Belangnya Harimau ‘KaMiSaMa Tangani Sampah’ Warisan Duet Wakil & Walikota Banjar – Dari Progres MoU dengan Top Tekno Indo Produsen StungtaXPindad
Momen historis, detik-detik pewarisan 'belangnya harimau dan gading gajah' untuk warga Kota Banjar via penandatangan MoU penanganan sampah tuntas di hulu ala StungtaXPindad dan KaMiSaMa - 'Runtah teu kedah digigiwing ka TPA deui ...' (15/11/2021) Foto by Hejotekno & Tim.
Laporan Khas
Algivon -- Jalan panjang dan berliku kala otak-atik mesin
pengolah sampah ramah lingkungan ‘smokeless’ sejak era 2018 lalu di Kota Cimahi
Jawa Barat, jleg kini pada 2021 muncullah nama StungtaXPindad.
Selanjutnya, PT. Top Tekno Indo alias Hejotekno sebagai bagian dari divisi
lingkungan di Gerakan Hejo akhirnya meraih ‘azimat’ SNI dari Badan Standarisasi
Nasional - SNI 8423:2017 incinerator. Secara sporadik paket StungtaXPindad, yang
kemudian dilabeli program KaMiSaMa (Kawasan Minimasi Sampah Mandiri), meluncur
di pasaran nasional, tugasnya mengelola sampah dari hulu alias rumah tangga atawa
domestik – kini, tak pelu digigiwing (dibawa
kesana-kemari) ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) !
Fenomena, yang menyerempet berbau revolusioner pengelolaan sampah
ini, langsung menyeruak ke pelosok Tanah Air. Kiprah Gerakan Hejo &
Hejotekno diparesiasi sedikitnya dua kementrian RI, yakni Kementerian PUPR
(Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat) serta dan Kementrian Koordinator Bidang
Kemaritiman dan Investasi. Catatannya, StungtaXPindad ternyata dibangun
bersamaan dengan lahirnya produk sejenis untuk pengolahan air - yakni Water
Treatment Plant (WTP). Ini pun produk inovasi dari Hejotekno di Gerakan Hejo
besutan tokoh lingkungan & budaya tradisi Jawa Barat, Eka Santosa.
Walikota Banjar Dr. Hj. Ade Uu Sukaesih, M.Si diapit Eka Santosa (kiri) dan Betha Kurniawan (kanan) - Implementasi Kota Banjar ngabret, membenahi lingkungan lebih seius setelah berhasil menangani pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir ini sejak 2019 lalu. (15/11/2021) Foto by Hejotekno & Tim.
Paling anyar untuk kedua kalinya di salah satu ruangan di Setda
Kota Banjar Jl. Siliwangi KM 3 Karangpanimbal pada Senin, 15 November 2021
berkumandang rekognisi dari duet Wakil dan Walikota Banjar H Nana Suryana
,S.Pd. dan Dr. Hj. Ade Uu Sukaesih, M.Si. Kumandang ini, tentunya ditujukan
kepada produk StungtaXPindad karya PT. Top Tekno Indo, praktinya ada penandatanganan
MoU antar kedua belah pihak – merintis pengelolaan sampah, “sementara ini
sekitar 10 ton dulu dari 45 ton per hari di kota Banjar, adanya di tiga TPS
dulu (Purwaharja, Langensari, Pataruman), praktinya mulai Januari 2022 (5.000
KK – red.),” kata Ade Uu Sukaesih.
Lebih lanjut kata Walikota Banjar yang antusias dan mau ngabret
bersama jajaran OPD dan staf-nya, setelah sebelumnya sempat berkunjung demi mempelajari
secara serius aplikasi StungtaXPindad dan prinsip KaMiSaMa di TPS 3 R (Tempat Pengolahan Sampah, Reuse,
Reduce, dan Recycle) Melong, Kota Cimahi, pada momen bersejarah ini menyatakan:
”Kira-kira kami ini tinggal dua tahun lagi, semoga ini
pengelolaan sampah berbasis KaMiSaMa bisa menjadi ‘belangnya harimau atau
gading gajah’ bagi warga Kota Banjar,”ujarnya yang diiringi tepuk tangan
hadirin.
