Bambang Suherman Forum Zakat, Merespos Pandemi Covid-19: Masyarakat & Negara Lebih Bersinergi
Forum Zakat (FOZ) yang beranggotakan 154 lembaga berbasis pemerintah (BAZNAS) maupun masyarakat (LAZ), mendorong penguatan basis gerakan zakat di masa depan. (Foto - Harri Safiari)
Algivon -- Bambang Suherman, Ketua
Umum Forum Zakat (FOZ) yang beranggotakan 154 lembaga berbasis pemerintah
(BAZNAS), maupun masyarakat (LAZ), mengatakan, total penghimpunan dana zakat selama
pandemi Covid-19 Rp 567.766.759.411 miliar. Angka ini merupakan akumulasi
pengumpulan zakat sejak awal pandemi sampai November 2020. Masih kata Bambang,
hasil penghimpunan dana ini yang digalang sejak Maret hingga November 2020, di
anataranya yang utama:
“Ya, untuk merespon pandemic Covid – 19. Ini kan peristiwa
yang luar biasa di Indonesia dan juga di belahan dunia lainnya,” kata Bambang
Suherman saat digelar konferensi pers CEO Organisasi Pengelola Zakat (OPZ)
Forum di Bandung, Kamis (26/11/2020).
Hal lain yang luar biasa ini, ada total lembaga zakat yang tumbuh
sejalan munculnya pandemi berjumlah 94. Jumlah ini mengalami penambahan secara nyata.
Padahal pada Juni lalu lembaga yang terlibat berjumlah 88, kini bertambah menjadi
94 lembaga zakat, yang memperkuat jaringan upaya amaliyah zakat di 34 provinsi.
Bambang Suherman mengkomparasi, peristiwa kebencanaan
sebelumnya seperti di Palu dan Lombok pada waktu yang lalu, memang masyarakat
berpartisipasi secara besar-besaran untuk membantu, namun kali ini lebih besar
lagi. Bambang mengakui, pandemi yang luar biasa dampaknya sangat mempengaruhi
segaa sendi kehidupan masyarakat.
Dalam paparan lanjutannya, Bambang menyatakan selama pandemi
cukup banyak partisipasi pimpinan lembaga-lembaga amil zakat, di antaranya
mereka mengutus tim lapangan demi berkolaborasi menangani pandemi Covid-19.
Menurut penilaiannya, kontribusi cukup significan – mampu melakukan proses
penguatan di tengah masyarakat pada setiap provinsi, dalam hal pencegahan
penyebaran dan bantuan APD bagi tenaga kesehatan, menangani ODP,PDP, dan
pemulasaraan jenazah, serta lainnya memberikan bantuan ekonomi bagi para
terdampak.
Lainnya masih kata Bambang selama di palangan, utamanya ada
keterpaduan dari para relawan yang berasal dari berbagai lembaga amil zakat. Semua
personil yang terlibat, bahu-membahu memastikan ketersediaan alat pelindung
diri (APD), membantu relawan dalam memulasarakan jenazah. Termasuk menggerakkan
semua entitas yang dimiliki untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19
dengan cara sterilisasi di merata tempat.
FOZ intinya, menyelenggarakan agenda perhelatan tahunan CEO
OPZ Forum dengan tajuk "Dua Dekade Forum Zakat: Menguatkan Gerakan Zakat
di Indonesia" di Bandung, tak lain ini merupakan forum bagi asosiasi
organisasi pengelola zakat Indonesia. Diketahui di dalamnya telah memiliki
anggota sebanyak 154 lembaga berbasis pemerintah (Baznas) dan masyarakat (LAZ).
Bahasan penting pada perhelatan tahunan ini yang dihadiri di
antaranya oleh Sekertaris BANAZ RI, Jaja Jaelani; Ketua BAZNAZ (BAZIZ) DKI
Lutfi Fatullah; Sekretaris Jenderal Forum Zakat Nana Sudiana; dan Ketua BAZNAS
Kota Bandung Irfan Farid Taufik, berusaha mendorong empat agenda strategis,
demi menguatkan basis gerakan zakat di kemudian hari.
Hal ini terjadi mengingat, adanya tantangan dan perkembangan
dinamika zakat di Indoensia, FOZ menilai konsolidasi harus dilakukan di luar
kalangan praktisi pegiat zakat termasuk melakukan digitalisasi, plus pentingnya
peran negara idealnya semakin besar . Dengan kata lain, harapannya masyarakat dan negara ke depan harus
lebih serius dan bisa lebih bersinergi. (Harri Safiari)
Tidak ada komentar