FK-TANI Dukung Produksi Nasional Jagung via Sumedang, Lenny Sukarni: Kawal Target Mandiri 2025
DPP FK-TANI dan beberapa pihak yang peduli terhadap produksi jagung nasional di Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang - Siap mendukung swasembada nasional dan mandiri pada tahun 2025. (Foto:Harri Safiari)
Algivon –
Kunjungan rombongan pengurus DPP (Dewan Pimpnan Pusat) FK-TANI (Forum
Komunikasi Tani & Nelayan Indonesia)
untuk kesekian-kalinya, pada Rabu, 12 Januari 2022 berkunjung ke Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang,
“daerah ini sejatinya sejak 2005 – 2025 telah dicanangkan sebagai sentra produksi jagung nasional. Ini diproyeksikan
rata-rata tumbuh sebesar 4,26% per tahun dari total luas lahan 7.200 ha di 26
kecamatan,” kata H. Lenny Sukarni, Ketua Umum FK-TANI mengutip data peluang
agribisnis yang tercantum di Dinas Pertanian & Ketahanan Pangan Kabupaten
Sumedang.
Lebih jauh
menurut Lenny Sukarni, target pemerintah untuk program swasembada jagung
nasional pada era 2025, memang perlu dikawal dan didorong oleh banyak
kalangan;”kurun lima tahun terakhir ini, kebutuhan jagung nasional untuk bahan
industri pakan, makanan dan minuman meningkat ±10%-15%/tahun,” ujarnya yang
hari itu hadir didampingi Sekjen FK-TANI Nanda Juanda, serta Deni Tudirahayu
yang akrab disapa Kang Ozenk selaku Wakil Bendahara FK-TANI.
Jagung Hibrida …
Masih pada
hari yang sama, rombongan FK-TANI sebelum meninjau hamparan tanaman jagung di
Cibugel sempat dipertemukan, dengan dua tokoh petani jagung warga Desa Sukaraja
Kecamatan Cibugel masing-masing Tatang
Kusnadi (40), dan Carmana (42). Uniknya, keduanya ini didampingi Ir. Aep
Suyoto, mantan Kabid Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kabupaten Sumedang.
Menurut
warga Desa Sukaraja dan Cibugel-Sumedang umumnya, keberadaan Aep Suyoto ini
walaupun telah pensiun dari tugas formalnya, ia masih dibutuhkan – “malah kerap
difungsikan sebagai semacam konsultan oleh petani Cibugel,” ujar Carmana yang
sehai-hari sebagai Ketua Gapoktan setempat.
“Saya dulu
memang merintis warga Cibugel dan sekitarnya sejak era 1996/1997, merubah pola
tanam baru di ribuan hektar lahan di sini. Semula hanya menanam jagung
tradisional, lalu dirubah jagung hibrida seperti sekarang. Tak mudah, tentu
saja penuh tantangan serta perjuangan,”
ujarnya sambil duduk lesehan di kediamn Tatang Kusnadi yang resik.
Pandangan Baru …
Jalannya
diskusi para pelaku pertanian di kdiaman tatang Kusnadi hari itu semakin
lengkap dengan kehadiran pebisnis Hj. Wiwin Suwindaryati yang mengaku tinggal
wara-wiri antara Garut dan Bandung. Hj. Wiwin yang didampingi Danil Irwansyah
dari Tim Pandu Tani Indonesia, banyak memberi pandangan baru khususnya
meningkatkan kualitas dan harga jual produk.
“Intinya
para pihak yang ada di gempungan ini, nantiya bekerja sesuai perannya, saling
dukung. Terdekat pada Febriari 2022 tatkala panen jagung sedikitnya 16 ribu
hektar, dioptimalkan dalam hal kualitas produksi, juga nilai keekonomiannya.
Ini kita kawal target nasional mandiri 2025 via jagung Sumedang,”terang H.
Lenny Sukarni yang diamini Nanda Juanda. (Harri Safiari)
Tidak ada komentar