Demi Peningkatan Akreditasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung Ajak Alumni Isi Tracer Study
Algivon – Kembali, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung meluncurkan program Tracer Study 2021. Program ini diprakarsai Pusat Karier UIN SGD Bandung, Tracer Study 2021 merupakan pendataan karier bagi lulusan S1, S2, S3 tahun 2019 dan 2020.
Alumni tahun tersebut dianjurkan mengisi link pendataan di
karir.uinsgd.ac.id/tracer_study secara mandiri. Program pendataan dimulai 27
Agustus hingga 29 Oktober 2021.
Selain untuk mengetahui outcome yang dihasilkan oleh UIN,
Tujuan lain diadakannya Tracer Study ini adalah sebagai bahan evaluasi bagi
kami terhadap lulusan yang dihasilkan apakah telah memenuhi standar kompetensi
yang sesuai dunia kerja atau belum dan hal lain juga adalah sebagai salah satu
nilai tambah dalam proses akreditasi
perguruan tinggi.
Hal ini ini juga selaras dengan pernyataan Prof.Dr.H.
Mahmud, M.Si, Rektor UIN SGD Bandung, bahwa Tracer Study ini bertujuan untuk
meningkatkan mutu universitas saat akreditasi.
"Dengan mengisi Tracer Study, ini memberikan kesempatan
kepada alumni untuk turut berkontribusi bagi kemajuan almamater tercinta,"
tuturnya, Jumat (3/09/2021).
Hal senada di ungkapkan oleh Wakil Rektor 3 Prof.Dr.H. Ahmad
Fathonih. Beliau mengajak kepada seluruh alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung
untuk turut serta mensukseskan program Tracer Study.
"Kami berharap agar alumni berkenan dengan sukarela
mengisi link Tracer Study, sebagai bukti cinta pada almamaternya, agar Karier
mereka kedepannya lebih barokah", tuturnya.
Sementara itu Kepala Pusat Karier, Dr. Betty Tresnawaty,
M.I.Kom., menegaskan bahwa kegiatan Tracer Study ini merupakan kegiatan rutin
tahunan yang outputnya berupa data data penting yang mendukung akreditasi dan
menjadi acuan kinerja institusi.
"Saya berharap
para alumni lulusan 2019 dan 2020 dimanapun berada berkenan mengisi link tracer
study tersebut sebagai bukti kepedulian dan cinta terhadap almamater demi
peningkatan kualitas institusi ke depannya", pungkas Betty Tresnawaty. (Harri Safiari/Rls)
Tidak ada komentar