Sempat Memanas Munas Kompakdesi di Bandung, Jumran: Hal Biasa dalam Berdemokrasi
Algivon – Suasana Musyawarah Nasional (Munas) Komunitas
Purna Bakti Kepala Desa Seluruh Indonesia (Kompakdesi), yang dibuka secara
resmi oleh Steering Comitte Nandang Ruhimat, SH selaku mantan Kepala Desa Pangalengan
Kabupaten Bandung, Rabu, (3/8/3/2022) di Wisma PGRI Jalan Talaga Bodas Kota
Bandung, sempat memanas.
Selidik punya selidik, penyebab pembukaan Munas yang dihadiri
perwakilan para purna bakti Kepala Desa dari seluruh Indonesia ini, memunculkan sedikit ketegangan ternyata
merupakan buntut dari persoalan isi tatib (tata tertib) yang dibacakan pimpinan
sidang, Nandang Ruhiat, SH.
Salah satunya menyangkut materi tatib tentang status peserta
Munas. Tegasnya, mempersoalkan bahwa yang hadir di acara Munas ini, “memiliki
hak suara dan hak pilih karena organisasi ini belum terbentuk, maka semua punya
hak," ujar salah satu peserta dari Banten.
Hal senada di perkuat oleh H.Aludin asal Cianjur bahwa
harusnya di bentuk dulu tim formatur untuk memilih pimpinan yang akan memilih
para pengurus Kompakdesi khususnya Ketua Umum yang nanti akan memimpin roda
organisasi," ungkapnya.
Suara lain pun muncul dari perwakilan Sulawesi Tenggara,
Jumran. Ia menanggapi dinamika terjadi, menurut Bang Jumran demikian ia akrab
disapa: “Peristiwa ini hal biasa dalam berdemokrasi. Lumrah terjadi adanya
perbedaan. Namun, yakinlah pada akhirnya akan terjadi kesepakatan yang baik dan
disetujui bersama," tuturnya.
Marni – Cukup Wajar
Salah seorang peserta Marni Mantan Kades di wilayah
Taksimalaya Jawa Barat, justru melihat ini sebagai hal yang normal. “Cukup
wajar saja, kan ini merupakan dinamika, karena banyak usulan serta aspirasi
dari berbagai daerah haruslah ditampung," katanya.
Sementara itu pimpinan sidang, Nandang Ruhiat, SH menjelaskan bahwa pimpinan sidang yang terdiri dari tiga orang ini adalah pimpinan sementara, bukan pimpinan tetap Munas. “Jadi akan ada perubahan nanti, dihimbau dengan sangat para peserta yang hadir agar tetap menjaga etika dalam menyampaikan pendapat serta menyikapi perbedaan yang ada," paparnya.
Rasa Haru itu …
Ada hal yang cukup menarik, dalam pidato pembukaan Ketua
Panitia Pelaksana, Dadang Kholiludin merasa terharu sekaligus bangga, atas
tingginya antusias para peserta yang hadir. Dirinya, tidak menduga begitu ramai
yang datang, padahal kita hanya menargetkan para peserta yang datang mewakili
daerah provinsi terdiri atas dua atau tiga orang:
“Namun, kenyataannya
luar biasa animo teman- teman. Padahal ini atas biaya sendiri, ini yang membuat
saya bangga sekaligus terharu, karena menjadi obat bagi saya dan rekan rekan
panitia lainnya yang selama tiga bulan melakukan persiapan demi terlaksananya
Munas ini,"ucapnya dengan nada sedikit bergetar.
Lebih lanjut Dadang menutup reportase ini menegaskan bahwa: “Nanti,
diacara penutupan Munas Kompakdesi yang rencananya akan digelar di Gedung
Merdeka Bandung, dan insya Alloh akan dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa
Barat, Ridwan Kamil," pungkasnya. (HS/Ed)
Tidak ada komentar