Cucu Sutara Ketua KADIN Jabar Dipanenan Cabai Desa Karangnunggal Tasikmalaya: Supply & Demand Harus Seimbang
Algivon -- Ketua KADIN (Kamar Dagang & Industri) Jawa
Barat Cucu Sutara pada Rabu, 6 Juli 2022 di Desa Karangnunggal Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya, menindaklanjuti kerja sama dengan start up agri- teknologi CROWDE beberapa
waktu lalu, terkait pemberdayaan industri pertanian 4.0 di via BUMDes (Badan
Usaha Milik Desa) di Jawa Barat, melakukan panenan cabe di lahan seluas 3 hektar.
“Rata-rata hasil yang produktif ini dari 1 hektar lahan sekitar
9 ton. Yang menarik harga jualnya rata-rata Rp. 100 ribu per kg. Ini kan bagus
untuk petani. Kebetulan kan harga cabai saat ini sedang melonjak,” terang Cucu
Sutara via sambungan telepon.
Lebih lanjut menurut Cucu Sutara menghadapi gonjang-ganjing
harga cabai yang sempat melebihi batas psikologis Rp. 100 ribu per kg di
kota-kota besar, ini terjadi:
”Ya, karena ketidakseimbangan antara supply (pasokan) dan
demand (permintaan). Tugas kitalah untuk selalu memantau dan menyeimbangkan dua
hal ini,” ujarnya sambil menambahkan –“Bila Pak Presiden RI Joko Widodo
memerintahkan untuk mengawal atau mengontrol, serta mengurangi impor barang
yang sebenarnya dapat kita hasilkan, ya turuti saja perintah itu. Jangan malah
ikut bermain, yang ujung-ujungnya menyengsarakan rakyat”
Masih dalam kesempatan ini, Cucu Sutara yang blak-blakan mengaku sebagai orang desa, merasa khawatir atas fenomena berkurangnya minat generasi muda mengolah atau berprofesi di bidang pertanian. Padahal, menurutnya provinsi Jawa Barat yang berpenduduk sekitar 50 juta jiwa dengan potensi pasar yag menggiurkan, plus nilai investasi yang besar di tingat nasional, seharusnya menyadarkan generasi muda untuk fokus hidup mengolah potensi ekonomi pertanian di perdesaan
.
Dalam kesempatan ini, malah Cucu Sutara yang akrab disapa Mang Cucu menyinggung perihal panenan cabai di Karangnunggal, ini katanya sebagai salah satu bhakti dari KADIN Jabar untuk 'ngaronjatkeun' (meningkatkan) ekonomi perdesaan yang selama ini terkadang masih dipandang sebelah mata, apalagi oleh para generasi muda:
“Saya selalu keliling keluar masuk desa di
Jawa Barat, yang terjadi para pengolah pertanian ini hanya orang-orang tua.
Generasi mudanya pada kemana? Bukankah, tanah kita ini amat subur, bila
ditekuni Insya Alloh akan bisa menghidupi kehidipannya di pedesaan secara
layak. Apalagi sejumlah bantuan dari pihak pemerintah dan swasta untuk
pertanian di perdesaan saat ini sudah mulai berdatangan,” tandasnya dengan menambahkan -"Jangan takut hidup di desa bila kita selalu produktif, bukankah rejekinya bisa melebihi orang kota, dan jalur bisnisnya pun bisa mendunia kini dari desa!"
Pantauan redaksi dari dokumentasi yang dikirim tampak hadir
di antaranya Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Jawa
Barat Dr. Ir. H Dicky Saroni, M.Sc., Kades Karangnunggal Herliman, CEO dan Co
Founder Yohanes Sugihtononugroho, kalangan yang mewakili pengasuh pondok
pesantren di wilayah setempat, termasuk unsur Forkompimda setempat. (HS/Rls)
Tidak ada komentar