Museum Kota Bandung, Riwayatmu Kini – Bangunlah Kota yang Lebih Cerdas, Berbudaya & Menghargai Sejarah
Algivon – Syahdan, pada Senin,
21 Juni 2021 kota Bandung diguyur hujan deras. Seperti biasanya, sejumlah media
melaporkan, hujan deras yang disertai angin kencang, salah satunya mengakibatkan dinding Museum Kota Bandung
(MKB) ambruk. Berdasarkan video yang beredar, dinding bagian atas di depan
museum yang ambruk itu, menimpa kanopi kaca di bawahnya, dan kanopi pun hancur
berkeping-keping.
“Kejadiannya sekitar pukul 15.00 WIB, saat itu hujan cukup
deras disertai angin kencang,” kata Satpam Museum Kota Bandung.
Seperti diketahui, dinding yang ambruk merupakan bagian dari
lantai tiga, dua, dan satu, saat kejadian terdapat dua kendaraan di sekitar
lokasi, beruntung tidak mengalami kerusakan parah.
Kendatipun menyebabkan kanopi ambruk, namun tidak ada
kerusakan lain di bagian lain gedung itu, kerugian akibat peristiwa tersebut
diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Namun ada beberapa media yang mengoreng kejadian ini,
dikatakan museum dibangun dengan anggaran 10 Miliar rupiah, dan dituduh museum
ini tutup, karena belum ada isinya.
MKB & TPMKB
Catatan menarik dari kasus ini yakni, Museum Kota Bandung
(MKB) adalah gagasan Ridwan Kamil saat menjadi Wailkota Bandung (2013 – 2018). Dirinya
bersama Budayawan, Sejarawan dan profesional lain yang membentuk Team Pendirian
Museum Kota Bandung (TPMKB). TPMKB ini resmi ditunjuk, dan SK-nya langsung
ditandatangani Ridwan Kamil saat menjabat menjadi Walikota Bandung.
Namun belakangan ada carut marut Museum Kota Bandung yang
dimulai oleh pembangunan gedung yang saat itu membuat Ridwan Kamil marah besar.
Ada statement Gedung MKB yang dibangun dengan dana 10 milyar
rupiah itu harus dirubuhkan saja, statement ini ditengarai keluar dari Oded M Danial saat menjabat
menjadi Plt Walikota Bandung sebelum terpilih menjadi Walikota Bandung.
Oded M Danial kini menjadi Walikota Bandung, dan sampai saat
ini nampaknya lebih memilih tutup mata dan diam atas posisi Museum Kota Bandung
dan lebih menyerahkan kepada Wakilnya yaitu Yana Mulyana, namun tetap belum ada
solusi.
Pemerintah Kota Bandung lewat Dinas yang ditunjuk membangun
tampaknya hingga kini masih menutup mata.
MKB Tidak Dibiayai ?
Carut-marut ini juga merambah ke masalah lain, misalnya
lelang kebutuhan Museum Kota Bandung selalu gagal, dan puncaknya sejak dibuka
tahun 2018 oleh Walikota Bandung Oded M Danial, Museum Kota Bandung tidak
dibiayai sama sekali baik, termasuk operasional, kegiatan kuratorial hingga
gaji kurator hingga saat ini.
Gagal lelang yang tidak jelas itu juga membuat Museum Kota
Bandung gagal memenuhi kebutuhan media digital interactive sebagai media utama,
sebagai tujuan Museum Kota Bandung menjadi Museum Multimedia.
Ini juga berpengaruh kepada kebijakan Dinas untuk meneruskan
menjalankan dan mengisi Museum yang berimbas menjadi beban bagi TPMKB yang
berkewajiban mengisi Museum.
Di luar carut marut ini, tercatat prestasi TPMKB yang
bekerja untuk mengisi dan menjalankan Museum.
Sebenarnya Museum sudah dibuka sejak tahun 2018, bahkan
TPMKB mencari dukungan dana dari CSR Bank bjb dan sektor swasta.
Ini berhasil mengisi materi museum di gedung depan secara
bertahap, saat ini sudah lengkap, namun Museum tutup terhalang pandemi dan
tidak adanya dana operasional.
