Muhammad Farhan Anggota DPR Bahas ‘Public speaking di Dunia Digital’: Banyak Mendengar & Membaca
Algivon -- Syahdan pada Sabtu, 14 Mei 2022 telah
berlangsung zoom meeting bertemakan Ngobrol
Bareng Legislator, acaranya berlangsung dari pagi hingga tengah hari. Galibnya,
acara temu muka via internet yang diikuti 240 peserta, hari itu tertuju pada
wacana - apa dan mengapa serta bagaimana
‘Public Speaking di Dunia Digital’ berproses di jaman makin besarnya
ketergantungan manusia pada sarana internet.
Nara sumber lainnya yang menemani mantan presenter kondang
Muhammad Farhan asal kota Bandung, ada di antaranya pada gelaran yang dipandu
moderator Maya Karim, masing-masing Samuel A Pangerapan, BSc, Dirjen tika
Kemkominfo, dan Dr (Cand) Verdy Firmantoro, S.I. Kom, M.I.Kom Dosen Komunikasi
Politik FIIP UHAMKA.
Ikhtisar dari gelaran zoom
meeting yang amat diminati oleh kalangan muda dewas ini:”Siapa pun kini
bisa menjadi public speaking yang sukses,’ ucap Muhammad Farhan sambil
menyinggung sedikit tentang ‘jatuh-bangunnya’ sosok Deddy Corbuzier yang
baru-baru ini tersandung tayangan podcast bareng Ragil Mahardika dan
pasangannya yang kontroversial. “Beruntung Deddy Corbuzier segera, dan telahmenghapus
tayangan kontroversial ini, ucap Muhammad Farhan yang katanya selamamenjadi
presenter demi memperlancar pekerjaannya –“Saya lebi banyak mendengarkan dan
membaca untuk memperkaya mata acara yang saya bawakan.”
Lebih jauh menurut Muhammad Farhan ini, walaupun terbentang
luas kesempatan kini bagi siapapun untuk berperan di dunia maya, utamanya:”Tetap
saja, harus ada ilmu dan panduannya, plus perlu punya kesadaran pribadi yang
tinggi.”
Samuel Pangerapan & Verdy Firmantoro
Lainnya, dua narasumber masing-masing Samuel Pangerapan dan
Verdy Firmantoro yang tampaknya amat fasih mendedar jeroan serta luaran, juga bagaimana
strategi bijak ikhwal menjalankan ‘Public Speaking di Dunia Digital’, ia tak
seperti menggurui para kawula muda yang antusias mencermati tuturannya:
“Lakukan strategi public speaking yang efektip, di antaranya
identifikasi tujuan dan sasaran, ciptakan iklim komunikasi yang
supportif,gunakan metode partisipatif, munculkan sudut pandangedukatif berbasis
critical thinking, lalu padukan
dengan kompetensi yang mendukung serta punya daya tarik tersendiri. Lainnya,
gali dengan berbagai improvisasi sesuai rentang pengalaman kita,” ujarnya yang
belakangan ia mampu memunculkan diskusi yang kondusif bersama 240 audiens dan
dua nara sumber lainnya.
Tampil pada dedaran nara sumber ketiga yang ditutup oleh
tampilan memukau dari kelompok acoustic band
bernama Weebe Concept, Verdy Firmantoro kembali mengingatkan kita:
”Melalui gelaran ini kita diharapkan akan lebih bijak dalam
menapak dunia digital. Semua orang bisa menjadi public speaker. Namun
untukmenjadi public speaker yang mumpuni, harus mampu memenuhi sedikitnya
kebutuhan public, serta mampu pula kita membangun kapasitas diri yang memadai.
Harus pula paham logika media, logika digital, dan logika algoritma, yang
setidaknyamengandung nilai emosional, serta empthati yang dapat
dipertanggung-jawabkan.” (HS/Rls)
Tidak ada komentar