktikkan budidaya ikan melalui KJA ini, bila dibandingkan dengan teknologi selain itu, di antaranya: ikan dapat dipelihara dengan kepadatan tinggi tanpa khawatir akan kekurangan oksigen.
Lalu, ada keuntungan lainnya selain hemat lahan: tingkat
produkivitasnya pun tinggi, karena tidak
memerlukan pengelolaan air yang khusus, ini dapat menekan input
biaya produksi, mudah dipantau, unit usaha dapat diatur sesuai kemampuan modal,
jumlah dan mutu air selalu memadai, tidak perlu pengolahan tanah, serta pemangsa
mudah dikendalikan juga mudah dipanen.
Saat ini budidaya di pantai banyak yang dilakukan
menggunakan KJA, namun sebelum dijalankan,
ada kiat utama yang harus dilakukan yakni pemilihan lokasi yang
tepat. Apakah itu? Pemilihan lokasi yang
tepat dan baik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha budidaya
pantai disamping ketersedian benih, lingkungan dan kualitas air yang baik, juga
tersedia pakan serta terjaminnya pasar.
Kelayakan lokasi merupakan hasil kesesuaian di antara
persyaratan hidup, dan berkembangnya suatu komoditas budidaya terhadap
lingkungan fisik perairan. Lingkungan fisik yang dimaksud meliputi kondisi
oseanografi, dan kualitas perairan serta topografi dasar laut.
Selain itu, ada teknologi lain yang sudah dikembangkan,
yaitu teknologi SIG (Sistem Informasi Geografi). SIG sangat membantu saat
melakukan analisis pemilihan lokasi yang didasarkan, pada data pengukuran parameter fisika, dan
kimia perairan. Parameter ini didapatkan dari hasil pengukuran, dan pengambilan
sampel air di stasiun penelitian yang ditentukan secara acak.
Parameter Kesesuaian Lokasi Budidaya Ikan di Pantai dan
laut
Ketentuan lain yang menjadi pertimbangan dalam penentuan
lokasi untuk kegiatan budidaya pantai dan laut adalah kecepatan arus, kedalaman
air, oksigen terlarut, pH air, suhu dan
salinitas.
Kecepatan arus sangat berguna untuk kegiatan budidaya
perairan. Arus ini berguna untuk menambah kembali oksigen terlarut di tempat
pemeliharaan atau KJA, arus maksimum yang ideal untuk lokasi budidaya ikan di
laut dalah 50 cm/detik. Sedangkan kecepatan arus antara 20 - 40 cm/detik, ini
merupakan kisaran yang baik untuk kegiatan budidaya ikan di KJA.
BBPBL (Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut - 2001)
menyatakan kecepatan arus yang layak untuk budidaya pada KJA berkisar pada 20 –
49,9 cm/detik.
Kedalaman air yang baik minimum 5 m atau berjarak 2 m
dari dasar jaring, hal ini akan memberikan kesempatan terjadinya pergantian
masa air utamanya di dasar jarring, serta menghindari adanya gesekan dengan
dasar perairan, selain itu kedalaman perairan juga bermanfaat untuk menghindari
terjadinya penumpukkan pakan, gangguan organisme dasar, kotoran ikan dan
kotoran lainnya di dasar jaring. BBPBL (2001) menyatakan bahwa kedalaman yang
layak untuk budidaya laut adalah 15 – 24,9 m.
Oksigen terlarut adalah satu jenis gas terlarut dalam air
dengan jumlah yang sangat banyak, menurut Evalawati et al. (2001), parameter
oksigen terlarut yang sangat sesuai bagi ikan kerapu pada sistem KJA adalah ≥5
mg/l.
Unsur penting lainnya, pH air mempengaruhi tingkat
kesuburan perairan, karenanya ia mempengaruhi kehidupan jasad renik. Perairan
yang mengandung unsur asam (relatif tinggi), tidaklah produktif karena dapat
membunuh ikan. Menurut Effendi (2003) parameter pH yang sangat sesuai bagi ikan kerapu pada sistem KJA idealnya
berkisar pada 8- 8,2.
Faktor suhu amatlah mempengaruhi aktivitas metabolisme
organisme, karena itu penyebaran organisme baik di lautan maupun diperairan
tawar, dibatasi oleh suhu perairan. Suhu sangat berpengaruh terhadap kehidupan
dan pertumbuhan ikan. Menurut Romimohtarto dan Juwana (1999) parameter suhu
untuk pembesaran ikan kerapu di sistem KJA berada pada kisaran 27 – 30,9 oC.
Salinitas adalah konsentrasi rata-rata seluruh larutan
garam yang terdapat di dalam air laut. Untuk keperluan budidaya ikan laut, maka
salinitas disesuaikan dengan jenis ikan yang akan dibudidayakan. Menurut
Evalawati et al. (2001) nilai salinitas yang sangat sesuai bagi kerapu pada
sistem KJA berkisar pada 30-32,9 ppt.
Peranan SIG
Kegiatan usaha perikanan budidaya laut berkelanjutan
harus dilandasi dengan perencanaan yang tepat, menyeluruh, dan terpadu dengan
rencana sektor lain. Analisis spasial kesesuaian lahan dapat dilakukan dengan
menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG dan data penginderaan jauh
(inderaja) berperan penting dalam aspek spasial. Hal ini kaitannya dengan
pengembangan, dan manajemen perikanan budidaya.
Kajian SIG ini umumnya meliputi: zonasi dan kesesuaian
lahan, dampak perikanan budidaya terhadap lingkungan perairan, perencanaan
pengembangan perikanan budidaya, dengan memperhatikan pengguna lahan lainnya,
dan inventarisasi serta pemantauan aktivitas perikanan budidaya. Terbukti
pemilihan lokasi dengan menggunakan teknologi SIG, yang diintegrasikan dengan
manipulasi data yang sistematis, logis, dan efektip, pengambilan keputusan
pemilihan lokasi menjadi lebih mudah dan efisien.
Informasi dasar lainnya lazimnya dapat kita peroleh dalam
bentuk peta tematik. Ini diperlukan untuk menyusun kelayakan biogeofisik, di
antaranya meliputi karakteristik oseanografi. Evaluasi kesesuaiaan lahan
amatlah penting. Ini berhubungan dengan rencana penggunaan lahan, dan skala
produksi. Selain itu lakukan pula metode skoring pada masing–masing parameter,
lengkapi pula dengam melakukan tumpang susun (overlay).
Akhirnya, demi memperoleh lokasi yang mendekati kondisi ideal, amatlah diperlukan data yang lengkap. Semua ini semata demi terwujudnya lokasi budidaya ikan di pantai atau di laut yang tepat. Lainnya, tentu agar terhidar dari kerugian yang tidak perlu. Marilah kita galakkan bdidaya ikan di laut dan pantai kiat. Selamat mencoba. (RR/HS)
Artikel ini telah terbit sorotindonesia.com dengan judul 'Seleksi Lokasi, Kiat Sukses Budidaya Karamba Jaring Apung di Patai' Pada tayangan ini Algivon.com melakuan penyesuaian seperlunya.
Tidak ada komentar