Ahmad Basarah Ketum DPP PA GMNI Kunjungi Gubernur Jabar, Abdi Yuana: Kehormatan bagi Bandung & Jabar
Agivon – Kembali Pengurus
Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jawa Barat
melakukan audiensi ke Gubernur Jawa barat, Ridwan Kamil pada Rabu malam, 19 Mei
2021. Audiensi ini dipimpin Ketua PA GMNI Jabar, Abdi Yuana, tepatnya
berlangsung di Rumah Dinas ‘Gedung Pakuan’ Gubernur Jawa Barat di Jalan Oto Iskandar Dinata,
Kota Bandung.
Kunjungan audiensi ke Gubernur Jabar kali ini amatlah
berbeda, karena hadir secara khusus Dr.
H. Ahmad Basarah, MH, Ketua Umum DPP PA GMNI. “Tentu ini sebuah kehormatan bagi
warga Bandung dan Jabar. Nanti pada tanggal 21 sd 23 Juni (2021) pada Kongres
PA GMNI ke-4 akan hadir 269 DPC (Kab/Kota), dan 34 Provinsi. Bertepatan masih
berlangsunya masa pandemik Covid-19, pelaksanaannya dilakukan secara hybrid,”
papar Abdi Yuana sambil menambahkan – “Temanya, Nasionalisme Menjawab Tantangan Jaman. Ini
masih relevan dengan kehiduan kita berbangsa dan bernegara.”
Penjelasan Abdi Yuana ini, terlontar beberapa saat sebelum ia
dan rombongan meluncur ke ‘Gedung Pakuan’ dari Kawasan Eko Wisata dan Budaya
Alam Santosa di Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung Jawa Barat.
Diketahui sejak Rabu siang,
gabungan pantia tingkat nasional Kongres
dari DPP PA GMNI dan PA GMNI Jabar untuk tingkat daerah, telah melakukan rapat kerja di Kawasan Alam Santosa.
Diketahui, Kawasan Alam Santosa ini adalah kediaman tokoh Jabar Eka Santosa, salah
satu mantan Ketua IKA (kini PA) GMNI Jabar pada beberapa periode sebelumnya.
Kulo Nuwun
Kepada Redaksi Ahmad Basarah yang kini sedang menjabat sebagai
Wakil Ketua MPR, menyatakan dirinya amatlah merasa perlu melakukan kunjungan ‘kulo
nuwun’ ke Gubenur Jabar juga ke Walikota Bandung, nanti.
“Pertama ke Pak Gubernur Jabar dulu, malam ini. Kita kan bangsa timur, perlu melakukan kunjungan silaturahmi ini.”
Sementara itu Eka Santosa menyambut gembira
terselenggararanya kongres ke-4 PA GMNI di Kota Bandung, yang menempatkan
organisasi GMNI sebagai kawah Candradimuka bagi lahirnya insan yang memiliki
karakter kebangsaan.
“Lahirnya Indonesia tentu diawali dengan lahirnya sebuah
pemikiran besar. Bung Karno sebagai proklamator telah menemukan jati diri dan
keyakinan politiknya. Ternyata bukan hanya mampu memerdekakan bangsanya, melalui
Dasa Sila Bandung (KAA 1955), telah menginspirasi puluhan negara merdeka di
Asia dan Afrika. Dan itu muncul salah satunya dari basis Marhaenisme, yang pemikirannya
lahir dari Bandung pula.”
Disela-sela rapat kerja persiapan Kongres ke-4 PA GMNI,
Ahmad Basarah diantar Eka Santosa pada Rabu sore, menyempatkan diri berkeliling
di Kawasan Alam Santosa yang luasnya sekitar 5 ha, dan mayoritas lahannya ditutupi
hutan buatan sejak era 2000-an, dan kini tampak rimbun menghijau disela-sela sejumlah
bangunan tradisional.
“Pak Ahmad Basarah, mengucapkan duka cita atas terbakarnya Bale
Gede, yang berasitektur julang ngapak pada tanggal 9 Juni 2020 lalu. Saya
utarakan juga, upaya keras mengembalikan atau mendirikan bangunan ini dengan berbagai
cara dari Gerakan Hejo dan BOMA (Baresan Olot Masyarakat Adat) Jabar,” pungkas Eka
sambil menambahkan bahwa sejumlah tokoh nasional mulai dari Wakil Presiden Jusuf
Kalla, KSAL Ade Sopandi, pemimpin partai Surya Paloh, dan tokoh nasional, dan tokoh
daerah lainnya – “Semua itu pernah hadir, dan berkegiatan di Bale Gede, namun kini telah terbakar
itu.” (Harri Safiari)
Tidak ada komentar