Peringati HUT RI ke-77, Tim Ekspedisi SKPIE Bentangkan Sang Saka di Puncak Gunung Agung: NKRI & Tri Hita Kirana Menggema ...
Edison Ketua Ketua Tim Siliwangi Ksatria Perkasa Indonesia Emas (SKPIE) di puncak Gunung Agung Bali pada 17 Agustus 2022 (Foto: Ist).
Algivon – Masih dalam kaitan detik detik Peringatan Proklamasi
Kemerdekaan RI ke -77, Tim Ekspedisi Siliwangi Ksatria Perkasa Indonesia Emas
(SKPIE), yang mengusung ‘Kita
Jaga Alam, Alam Jaga Kita’ sukses membentangkan Sang Saka Merah Putih
sepanjang 77 meter beserta Pengibaran Panji Panji Organisasi pada 17 Agustus
2022 di ketinggian 3.031 mdpl, tepatnya di Puncak Gunung Agung di
Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.
Dalam ingatan kita, salah satu kisah menarik tentang Gunung
Agung, ia pernah menghebohkan dunia pada tahun 1963. Saat itu Gunung Agung memuntahkan
laharnya, lalu sempat membuat suhu bumi menurun secara drastis. Erupsi tersebut
membawa lava pijar dan kolam api yang mencapai ketinggian 10 km di atas kawah.
Akibat dari letusan Gunung Agung pada tahun 1963, menelan banyak korban, total
1.444 orang dengan 1.148 orang meninggal dunia, sisanya mengalami luka-luka.
Selain itu, abu dari letusan tersebar ke arah barat dan menutupi bandara di
Jawa Timur hingga hujan abu halus mencapai Jakarta.
Kembali ke Tim Ekspedisi SKPIE, usai membentangkan bendera Merah
Putih di Puncak Gunung Agung, berlanjut terjadi penandatanganan Deklarasi Gunung Agung oleh Ketua Tim SKPIE, Edison didampingi Ketua Yayasan Ugrasena Membangun Dharma
Putra.
Darma Putra pada kesempatan itu, menyampaikan maksud dari
Deklarasi ini, yakni bertekad menjaga dan menggemakan keutuhan NKRI melalui konsep
Tri Hita Karana. Secara leksikal Tri Hita Karana berarti tiga penyebab
kesejahteraan. (Tri = tiga, Hita = sejahtera, Karana = penyebab). Pada
hakikatnya Tri Hita Karana mengandung pengertian tiga penyebab kesejahteraan,
yang bersumber dari keharmonisan hubungan antara Manusia dengan Tuhannya,
Manusia dengan alam lingkungannya, dan Manusia dengan sesamanya.
Darma Putra berharap dengan menerapkan Tri Hita Karana secara mantap, kreatif dan dinamis akan terwujudlah
kehidupan harmonis yang meliputi pembangunan manusia seutuhnya yang astiti
bakti terhadap Tuhan Yang Maha Esa, cinta kepada kelestarian lingkungan serta
rukun dan damai dengan sesamanya.
Apresiasi
Sementara itu, Edison yang juga dikenal selaku Pimpinan Siliwangi News mengapresiasi kepada
keluarga Besar Gugus Kebangsaan Provinsi Bali atas terlaksananya kegiatan ini
khususnya kepada Manajemen MPB, dan Keluarga
Besar IKA Menwa Seroja Timor Timur Wilayah Bali, Korps Menwa, dan juga Direktur Persaudaraan shifu KungFu Nusantara
Mat Sifu dan Tim pemandu.
Gugus Kebangsaan ini diinisiasi oleh 4 Organisasi yakni DHD
Angkatan 45 Provinsi Bali, Korps Menwa Indonesia Provinsi Bali, Monumen
Perjuangan Bangsal, Gerakan Nasional Pembudayaan Pancasila. Hingga kini, telah
terhimpun 36 elemen dari berbagai unsur organisasi maupun satuan wirausaha.
Perjuangan &
Pengorbanan
Pada kesempatan tersebut, Kasmen Korps Ugracena Mumtazah Mardliyah, S.Ked merasa bangga bisa
ikut terlibat dalam momen bersejarah ini. Kegiatan ini untuk mengenang
jasa-jasa pahlawan bangsa dan menyampaikan kepada generasi muda bahwa
kemerdekaan negara bukanlah hadiah dari bangsa lain atau didapatkan dengan
mudah melainkan dengan penuh perjuangan dan pengorbanan.
Kegiatan ini disimbolkan dengan perjalanan penuh tantangan
menuju puncak gunung untuk dapat membentangkan Sang Saka Merah Putih di puncak
tertinggi di Bali. Mumtazah berharap jiwa dan semangat kebangsaan tumbuh dalam
diri generasi muda dalam kegiatan ini.
Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan
serangkaian dalam rangka memeriahkan peringatan 77 Tahun Puncak Pertemuan
Rahasia Bawah Tanah Perang Kemerdekaan RI di Kawasan Monumen Perjuangan
Bangsal, HUT Ke 58 Menwa Ugracena, dan HUT ke 4 Media Atnews.
Akses Jalan …
Sekedar info, sebelum pendakian Sekretaris Gugus Kebangsaan
Provinsi Bali Bagus Ngurah Rai yang juga Manajemen MPB, sempat memimpin doa
bersama seluruh tim ekspedisi SKPIE di Puragai Redang. Saat itu, nampak hadir
Sekum Korps Menwa Indonesia Prov Bali Dharma Putra, Ketua Korps Menwa Badung
Putu Krisna ,Kasmen Mumtazah, Danyon Menwa Ugrasena A-901/MJ Unud. Sekar
Langit, Pengurus KMI Bali, Bambang W, dan Bunda Kusumawati Sumantra, serta Dayu
Sribakti beserta relawan.
Perlu diketahui bersama, akses jalan warga menuju jalur pendakian
ke Gunung Agung, tepatnya di Banjar Puragai, Desa Pempatan, Kec. Rendang,
Karangsem kondisinya amatlah memprihatinkan.
Di sini, kondisi jalan itu tampak membahayakan terutama bagi
bagi pengendara, penyebabnya karena masih berkrikil, belum diaspal pemerintah.
Team Ekspedisi SKPIE berahap, semoga Pemerintah setempat segera membanguan
jalan yang memadai, karena inilah salah satu jalur naik ke puncak Gunung Agung
bagi masyarakat. (HS/Siliwangi News)
Tidak ada komentar