Hejotekno Terima Walikota & Ketua DPRD Pekalongan – Atasi Sampah via KaMiSaMa & StungtaXPindad
Algivon -- Dalam catatan redaksi, rombongan
Pemkot Pekalongan, Jawa Tengah sudah dua kali berkunjung ke Bandung dalam satu
bulan terakhir ini. ”Ya, ini yang kedua kalinya
setelah pertama pada 6 September 2021 lalu. Waktu itu ke Pindad dilanjut
ke TPS 3 R (Tempat Pengelolaan Sampah, Reuse, Reduce, & Recycle) di Kawasan
Melong, Kota Cimahi,” ujar Betha Kurniawan CEO Hejotekno merangkap sebagai Direktur PT. Top Tekno Indo.
Diketahui
PT. Top Tekno Indo ini merupakan produser dan inventor mesin pengolah sampah
ramah lingkungan StungtaXPindad yang telah bersertifikat SNI dan KLHK.
Diketahui pula, secara sporadis produk Hejotekno ini sejak 2018-an telah
dipakai di 10 provinsi dan 13 kabupaten mapun kota di Indonesia.
Sebagai
catatan, Betha Kurniawan memberi penjelasan itu (30/11/2021) tatkala kantornya
di Rumah Kolaborasi Hejotekno di Bizpark
Hegar Kav. No. 04 Jl. Terusan H. Alpi No. 103 Bandung Kulon, dikunjungi
rombongan Pemkot Pekalongan. Tak lain yang ‘duet pimpinan’ itu masing-masing Walikota H. Achmad Afzan Djunaid
dan Ketua DPRD Kota Pekalongan Mohamad Azmi Basyir. Turut hadir mendampingi ‘duet
pimpinan’ Kota Pekalongan itu, di antaranya Kadis LH Joko Purnomo, beserta staf
Ahli Walikota Pekalongan Suroso.
Rombongan
Pemkot Pekalongan usai berdiskusi secara intensif membahas konsep penuntasan
sampah di hulu (domestik/rumah tangga) di Rumah Kolaborasi Hejotekno dengan fokus
kajian pada program KaMiSaMa (Kawasan Minimasi Sampah Mandiri), ternyata dihadiri
juga oleh Ketua Umum DPP Gerakan Hejo Eka Santosa, sebagai naungan induk
organisasi dari Hejotekno:
“Banyak hal
kami diskusikan bersama tamu istimewa ini. Utamanya, bila konsep KaMiSaMa diaplikasikan
di Kota Pekalongan akan menjadi mile stone tersendiri. Sebabnya, hampir
pada waktu yang sama di awal 2022 di Kota Banjar (Jabar), ada 2 TPS yang segera
mengaplikasikan program serupa. Ke depan dua kota ini bisa menjadi pilot
project. Ini memudahkan kota lainnya di pulau Jawa dan Bali bila ingin
meninjau. Tak harus ke Cimahi atau Bandung.”
Solusi Atasi Sampah - Kolaboratif
Selesai tamu
dan tuan rumah berdiskusi intensif terkait rencana penerapan program KaMiSaMa
yang akan dibantu dengan pemusnahan residu sampah melalui insinerator StungtaXPindad,
para tamu secara bergantian mencoba menggunakan kelengkapan TPS yang
direncanakan kelak. Alatnya berupa
kendaraan roda tiga (Hejotekno tri cycle) yang sudah dilengkapi dengan ruang
pemilahan sampah, organik dan non organik.
“Soal
KaMiSaMa, tadi kami dalami secara bersama. Termasuk ini nanti ada motor listrik
yang ramah lingkungan. Makanya, Pak Ketua DPRD Kota Pekalongan saya ajak ke
sini, biar kita tanggulangi sampah yang sudah over load di TPA kota kami
(sekitar 140 ton/hari – red),” jelas Walikota Pekalongan yang sebelumnya sempat
menjajal menggunakan kendaraan roda tiga bertenaga listrik.
Berikutnya,
Ketua DPRD Kota Pekalongan dalam waktu hampir bersamaan mengemukakan doorongan
atas inisiatif walikotanya dalam hal membereskan soal persampahan di daerahnya
yang selama ini selalu menjadi persoalan tersendiri:
“Saatnya,
kita memecahkan persampahan ini secara kolaboratif, ya di antaranya kami
lakukan dari segi regulasinya. Optimis, ke depan persoalan sampah ini akan
berangsur-angsur dapat kita atasi. Tidak lagi menjadi masalah utama seperti selama
ini.”
Pamungkas
dalam kunjungan ini, Eka Santosa menyatakan apresiasi kepada warga Kota
Pekalongan dan Jawa Tengah, yang bersedia mengaplikasikan solusi mengatasi
persampahan ala kreasi bangsa sendiri.
“Masalah
sampah di negara kita yang sudah merdeka lebih dari 70 tahun, sedihnya kini masih
menjadi masalah nasional. Semoga dengan adanya penemuan alat dan metoda maupun
program dari anak bangsa, ya kita sebut KaMiSaMa. Intinya, kami mengajak mengatasi
masalah sampah itu, harus digarap secara bersama-sama. Ya, kami sama dengan
Anda, kami sama dengan Pak Walikota dan Pak Ketua DPRD, serta kita semua…,”
pungkasnya. (Harri
Safiari).
Tidak ada komentar