Yana Mulyana, Wakil Walikota Bandung Bersiap Terapkan KaMiSaMa & StungtaXPindad di 151 TPS
Bersepakat gunakan StungtaXPindad dengan pola KaMiSaMa untuk pengelolaan sampah di Kota Bandung ( Foto: Hejotekno, 21/9/2021)
Algivon – Wakil
Walikota Bandung, Yana Mulyana usai melihat secara nyata di lapangan (21/9/2021),
kinerja mesin pengolah sampah ramah lingkungan StungtaXPindad, dengan pola kerja
KaMiSaMa (Kawasan Minimasi Sampah Mandiri) di TPS 3R (reduce, reuse, recycling)
di Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan, yang dilanjut dengan kunjungan ke
produsen mesin ini Rumah Kolaborasi di Jl. Kapur, Cibuntu, Kec. Bandung Kulon,
Bandung, menyatakan terkesan:
“Sampah di Kota Bandung ini setiap hari sekitar 1.500 ton
dikirim ke TPA Sarimukti di Cipatat Kabupaten Bandung Barat, nanti 2026 akan
pindah ke Legok Nangka di Nagreg. Nah, ini ada teknologi pemusnah sampah ramah
lingkungan oleh StungtaXPindad yang dipandu KaMiSaMa. Kelebihannya, sampah yang
selama ini diolah dengan cara Kang Pisman, bank sampah, penggunaan maggot, serta
biokonversi lainnya, ternyata bisa habis atau musnah di setiap TPS. Jadinya, residu sampah itu tidak perlu
dibawa ke TPA,” ujar Yana Mulyana dengan menambahkan –“Ya, musnah di TPS,
menyisakan residu yang masih berguna untuk bahan campuran semen, atau campuran
pupuk, dll.”
Selama di Rumah Kolaborasi Yana Mulyana yang ditemani Kepala
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan
(DLHK) Kota Bandung Dudy Prayudi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Didi
Ruswandi, dan Sopyan Hernadi Kabid Kebersihan DLHK Kota Bandung:”Setidaknya, sebelum 10 November 2021 sudah ada pilot
proyek program KaMiSaMi seperti yang di Melong, Kota Cimahi tadi. Itu bagus,
sampah di TPS 3R Melong tak lagi dikirim ke TPA Sarimukti.”
Sementara itu Eka Santosa Ketua Umum DPP Gerakan Hejo, yang
ditemani Betha Kurniawan, CEO Hejotekno atau Dirut PT. Topteknoindo selaku
inventor mesin StungtaXPindad, keduanya bertindak selaku ‘tuan rumah’ atas ‘pilot
project’ pengolahan sampah di TPS 3R Melong Kota Cimahi, yang dikunjungi Yana
Mulyana dan rombongan, kepada redaksi menyatakan:
“Setelah kami berdiskusi cukup mendalam tadi, tentang
bagaimana menyelesaikan masalah sampah di Kota Bandung yang katanya sekitar 1.500-an ton per hari. Pak
Wakil Walikota Bandung, maah bersetuju sekitar 151 kelurahan menerapkan
KaMiSaMa. Tokh, kami tak menggunakan dana APBD atau APBN, tinggal sediakan
lahan minimal 200 M2 dan regulasi untuk pemungutan iuran yang sangat terjangkau,”
ujar Eka Santosa.
Pada pihak lain Betha Kurniawan yang ditemani rekan kerjanya
dari PT. Pindad (Persero) di antaranya Andri Setiyoso General Manager Peralatan
Industri & Jasa, serta Rusli Hidayat Manager Pemasaran dan Penjualan, menyatakan
hari itu dirinya merasa cukup intensif berdiskusi dengan Yana Muyana yang
disertai para Kadis terkait: ”Kesepakatannya, setelah pertemuan hari ini Pak
Wakil Walikota Bandung menyepakati untuk membuat MoU antara Hejotekno dengan dinas
terkait. Selanjutnya, dirintis penempatan beberapa StungtaXPindad di beberapa
TPS di Kota Bandung. Mungkin 5 mesin dulu, sebagai rintisan dalam waktu dekat
ini,” tutupnya. (Harri
Safiari)
Tidak ada komentar