Ketua DPW IKM Jabar, Johni Martiyus - Koperasi di Tanah Rantau, Membantu Pengusaha kecil dan Menengah
Algivon – Berdaarkan data yang terkumpul hingga akhir 2021, jumlah warga Minang yang merantau di Jawa Barat berkisar 1,1 Juta Jiwa. Boleh dicatat, peran serta ‘urang awak’ ini di tanah Pasundan ini amatlah strategis dan besar pula – “sejatinya mereka tersebar di berbagai aspek kehidupan. Ada pedagang, akademisi, guru, PNS, TNI, Polri serta tak kurang di sektor swasta, dan jasa yang diwujudkan dalam aneka profesi. Peranya ini cukup berarti di provinsi yang termasuk berpenduduk paling banyak di Indonesia.”
Hal ini di sampaikan, Ketua DPW Ikatan Keluarga Minang Jawa Barat, punya nama lengkap Tuanku Jhoni Martiyus Sutan Sarialam yang terkadang disapa akrab Kang Jhoni. Redaksi di bawah ini akan sedikit mendedarkan sejumput pandangannya, yang diperoleh atas perjumpaannya yang ia sebut sebagai ajang bincang santai, Rabu, (26/1/2022).
Kang Jhoni menambahkan bahwa, berdasarkan regulasi tentang ormas dan paguyuban kedaerahan hanya satu yang bisa mendapatkan legalitas oleh pemerintah, oleh karenanya IKM sebagai induk dari kelompok- kelompok nagari yang ada di Wilayah Jawa Barat, berfungsi menyatukan kelompok kedaerahan yang berdasarkan kota atau kabupaten," terang keturunan raja Minangkabau ini, yang beberapa waktu lalu mengikuti pertemuan raja-raja nusantara di Keraton Sumedang Larang bersama Presiden RI.
Masih menurutnya,"salah satu visi dan misi IKM, adalah bagaimana bisa membantu perantau Minang yang ada di Jawa Barat ini dapat mengembangkan dari sisi ekonomi, dan Alhamdulillah kita sudah membantu dalam memberikan pinjaman lunak untuk pengusaha kecil dan menengah. Malah, dalam waktu dekat kita akan membentuk semacam koperasi agar nantinya IKM dapat berperan lebih besar lagi," tutur Kang Jhoni sambil mengingatkan –“Bapak koperasi Indonesia kan Bung Hatta yang juga sebagai negarawan kita asal Tanah Minang.”
Peran Putra Minangkabau
Kita sebagai orang Minang mesti bangga, kontribusi orang Minang bagi bangsa ini terlihat salah satunya saat pusat pemerintahan di kuasai oleh Belanda, atas inisiatif putra Minang yakni, Syafruddin Prawiranegara menyelamatkan wajah Indonesia dengan memindahkan pusat pemerintahan ke Bukittinggi, Sumatera Barat (PDRI -Pamarentahan Darurat Republik Indonesia, 19 Desember 1948 – Red), ini peran besar yang di lakukan oleh putra Minangkabau," ujarnya.
Bahkan di Jawa Barat sendiri, ada makam pahlawan asal Minang yakni Abdul Muis dengan nomor register 001 yang artinya, ini adalah penetapan pahlawan nasional pertama oleh pemerintah," selain itu publik Jawa Barat sangat mengenal sastrawan Marah Rusli, yang memiliki cucu Harri Rusli yang di kenal seniman multi talenta genre musik & budaya kontemporer ternama di Tanah Air yang besar di tanah Pasundan ini," kata lelaki yang juga menjabat Koordinator Presidium Majelis Wilayah KAHMI Jawa Barat.
Lebih lanjut menurutnya, sebagai Orang Minang dirinya berpesan,” marilah menjaga hubungan yang baik di tanah rantau ini, berlakulah ‘di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung’ ini pedoman kita, jika permasalahan diperkecil janganlah dibuat besar, tujuannya agar tetap terjaga hubungan harmonis dengan masyarakat di mana kita tinggal khususnya Jawa Barat ini," tandas Pria yang kini diberi amanah menjabat Kepala Urusan Keprotokolan dan Pengamanan Pimpinan Kejati Jabar sejak beberapa tahun yang lalu.
Syahdan, perkenalan sekilas redaksi dengan Kang Jhoni yang beristrikan Rika Lydia Saldi.,SP.SH seorang mantan artis penyanyi minang, dan pengusaha muda yang menjadi komisaris di beberapa perusahaan, meninggalkan kesan mendalam. Dari gesturnya, ia telah lama berusaha secara sungguh-sungguh menyelami dan mewujudkan hakikat hidup di tanah Pasundan, yang bersendikan Silih Asih, Silih Asah, dan Silih Asuh. “Ini tak lain saling mengasah atau menajamkan pikiran, dan mengingatkan, saling mengasihi, dan saling membimbing di antara kita,” demikian tutup Kang Johni. (Edi & HS)
Tidak ada komentar