Menkumham ke Alam Santosa Resmikan Jembatan Persahabatan Sunda - Nias, Yusman Ziliwu: Tadinya Ingin Menginap ...
Algivon -- Nuansa pertemuan (15/10/2020) dua hari menjelang kehadiran Menkumham Yasonna Laoly ke kediaman Eka Santosa, Ketua Umum DPP Gerakan Hejo yang kesehariannya tinggal di Alam Santosa di Pasir Impun, Cikadut Cimenyan Kabupaten Bandung, awalnya ada rasa tegang, namun tak berapa lama terkadang diisi gelak tawa. Gerangannya, Agung Aribawa Kabag Protokol & Pengamanan Kemkumham yang datang khusus dari Jakarta, mempersiapkan kehadiran Yasonna Laoly berkunjung ke sahabat lamanya Eka Santosa yang sudah dua kali berkunjung ke Alam Santosa, angkat bicara:
”Ketika saya dan tim mengklarifikasi ke Pak Mentri di Jakarta, acara apa ini Pak? Kenapa ada peresmian desa wisata segala? Apa hubungan kita dengan kepariwisataan? Lalu ada BNN Jabar yang ngurus narkotika, tapi ada Divre Jabar-Banten Perum Perhutani segala, lalu ada gelaran tradisi budaya Sunda dan Nias?” jelas Agung Aribawa sambil meninggalkan tanya – “Koq aneh ya, campur aduk acara apa ini?”
Sontak ujaran Agung Aribawa disambut gelak tawa puluhan
peserta rapat, antar para pihak yang akan menyambut, atau menyajikan acara, ya
memang terbilang unik - Yasonna Laoly tiba-tiba
akan meresmikan destinasi desa wisata di Cikadut yang ada Kawasan Ekowisata dan
Budaya Alam Santosa. Pelaksanaannya pada
Sabtu, 17 Oktober 2020, plus anehnya lagi BNN Jabar pada hari itu akan menjadikan
Desa Cikadut sebagai Desa Bersinar (Bersih Narkoba) ke-56 di Jabar. Ditambah,
kata Eka Santosa Ketua DPRD Jabar (1999 – 2004), dan DPR RI (2004 – 2009) yang
telah lama aktif selaku pegiat lingkungan dan budaya, akan membangun learning
center bersama Divisi Regional Jabar –
Banten Perum Perhutani, dalam hal pengembangan lingkungan hidup dan
pemberdayaan ekonomi di berbagai wilayah di Jabar.
“Ini mungkin yang sedikit campur-aduk materi acara itu.
Tetapi yakinlah, siapa pun akan paham, semua berujung pada pengembangan manusia
dan lingkungan hidup, ya go green go
green ala masyarakat adat Sunda, kita hakikatnya tak boleh merusak hutan
karena bisa berakibat fatal timbulkan bencana,” tutur Eka Santosa sambil
bersarung-ria menerima tamu-tamunya, yang rata-rata bikin betah katanya, karena
sejuk dan hijaunya suasana di kawasan Alam Santosa.
Jembatan Sunda - Nias
Tambahan lagi, kata Yusman Ziliwu Ketua DPD Himpunan Masyarakat
Nias Indonesia (HIMNI) Jawa Barat, selain hadir Menkumham hari itu akan ada Ketua
HIMNI Pusat Marinus Gea yang juga sebagai Anggota DPR RI Komisi III.
“Bisa ditebaklah acara ini kental bagaimana mempererat
persahabatan antar komunitas Sunda dan Nias di negeri ini. Sekitar 60 puluh
ribu lebih warga Nias di Jabar, perlu kita pupuk persahabatannya, dan bersyukur
selama ini sangat sangat baik saja. Kang Eka dan Bang Laoly sudah lama
bersahabat. Khusus hari ini selain ada gelaran seni budaya antar dua komunitas,
juga diresmikan sebuah jembatan persahabatan terbuat dari kayu dinamakan rawayan Sunda – Nias…” jelas Yusman
Ziliwu sambil mengecek –“Intinya, Pak Mentri kesini spesial buat santai dan
rileks saja, ketemu kawan lama Kang Eka. Tadinya, malah ingin menginap di sini,
kan dulu sudah dua kali ke sini.”
Lainnya kata ‘musisi’ Kang Ozenk yang punya nama resmi Deni
Tudirahayu selaku Wakil Ketua Bidang Seni dan Budaya DPP Gerakan Hejo, acara
ini memang bersifat campur aduk dan sedikit ngalieurkeun
(membingungkan), siapa pun orang yang ingin memahaminya pasti
bertanya-tanya dulu: Apalagi Pak Menkumham awalnya justru ingin menginap di
Alam Santosa,” tuturnya.
Makanya, terang Kang Ozenk kehadiran Menkumham yang
merupakan sobat dalit (kental) Kang Eka:”Akan dibuat semanis mungkin, tidak
kaku. Lagi pula yang hadir menyertai Pak
Menkumham ada Kang Emil (Ridwan Kamil) Gubernur Jabar, Bupati Bandung Dadang
Naser, Kadivre Jabar-Banten Perum Perhutani Dicky Yuana Rady, dan Kepala BNNP
Jawa Barat Brigjen (Pol) Sufyan Syarif, termasuk Ibu Listati selaku tuan rumah
Kepdes Cikadut, semuanya adalah bukan siapa-siapa …” ujar Kang Ozenk sambil
menambahkan – “Pokoknya, acaranya akan dibuat serileks mungkin, namun tak
meninggalkan esensinya, mengikuti sepenuhnya protokol kesehatan covid-19.”
Rileks ya ?
Dalam kesempatan yang lain, yang dimaksud esensi acara ini
menurut Eka Santosa, Desa Cikadut dan Alam Santosa kini semakin solid untuk
dijadikan sebagai destinasi desa wisata yang berunsur tradisi budaya Nusantara,
dan bersih dari unsur narkoba.
“Kehadiran BNNP Jabar
menjadikan Desa Cikadut ini sebagai pionir yang ke-56 Desa Bersinar (Bersih
Narkoba), amatlah penting,” kata EKa Santosa dengan menambahkan – “Jangan lupa
ada MoU (kesepakatan) antara Gerakan Hejo dengan Divre Jabar Banten Perum
Perhutani. Cakupannya, mengembangkan desa wisata dan pemberdayaan ekonomi warga
di sini dan di tempat lain di Jabar.”
Alhasil rempugan (rapat) yang membahas kehadiran Menkumham Yasonna Laoly ke Alam Santosa sejatinya hanya bersifat santai saja – ketemu kawan lama. “Tadinya, saya deg-degan tetapi melalui rapat lengkap hari ini, semakin plong karena ternyata Pak Menteri datang ke Pak Eka ini inginnya untuk santai dan bernostalgia,” kata Listati Kepala Desa Cikadut di Kecamatan Cimenyan Kab. Bandung. \
Sementara itu Daddy Mulyadi yang pada kepanitiaan penerimaan
Kemenkumham bersama jajarannya di Alam Santosa menangani bagian umum, kepada
redaksi:”Semoga yang tadinya bingung dengan acara ini, koq Pak Menkumham
meresmikan desa wisata, lalu ada unsur Perum Perhutani segala dan BNN Ja Barat
pula, eh …muara semuanya adalah menggalang persahabatan antar warga Sunda dan Nias,
sederhana kan, kita memang sebaiknya rileks sejenak di era Covid-19 masih menyala
ini.” (Harri Safiari)
Tidak ada komentar