Trio Susi Pudjiastuti, Eka Santosa, & Engkon Komara, di Deklarasi ‘Juara’ Jeje-Ujang, Pilkada Pangandaran
Algivon – Ada pemandangan luar
biasa dan langka, mantan Menteri KKP, Susi Pujiastuti, Eka Santosa, Ketua DPRD
Jabar (1999 – 2005), DPR RI (2004 – 2009), dan Engkon Komara, mantan Bupati
Ciamis, menghadiri deklarasi disatu panggung bersama pasangan bakal calon
(balon) Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran, H Jeje Wiradinata – H Ujang Endin
Indrawan yang punya sebutan khusus ‘Juara’- Jeje Ujang Amanat Rakyat, lokasinya
di Lapangan Alun-alun Parigi, Jumat siang (4/9/2020).
“Banyak yang terperangah Ibu Susi satu panggung dengan balon
Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran, ditambah ada Kang Eka sebagai salah satu
penggagas DOB Pangandaran, lalu Kang Engkon. Ini seperti trio dengan pasangan ‘Juara’, unik jadinya,”
papar Roni Priatna, Ketua DPD Partai Berkarya Kabupaten Pangandaran sebagai
salah satu dari 3 partai non parlemen (Demokrat, dan NasDem). Diketahui ada 6
partai parlemen terdiri atas PDIP 15 kursi, PAN 5 kursi, PPP 3 kursi, Perindo 1
kursi, ditambah 48 relawan.
Tiba giliran Susi Pudjiastuti memberikan orasi yang
diakuinya bukan seseorang yang piawai melakukan orasi politik, sebab yang
penting itu gawe atau kerja. Dalam kesempatan ini ia sepertinya mengecek ‘ombak’
massa pendukung Jeje -Ujang atau ‘Juara’.
“Bagaimana, protokol kesehatan anjuran pemerintah diikuti
nggak,” ucapnya lantang.
Tak dinyanya, massa kompak menjawab dengan suara gemuruh:”Mengikuti
…” Lalu Susi mengatakan akan menenggelamkan siapa pun yang tidak mengikuti
protokol kesehatan. “Kalau nggak, tenggelamkan ya,” lanjutnya yang disambut
riuh-rendah massa.
Singkatnya, dalam orasinya Susi sambil memegang tongkat
karena kakinya terkilir beberapa waktu lalu, dirinya bersedia hadir pada
deklarasi kali ini, semata untuk memberi amanah kepada pasangan ‘Juara’ agar
selalu nyaah (peduli/sayang) kepada
rakyat.
Intinya, Susi akan hadir saat deklarasi ini dengan syarat
para pasangan ini bersediakah diberi wejangan? “Ternyata mereka berdua
bersedia,” jika tidak bersedia, dirinya lebih baik tinggal saja di rumah
terhindar dari kepanasan dan debu yang menerpa seperti siang hari itu.
“Ya, orasi polotak-politik Ibu itu ya seperti inilah. Tak
bisa (mengucapkan) hidup partai, tetapi hidup rakyat saja. Rakyat kudu
sejahtera. Pembangunan untuk siapa? Keamanan untuk siapa, ya untuk rakyat.
Kenyamanan untuk siapa, juga untuk rakyat. Bupati, wakil bupati, kepala dinas,
bekerja untuk siapa? Ya, untuk rakyat. Termasuk para kiyai, dan tokoh masyarakat
bekerjalah untuk rakyat.”
Kata Eka
Santosa
Selanjutnya tokoh nasional lainnya Eka Santosa, kembali
masih di panggung yang sama yang mendapat julukan sebagai pengagas Daerah
Otonomi Baru (DOB) Pangandaran yang gagasannya muncul satu tahun sejak tsunami Pangandaran 2006,
tepatnya 2007, kembali mengulas tentang esensi DOB hingga saat ini sudah dapat
dikatakan sebagai ‘evaluasi’, dan prospek kesejahteraan warga Pangandaran.
Dorongan awal yang patut diingat atas suksesnya DOB kala itu
antara lain, menurut Eka: ”Pelaku sejarah sebagai Bupati Pak Engkon Komara yang
memberikan persetujuan Pangandaran menjadi daerah otonom. Juga persetujuan dari
mantan Ketua DPRD Ciamis, Kang Jeje Wiradinata.”
Menurut Eka seiring dengan waktu yang kebetulan dirinya
sebagai Ketua Panja (Panitia Kerja) Daerah Pemekaran se-Indonesia di Komisi II
DPR RI (2004 – 2009), bisa mempercepat terwujudnya DOB bila dibandingkan dengan
daerah lainnya di Indonesia. Intinya dalam orasinya Eka memberikan apresiasi
khusus kepada dua tokoh antara lain Engkon Komara selaku Bupati Ciamis (2
periode) dan Jeje Wiradinata, Ketua DPRD Ciamis:
“Tanpa persetujuan keduanya, tak mungkin DOB bisa terwujud,
di antaranya.”
Hakikatnya Eka dalam orasinya yang oleh banyak kalangan sebagai
yang paling berapi-api, mengingatkan kembali tujuan awal DOB Pangandaran lahir
yakni untuk memutus rentang kendali, meningkatkan pelayanan publik, serta pemerataan
kue nasional berupa DAK (Dana Alokasi Khusus) dan DAU (Dana Alokasi Umum).
“Semuanya, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Bukan
untuk mengingatkan siapa yang paling berjasa,” kata Eka yang beberapa kali
mengapresiasi perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan antar kecamatan, pola
santunan kesehatan yang berbasis KTP, serta santuan Pendidikan gratis dari
SD,SMP, hingga SMA/SMK, serta tunjangan bagi para mahasiswa asal Pangandaran – “Hal
seperti inilah yang harus kita pertahankan dan tingkatkan pada periode
kepemimpinan ‘Juara’ mendatang.
Mengantar
ke KPU
Konsisten dengan janji Eka selaku Ketua DPP Gerakan Hejo yang
akan mengantar pasangan ‘Juara’ ke KPU, usai deklarasi di Alun-alun Parigi
sorenya sekitar pukul 15.00 WIB, Eka mengikuti perjalanan ke kantor KPUD di daerah Cikembulan, Kecamatan Sidamulih,
Pangandaran.
Tersiar kabar Jeje sangatlah beralasan bersepeda hari itu karena:”Sebagai pemimpin ingin memberi motivasi dalam rangka meningkaykan kesehatan di masyarakat, dengan giat berolahraga” jelas Jeje sambil menambahkan – “Dengan sering bersepeda, justru kita bisa memiliki kesempatan berkomunikasi yang baik dengan masyarakat secara langsung di pinggir jalan.” (Harri Safiari)
Tidak ada komentar