Progres Aplikasi KaMiSaMa Kota Bandung, Betha Kurniawan: Belum Berani ke 100%
Suasana pertemuan di kantor DLHK Kota Bandung (18/10/2021) - Setuju KaMiSaMa garap sampah Kota Bandung
Algivon
-- Melanjut kunjungan Wakil Walikota Bandung,
Yana Mulyana yang didampingi Kadis Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota
Bandung Dudy Prayudi, dan Kabid Kebersihan DLHK Kota Bandung Sopyan Hernandi
pada akhir September 2021 lalu, ke TPS 3R di Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi
Selatan, yang kunjungannya dilanjut dengan diskusi intensif di ‘Rumah
Kolaborasi’ selaku markas inventor insinerator ramah lingkungan StungtaXPindad
di Jl. Kapur, Cibuntu Kec. Bandung Kulon. Kali ini pada Senin, 18 Oktober 2021
pihak ‘insinerator StungtaXPindad’ berkunjung ke kantor DLHK Jl. Sadang Tengah
No. 4/6 Sekeloa Kecamatan Coblong Kota Bandung.
“Rombongan kami diterima Pak Dudy Prayudi, dan Sopyan
Hernandi di kantornya. Kami diskusikan menindalanjuti kehadiran Pak Wakil Walikota
Bandung pada akhir September lalu. Beliau kala itu kan sangat antusias, ingin menerapkan
program KaMiSaMa (Kawasan Minimasi Sampah Mandiri) di puluhan TPS (Temmpat
Pengolahan Sampah), intinya setuju Bandung mengarah ke bebas sampah,” kata
Betha Kurniawan, CEO Hejotekno selaku salah satu divisi di Gerakan Hejo.
Ditanya Betha Kurniawan yang hadir di kantor DLHK Kota
Bandung yang didampingi Erick Muhammad N selaku After Sales Service Hejotekno, dan
dari pihak DPP Gerakan Hejo masing-masing Irawaty dan Dawny Elang Iswanto:
“Secara umum pihak DLHK telah memberikan sinyalemen pengelolaan
sampah melalui program KaMiSaMa pada 20% timbulan. Ya, belum berani ke 100 %,
karena ada kesepakatan dengan proyek
Legok Nangka dan PT BRIL (Bandung Raya Indah Lestari).”
Secara terpisah redaksi mengontak Ketua Umum DPP
Gerakan Hejo Eka Santosa ,yang selama ini mengkritisi keberadaan TPA Sarimukti
yang dikatakannya sebagai korban kebijakan yang telah melibatkan 3 gubernur
Jabar tanpah solusi jelas, lalu ditambah dengan kemungkinan TPA Legok Nangka
yang masih bermasalah keberadaannya:
“Terpenting, sampah di Kota Bandung berangsur-angsur
tertangani. Prinsipnya, segera tuntaskan sampah di hulu, ya di rumah tangga dan
TPS dengan segala pemanfaatannya. Biar sampah itu tak selalu dibawa
kesana-kemari yang beresiko karena enerji angkutan, plus penyebaran bakteri
lagi,” pungkas Eka yang katanya akan memonitor khusus progress ini. (Harri Safiari/SA)
Tidak ada komentar