Adri Zulpianto, Koordinator Alaska: Pertamina, Hindari Apes dan Cari Kambing Hitam, Pecatlah Ahok?!
Algivon – Kepada redaksi (9/9/2020)
kembali Adri Zulpianto selaku Koordinator Alaska (Aliansi Lembaga Analisis
Kebijakan dan Anggaran, yang terdiri dari CBA, dan Lembaga Kaki Publik),
menyatakan setidaknya ada tiga masalah di Perusahaan Pertamina yang saat ini tengah
menjadi viral atau sorotan masyarakat.
“Masalah perusahaan ini bisa dibilang apesnya Pertamina. Apes
ini disebabkan, Pertama, tentang Kerugian PT. Pertamina pada semestar satu 2020
yang sampai US$ 767,92 juta atau sekitar Rp 11,33 triliun. Kedua, tidak ada
hujan, tidak ada angina. Tiba tiba Pertamina terhempas dari Fortune Global 500.
Dan ketiga, penunjukan Basuki Tjahaja
Purnama, atau Ahok yang menduduki kursi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).”
Lebih lanjut Adri Zulpianto, menyinggung perihal apesnya
Pertamina yang katanya semakin mengenaskan, yang sebenarnya bisa dihindri. Ini
terjadi, tatkala pihak manajemen perusahaan, justru malah berusaha untuk
mencari cari alasan mengapa Pertamina bisa merugi?
Lucunya, pihak manajemen Pertamina, malah sepertinya ‘ngotot’
mengemukakan sedikitnya ada tiga alasan yang mereka anggap pantas untuk dikambing-hitamkan:
yaitu penurunan penjualan, fluktuasi Rupiah terhadap Dolar AS, dan melemahnya harga
minyak mentah dunia.
Namun dimata Alaska, alasan apapun yang diberikan Pertamina
tidak bisa diterima begitu saja. Musababnya, dalam hitung hitungan bisnis,
Pertamina tidak mungkin merugi. “Saat itu harga BBM internasional sedang anjlok
turun tapi harga jual BBM kepada rakyat tetap tinggi atau tidak mengalami penurunan sepersen pun,” ujar Adri Zulpianto.
Akhirul kata yang bikin Pertamina terlihat tambah kacau ‘sumacau’,
perihal pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Komut (Komisaris
Utama) Pertamina. Alkisah, dalam dunia nyata dan peraturan terkait,
pengangkatan Ahok ini banyak melanggar peraturan yang dibuat oleh kementerian
sendiri, seperti Permen BUMN No.01/2011 tentang Penerapan GCG, Permen BUMN
No.02/MBU/02/2015 tentang Persyaratan Pengangkatan Komisaris BUMN, dan UU BUMN
No.19/2003.
Alhasil dari penjelasan di atas, Alaska menilai kerugian
Pertamina kali ini, senyata-nyatanya disebabkan oleh mis manajemen di internal
Pertamina sendiri.
Sebagai penutup, Alaska daam kesempatan ini meminta dengan
amat sangat kepada Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir, segera perbaiki
manajemen Pertamina. Langkah pertama dan penting: “Segeralah pecat Ahok dari
jabatan komisaris utama Pertamina,” pungkas Adri Zulpianto. (Rls/Harri Safiari)
Tidak ada komentar