Kelanjutannya setelah MoU diteken, duet Wakil dan Walikota
Banjar menjajal ketangguhan dan kecanggihan motor roda tiga keluaran Indocipta
Karya Pradana yang bertenaga listrik. Kendaraan ini dirancang khusus sehingga
bisa keluar-masuk gang sempit di perkotaan. Rencananya aka ada beberapa motor
roda tiga besliweran nanti di sekitar TPS yang telah terpasang mesin ramah
lingkungan StungtaXPindad, yang dipadukan dengan bank sampah yang saat ini ada,
dengan penerapan pola 3R, dan bio konversi lainnya seperti penggunaan maggot
BSF (Black Soldier Fly).
Masih terngiang di benak penulis, pesan dari ‘duet’ di Kota
Banjar ini mereka berharap, melalui tahapan MoU ini, nantinya bisa menjadi
tetinggal manis - dikenang oleh 200-ribuan warga Kota Banjar yang luasnya
sekitar 131,97 Km2 hingga masa mendatang. Maknanya, polemik rutin
persampahan yang tak pernah tuntas, asanya tak lagi meninggalkan problematika
sosial, kesehatan, serta estetika kota.
Tak
Berbasis Proyek !
Lainnya, kata Eka Santosa Ketua Umum Gerakan Hejo yang
mengawal dan memperkenalkan kinerja StungtaXPindad dan program KaMiSaMa ke
pelosok Tanah Air, berbicara soal rencana penerapan ‘KaMiSaMa di Kota Transit’
ini, kelak akan menjadi demplot bagi pemkot maupun pemda dan pihak swasta di
Jawa Timur dan Jawa Tengah khususnya. Eka Santosa selaku Ketua Umum Gerakan
Hejo yang mengawal pengenalan StungtaXPindad dan program KaMiSaMa ke sejumlah kalangan
di seluruh pelosok Tanah Air:
“Letak strategis Kota Banjar sebagai kota transito di Jabar, bisa memudahkan untuk melihat langsung praktik penuntasan sampah di hulu yang tak perlu lagi digigiwing ke TPA. Contoh ekstrim di Bandung Raya, sejak Jumat lalu (12 November 2021-red) hingga saat ini TPA Sarimukti di Cipatat Kabupaten Bandung Barat, kembali bermasalah. Sejumlah alat berat untuk mobilisasi sampah di TPA, habis bahan bakar,” jelas Eka Santosa dengan menambahkan –“Ini bikin repot bagi puluhan juta warga Bandung Raya. Penanganan klasik-nya tak mau beranjak memakai inovasi. Belum lagi ini nanti di TPPAS (Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah) Legok Nangka di Kabupaten Bandung & Garut sebagai pengganti TPA Sarimukti, karena berbasis proyek, dipastikan akan sarat masalah karena sarat kongkalikong berorientasi proyek belaka.”
Melapangkan
Jalan …
Lainnya, menurut Betha Kurniawan, CEO Top Tekno Indo yang didampingi
Eka Yulianto, S.T. selaku Dirut Indocipta Karya Pradana produsen kendaraan
berbasis tenaga listrik, kepada penulis menyatakan rasa syukur dengan
terjadinya MoU:
“Ini melapangkan jalan bagi Kota Banjar yang kini timbulan
sampahnya per hari sekitar 45 ton. Bila terpadu penanganannya memakai KaMiSaMa,
yakinlah penggunaan TPA Cibeureum akan terkurangi bebannya. Belum lagi kerjasama
ini, tak menggunakan dana APBN, dan APBN. Yang kami butuhkan kan hanya regulasi
saja.”
Sementara itu menurut Eky Aep Sutisna Ketua DPD Gerakan Hejo
Kota Banjar yang didampingi rekannya sesama aktivis lingkungan Yudhistira
Rasdian yang biasa disapa Kang Yudhi, mengomentari terjadinya MoU ini, katanya
ini langkah nyata bagi kotanya untuk menata lebih jauh ke arah aspek lingkungan
yang lebih baik. Lainnya, Hj. Sri Sobariah Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota
Banjar, kini kebagian tugas memonitor progress bersama satuan kerja lainnya,
mewujudkan kinerja StungtaXPindad dan program KaMiSaMa berlangsung sedikitnya
pada Januari 2022 nanti – Melapangkan jalan demi terwujudnya kelak ‘belangnya
harimau dan gading gajah’ itu dari duet ini. (Harri Safiari)
Tidak ada komentar