BMP & Paguyuban Pasundan Papua Minta Pusat Segera Tentukan PAW Wagub Papua Mendiang Klemen Tinal
Algivon – Syahdan proses pemilihan Wakil
Gubernur Papua pengganti antar waktu (PAW) saat ini terus berlarut-Iarut, tidak
ada kepastian. Hal ini menurut banyak kalangan, dinilai berpotensi menimbulkan
kekacauan di Tanah Papua.
Seperti dikabarkan, Wakil Gubernur Provinsi Papua Klemen Tinai
meninggal dunia beberapa waktu lalu (21/05/2021). Seyogyanya, PAW diperlukan
untuk mengisi kekosongan jabatan tersebut. Sejumlah elemen masyarakat kemudian
merespon soal ini.
Ketua Barisan Merah Putih (BMP) Max Abner Ferdinan Ohee, SP meminta kepada Presiden Joko Widodo
untuk bisa ikut membantu menyelesaikannya.
Dikatakan Max,
pengisian jabatan Wakil Gubernur Papua sangat dibutuhkan saat ini, untuk
membantu tugas-tugas Gubernur Papua yang saat ini dalam kondisi kesehatan yang
belum fit.
"Masyarakat Papua sudah lama menunggu bagaimana proses
dari pemilihan Wagub Papua Ini. Berbagai asumsi dan prasangka muncul. Oleh
karena itu, pemerintah pusat harus bisa Ikut membantu menyelesaikan proses ini
secepatnya, agar pemerintahan di Provinsi Papua dapat berjalan secara baik untuk
membangun Papua dan mensejahterakan masyarakat Papua,"ucapnya,
Sabtu(22/1/2022).
Max menegaskan, pihaknya khawatir jika Presiden RI, Menko
Polhukam atau Mendagri tidak segera turun tangan dalam menyelesaikan proses
pemilihan Wagub Papua PAW ini, dapat terjadi kondisi yang memburuk bagi
pembangunan demokrasi di Papua.
"Bisa-bisa sampai habis masa jabatan Gubernur Papua,
tidak akan ada Wagub Papua yang menggantikan mendiang Klemen Tinai. Jika ini terjadi, itu adalah
suatu kondisi yang buruk bagi pembangunan demokrasi dan penegakan Undang-undang
di tanah Papua,"tegas dia.
Kata Paguyuban Pasundan …
Senada dengan Ketua BMP, Ketua Paguyuban Pasundan di
Papua, M Iryanto Pawika mengungkapkan alasan mengapa dia dan 11 ribuan
warga di Papua meminta segera ada pengukuhan wagub yang baru.
Pertama, sejumlah rekomendasi terkait nama calon Wakil
Gubernur Provinsi Papua melalui proses PAW sudah keluar. Termasuk dari Gubernur
Papua dan parpol pendukung.
"Kedua, pentingnya pergantian tersebut demi lancarnya
pemerintahan di provinsi tersebut. Diketahui bersama, kondisi kesehatan
Gubernur Papua Lukas Enembe belum membaik. Jadi terjadi kevakuman pelayanan
publik. Itulah alasan utamanya," terang Iryanto.
"Semakin cepat pergantian terwujud, stabilitas politik
di Papua pulih kembali dan proses pembangunan di sana lancar. Demi rakyat
Papua," ujar Iryanto.
Sementara itu Gubernur Papua Lukas Enembe sudah melayangkan
surat kepada Presiden RI Jokowi, mengenai pengisian jabatan Wakil Gubernur
Papua.
Surat yang ditandatangani Lukas Enembe nomor ,122/1567/SET 16
Desember 2021 itu menyebutkan hasil rapat Paripurna yang di gelar DPR Papua,
dimana tujuh partai politik sepakat dan setuju mengajukan dua nama calon Wakil
Gubernur Papua pengganti yakni Kenius Kogoya dan Yunus Wonda.(HS/Rls)
Tidak ada komentar