BAPAS Garut & Bandung Hydromarket Gelar Pelatihan Wara Agri Mandiri Hidroponik: Tingkatkan Produktivitas & Ketahanan Pangan
Algivon -- Kepala Balai
Pemasyarakatan ( BAPAS ) Kelas II Garut, Kadar Rusmana pada Selasa, 22 Juni
2021 menyatakan, Pusat pelatihan ini membuka pelatihan gratis bukan hanya untuk
eks warga binaan, tapi untuk masyarakat umum dan staf Kemenkumham yang memasuki
masa purna bakti.
" Ini menindaklanjut MoU antara Kemenkumham Kanwil Jawa
Barat dengan Lembaga Gerakan Hejo dan Bandung Hydromarket yang sebelumnya telah
ditandatangani bersama," kata Kadar yang kini telah membina sekitar 1.300-an
eks warga binaan.
" Ada sekitar 1.277 klien ( warga binaan) dewasa
dan 62 klien ABH ( Anak Berhadapan
dengan Hukum). total 1.339 klien yang telah kami bina, " terang Kadar.
Kadar berharap melalui pusat pelatihan ini, eks warga
binaan, staf dan masyarakat umum di Garut dapat memanfaatkan pusat pelatihan
secara maksimal, sebagai bekal keterampilan hidup yang produktif.
" Seluruhnya gratis. Tidak dipungut bayaran. Semoga
bisa bermanfaat dan turut andil dalam program pemerintah di bidang peningkatan
skill sumber daya manusia, penciptaan wirausahawan baru dan memperkuat ketahanan
pangan, " ucapnya.
Program Wira Agri mandiri Hidroponik merupakan program kerjasama Kementerian Hukum Dan HAM Kantor Wilayah Jawa Barat dengan Lembaga Gerakan Hejo dan Bandung Hydromarket. Nantinya program ini akan menyasar seluruh kabupaten kota yang ada di Jawa Barat. Tak hanya melakukan pelatihan teknis menanam berbagai komoditas sayur bagi para pesertanya, program ini juga meliputi pendampingan dalam bidang pemasaran hasil panen hidroponik.
Menurut Muhamad Irfan, Ketua DPD Gerakan Hejo Kota Bandung yang salah satu di antaranya dalam pelatihan ini menginisiasi peran Bandung Hydromarket (BHM) dalam hal budidaya dan pemasaran aneka produk hidroponik secara berkelanjutan, momentum ini merupakan pembekalan keterampilan bagi siapa pun warga Garut demi meningkatkan kualitas keterampilan:
"Khususnya dalam hal tambahan atau bisa menjadi hal utama mata pencaharian saat ini maupun kelak bila selesai mengabdi di sebuah lembaga, misalnya," pungkas M Irfan. (Harri Safiari/RMOL Jabar)
Tidak ada komentar