Eka Santosa Terkait Dugaan Pusaran Korupsi di Kota Banjar, FRDB: Lurus Berjuang & Kawal Prosesnya
Algivon – Sekaitan
geger peristiwa pembongkaran pusaran korupsi di kota Banjar, Jawa Barat oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) pada awal 2020-an. Bila merunut ramainya
pemberitaan mass media, kini masih ditelisik KPK, utamanya mantan Wali Kota
Banjar, Herman Sutrisno (2004 – 2008 & 2008 – 2013), lalu isterinya Hj. Ade
Uu Sukaesih yang masih menjabat Wali Kota Banjar (2013 – 2088 & 2018 –
2023), dan anaknya yakni Guntur Rahmadi.
Ade sendiri diperiksa masih sebagai saksi dalam kasus
dugaan suap proyek garapan infrastruktur pada Dinas PUPR Kota Banjar tahun
anggaran 2012 -2017. Sedangkan Guntur Rahmadai selaku Direktur Operasional PT
Pribadi Mangunggal diperiksa KPK, dalam kaitan kegiatan usaha keluarga Ade.
Lainnya, penyidik KPK memeriksa dua saksi yakni Direktur
PT Cahaya Kristal Putra Dadang Alamsyah, dan eks Kepala DPPKAD Kota Banjar
sekaligus eks Plt Sekretaris Daerah Kota Banjar Yuyung Mulyasungkawa.
“Tentu saya sangat kecewa, pun prihatin mendalam atas terjadinya
dugaan tindak korupsi di Pemkot Banjar,” kata Eka Santosa salah satu politisi
senior Jawa Barat yang masa lalunya sekitar era 1970-an, pernah tinggal di Kota
Banjar, kala itu masih bergabung dengan Kabupaten Ciamis.
Statemen Eka Santosa di atas yang mantan Ketua DPRD Jabar (1999 –
2004) dan anggota DPR RI (2004 – 2009) muncul tatkala dirinya di kediamannya di
Kawasan Ekowisata dan Budaya Alam Santosa, di Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan
Kabupaten Bandung (15/9/2020) disambangi dua jurnalis asal Kota Banjar,
masing-masing Eky dari lintashukum.indonesia.com dan Aan dari Kapol.id.
Keduanya khusus menyambangi Eka Santosa di kediamannya, tentu dalam kaitan
pemenuhan tugas jurnlistiknya.
“Yakin hasil wawancara ini akan kami kemas, biasanya
sangat dinanti oleh warga Kota Banjar, juga warga lainnya se Nusantara. Mereka tahu
Kang Eka termasuk yang turut mensupport kemandirian warga Kota Banjar untuk
lepas dari Kabupaten Ciamis 17 tahun lalu,” papar Eky sambil menambahkan –“Tadi
kami tangkap gesture Kang Eka, memang sangat kecewa perihal kabar terakhir. Sejumlah
oknum kunci di pemkot Banjar berada dalam pusaran korupsi, dan sedang disidik
KPK.”
Harapan
ke FRDB
Sempat pula tercetus dalam pertemuan itu, Eka berharap
hasil penelurusan KPK di kota Banjar ini agar segera tuntas, dan memberikan kepastian
serta harapan baru bagi ratusan ribu jiwa penduduknya.
“Andaikan tidak terjdi dugaan korupsi yang sudah melebihi
stadium empat, warga Kota Banjar akan lebih sejahtera dari Kota Cimahi dan Kabupaten
Pangandaran yang sama-sama pernah
mengalami sebagai DOB (Daerah Otonomi
Baru) di Jawa Barat,” kata Eka yang sempat menjadi Ketua Panja Pemekaran di
seluruh RI pada saat memimpin Komisi II DPR RI.
“Termasuk untuk FRDB (Forum Reformasi Dinasti Banjar)
yang selama ini sangat gigih memperjuangkan kehadiran KPK di Kota Banjar, agar lurus
berjuang, dan kawal prosesnya. ” tutupnya dengan penuh harap. (Harri Safiari)
Tidak ada komentar