Hadir di RDP Pansus II DPRD Jabar, Eka Santosa: Sampah Bandung Raya, Habiskan di Hulu !
Algivon – Ketua Umum DPP Gerakan Hejo, Eka
Santosa ditemui redaksi pada Rabu sore, 2 Juni 2021 di Anatomy Café di bilangan
Jalan Merdeka di Gedung GGM, Kota Bandung, tepatnya ia dan rombongan usai memenuhi
undangan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dari Wakil Ketua DPRD Jabar, Ineu
Purwadewi Sundari dalam kaitan Pembahasan Kerjasama TPPAS Regional Legok
Nangka, Pansus II DPRD Jabar yang dipimpin oleh Abdy Yuhana, menerangkan:
“Sebuah
kehormatan produk anak bangsa hasil kolaborasi utuh Gerakan Hejo, dari salah
satu divisi kami Hejo Tekno, mesin pengolah sampah ramah lingkungan
StungtaXPindad (buatan Pindad), ditambah metoda kerja KAMISAMA (KAwasan MInimasi
SAmpah MAndiri), unjuk kabisa menghabiskan sampah di hulu. Ya, habis di TPS3R, ini
teknologi recycling sampah salah satunya ada di Kelurahan Melong, Kota Cimahi,”
papar Eka Santosa yang sore itu didampingi Sri Royani yang akrab disapa Riri, selaku
Wakil Ketua Bidang Advokasi DPP Gerakan Hejo.
Masih kata
Eka Santosa yang dalam RDP ini juga melibatkan mitra kerjanya Walhi Jabar, pimpinan
duet RDP Abdy Yuhana dan wakilnya M.
Faizin, tampaknya semakin paham tentang bagaimana jalannya solusi bertahun-tahun,
yang disebutnya sebagai ‘sementaun’, usai meledaknya gunungan sampah di TPA
Leuwigajah Kota Cimahi pada 21 Februari 2005 yang menewaskan sedikitnya 157
jiwa, lalu dibuka TPA darurat di Desa Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung
Barat (KBB), hingga saat ini yang berkapasitas sekitar 2.000 ton per hari untuk
wilayah Bandung Raya dengan catatan perpanjangan izinnya hingga 2023, faktanya
tiap hari masih ada sekitar 4.000 ton lebih sampah (Bandung Raya) yang selalu
dipertanyakan para aktivis lingkungan, dikemanakan itu, karena faktanya ada total
sekitar 6.000 ton sampah di Bandung Raya?:
Foto bersama usai melakukan RDP Pansus II DPRD Jabar - Semoga berbuah hasil penanganan sampah yang significant di lapangan ...
“Alih-alih persoalan sisa yang tak tertampung di TPA (sementara) Sarimukti, Pemprov Jabar telah menyiapkan TPPAS (Tempat Pengolahan dan Pembuangan Akhir Sampah) Legok Nangka sebagai waste to energy senilai Rp. 4,4 T sejak 2009 di lahan seluas 86 ha, demi mengubah sampah jadi listrik. Hal teknis inilah, termasuk besaran tipping fee banyak dikeluhkan para pihak di 6 daerah kota dan kabupaten (Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Kab. Sumedang, dan Kab. Garut),” ujarnya dengan menambahkan – “Masih sangsi, daya tampung Legok Nangka ini pun selama sampah dari hulu, utamanya di tingkat rumah tangga, masih diangkut sana-sini secara konvensional, inefiseiensi tetaplah berlangsung, justru tanda tanya kami makin besar?”
Memaknai RDP
hari itu, Eka Santosa mensyukuri anggota pansus dengan sendirinya setelah
berkunjung ke TPS3R di Kelurahan Melong, Kota Cimahi, kinerja mesin pemusnah sampah
ramah lingkungan StungtaXPindad yang berkolaborasi dengan mekanisme penanganan sampah
di tingkat hulu (tak dikirim ke TPA ), konsep 3R,teknologi tepat guna,
pemilahan mulai dari rumah (domestik):
“Saya pun agak kaget anggota Pansus II ini rata-rata baru tahu kinerja dari mesin StungtaXPindad yang rata-rata sehari 8 jam bisa membereskan sampah hingga 2 ton, termasuk melibatkan peran maggot, juga para pemilah sampah ekonomis. Sisanya, tinggal butiran pasir untuk bahan batako atau hebel, atau juga campuran pupuk tanaman, dan pakan ternak. Padahal, Pak Gubernur Jabar pada September 2020 lalu di Gedung Pakuan, telah meresmikan StungtaXPindad ini dengan sukses dihadapan khalayak,” ujar Eka Santosa yang juga bersyukur – “Tadi tercetus dari Betha Kurniawan pimpinan tim Hejo Tekno, pelibatan jumlah Kelurahan di Kota Cimahi akan terus bertambah seiring indikasi nyata, pemrosesan sampah ramah lingkungan oleh StungtaX Pindad dan unsur lainnya, tampak berhasil di lapangan.”
Hejo Tekno Angkat Suara
Terpisah
Betha Kurniawan yang melakukan presentasi dan tanya jawab dengan Pansus II DPRD
Jabar pada Rabu siang itu, menyatakan rasa puas atas interaksi positif dalam
hal penanganan sampah di tingkat hulu melalui program KAMISAMI dan peran
efektip mesin StungtaXPindad:
“Bagi saya
dan tim RDP hari ini, seakan melengkapi ekspose StungtaXPindad setelah digelar
dihadapan Pak Gubernur Ridwan Kamil, lalu ekpose bersama Pak Luhut Binsar
Pandjaitan selaku Mentri Marves, sejak Februari 2021 ditempatkan di wilayah prioritas pariwisata di
sekitar Danau Toba, Sumatera Utara.”
Lebih jauh
menurut Betha Kurniawan yang merasa gembira pada Rabu di RDP Pansus II, turut hadir
di antaranya anggota DPRD Jabar Haru Suandharu, M. Faizin, H. Tia Fitriani, H.
Abdul Hadi Wijaya, Raden Tedi, Asep Arwin Kotsara, Ali Rasyid, dan Hasbullah:
“Suasananya,
sangat kondusif dan produk kita StungtaXPindad, ternyata diapresiasi dengan
baik oleh para wakil rakyat, termasuk dari mitra kita Walhi Jabar dalam hal
penanganan sampah di lapangan,” ujar Betha dengan memungkas –“Intinya, kita
dengan KAMISAMA siap berkolaborasi dengan semua kalangan, marilah kita habiskan
atau tuntaskan sampah di hulu khusus Bandung Raya ini.” (Harri Safiari)
Tidak ada komentar