Tahun 2018 TPMKB merubah status Museum yang awalnya bernama
Museum Sejarah Kota Bandung menjadi Museum Kota Bandung (MKB). Sosoknya menjadi
sebuah museum budaya, ini sejalan dengan
strategi museum dunia yang mendorong kini museum juga menjadi pusat budaya.
TPMKB dari sejak pembukaan telah membuat lebih dari 55 event
berupa pameran, diskusi sosial budaya politik, hingga diskusi keragaman agama.
Tercatat, sejak 31 Oktober 2018 hingga Desember 2019, MKB
telah dikunjungi lebih dari 60.000
pengunjung.
Sebuah prestasi bagi Museum baru yang belum lengkap, yang seluruh
biayainya berasal dari swadaya - tanpa dukungan dana Pemerintah Kota Bandung.
Sejumlah event yang digelar itu, belum termasuk bagaimana
museum digunakan sebagai pusat latihan para seniman tari, apresiasi musik dan
film, dan persiapan team Silat Jawa Barat ke UNESCO di Paris yang sukses
menjadikan Silat Indonesia sebagai warisan budaya tak benda dunia.
TPMKB juga menjadikan museum sebagai tempat rujukan museum
museum Indonesia lainnya dalam mempersiapkan pembangunan museum, bahkan TV
Hongkong dan Malaysia secara khusus telah membuat liputan kegiatan.
Museum ini juga menjadi tujuan tetap Reinwardt Academy untuk
kegiatan bidang budaya, seni, permuseuman dan capacity building.
Dengan semua kerja keras dan prestasi yang dihasilkan TPMKB
ini, tampaknya Pemerintah Kota Bandung tidak memberi penghargaan, dan melupakan
kewajibannya.
Para kurator yang bekerja keras itu tidak digaji, tanpa dana
operasional dan kuratorial, hanya OB dan sekuriti bergaji. Sejatinya, hampir seluruh
warisan bernilai dari Ridwan Kamil saat ini nyaris terabaikan. Melihat gelagatnya,
MKB yang oleh TPMKB terus coba di jalankan tampaknya akan bernasib sama,
terbengkalai.
Masyarakat kota Bandung khususnya, Jawa Barat dan Indonesia
pada umumnya akan melihat pengahancuran pelan-pelan satu pusat budaya penting
Museum Kota Bandung.
Beberapa media sudah menulis beberapa seri tentang Museum
Kota Bandung agar banyak pihak tersentuh dari warga Bandung sendiri, Sejarawan,
Budayawan, Seniman, para pengambil keputusan dan organisasi asosiasi Museum
Jawa Barat maupun Nasional untuk menyelamatkan Museum Kota Bandung.
Maka dengan melihat sejumlah aktivitas dan event yang banyak,
serta kekuatan kerja dari TPMKB, hendaknya para media yang mengupas hal-hal berkaitan
dengan ambruk nya dinding MKB yang disebabkan oleh terpaan angina dan hujan
deras baru-baru ini, sebaiknya melakukan cover both side ke para pihak terkait.
Duduklah Bersama …
Museum ini bagus, hanya mungkin ada hal yang tak terbuka
dari sisi birokrasi saat ini, hendaknya Walikota Bandung memberikan ruang sejarah
yang besar untuk kota ini - bukankah kota Bandung adalah kota yang kuat
akan sisi sejarahnya?
Silahkan simpulkan dan rumuskan untuk kebaikan kota Bandung,
sebaiknya mantan Walikota Bandung Ridwan Kamil yang kini menjabat sebagai
Gubernur Jawa Barat, dan juga Walikota Bandung saat ini Oded M. Danial duduk
bersama dengan TPMKB yang saat ini terus bekerja. Sangatlah disayangkan kalau museum
ini hanya menjadi cerita soal robohnyanya kanopi, yang mungkin juga terjadi
jarena tak sesuai spesifikasi, atau karena sebab lain?
Bukankah desain Museum Kota Bandung yang dibuat oleh sang
Arsitek sudah bagus, diketahui salah satu inspirasi pembangunan MKB ini berasal dari
salah satu keanggunan bangunan di Jepang.
Melalui tulisan pendek ini, marilah kita sama-sama membangun
kota Bandung dengan lebih cerdas, terbuka, dan berbudaya serta menghargai
sejarah. (Harri Safiari/Rls)
Tidak ada komentar