Teguh Santosa, Jembatani Penyerahan Ambulan untuk Palestina: Solusi Dua Negara Paling Pas, tapi Masih Banyak Pekerjaan Rumah
Sasana penyerahan simbolis ambulan dari Ketua Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama OKU H. Alikhan Ibrahim diterima langsung oleh Dubes Palestina Zuhair Al Shun. (29/9/2022) (Foto:Dok. Ist).
Algivon -- Perdana Menteri Israel, Yair Lapid, memainkan
kartu solusi dua negara ketika berbicara di Sidang Majelis Umum PBB ke-77 hari
Kamis kemarin (22/9/2022). Pemimpin partai tengah Yesh Atid yang pernah menjadi
wartawan itu mengatakan, solusi dua negara memberikan kepastian keamanan dan
stabilitas ekonomi bagi Israel, juga jalan keluar paling kredibel untuk
mengakhiri konflik dengan Palestina.
Yair Lapid mulai memimpin Israel sebagai perdana menteri
sementara pada bulan Juli lalu menyusul pembubaran pemerintahan koalisi yang
dipimpin Naftali Bennett. Dalam pemerintahan yang dibubarkan itu Yair Lapid
duduk sebagai Menteri Luar Negeri.
Pemilu berikutnya di Israel akan diselenggarakan pada 1
November mendatang untuk merebut 120 kursi Knesset.
Perdamaian Kawasan …
Menurut dosen Hubungan Internasional FISIP Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Teguh
Santosa, terlepas dari keraguan yang berkembang atas itikad Yair Lapid, solusi
dua negara perlu mendapatkan perhatian serius dari masyarakat internasional.
“Mungkin sekali Yair Lapid memainkan kartu ini sebagai
strategi menghadapi pemilu untuk membentuk pemerintahan permanen di Israel
bulan November ini. Namun, pernyataan Yair Lapid di Sidang Majelis Umum PBB
adalah momentum emas yang dapat digunakan komunitas internasional untuk
benar-benar mewujudkan perdamaian di kawasan,” ujar Teguh usai memfasilitasi
penyerahan bantuan ambulans untuk Kedutaan Palestina dari masyarakat muslim
Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Kamis (29/9/2022).
Ambulans yang diserahkan Ketua
Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama OKU H. Alikhan Ibrahim diterima
langsung oleh Dubes Palestina Zuhair Al
Shun. Sejumlah tokoh masyarakat OKU yang juga hadir dalam penyerahan
bantuan ambulans itu adalah H.
Mustahiruls Kohar, Dimpu Siburian, Elvis Rahman, Rama Fitrah, H. A. Muchtar, H.
M. Marhum, dan H. Usman Rizal.
GNPF Ulama OKU
meminta bantuan Teguh Santosa untuk
memfasilitasi penyerahan bantuan karena Teguh Santosa dikenal memiliki jaringan
yang luas dengan berbagai kedutaan besar negara sahabat di Jakarta.
“Pernyataan Yair Lapid adalah sebuah pengakuan tegas dan
terbuka atas eksistensi Negara Palestina. Inilah momentum emas itu,” ujar Teguh
yang pernah menjadi Ketua Bidang Luar
Negeri PP Pemuda Muhammadiyah dan Ketua
Bidang Luar Negeri Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Teguh menggarisbawahi, kawasan yang kini menjadi sengketa
antara Israel dan Palestina memiliki sejarah yang sangat panjang. Relasi kedua
bangsa, Arab dan Yahudi, di kawasan itu mengalami pasang surut seiring dengan
perjalanan waktu. Ketegangan politik global yang tidak dapat dihindarkan juga
ikut mewarnai relasi keduanya sehingga kekerasan menjadi unsur dominan di
kawasan setidaknya dalam tujuh dekade terakhir.
“Pekerjaan rumah kita masih banyak. Masyarakat internasional
juga perlu membangun pandangan yang lebih konstruktif dalam melihat konflik
Israel-Palestina, mengesampingkan sentimen sektarian, serta mengedepankan
prinsip demokrasi yang menawarkan perdamaian dan memutus kekerasan, juga
perlindungan HAM dan penegakan hukum yang pasti,” ujar Teguh yang kini memimpin
Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).
“Penjajahan Israel terhadap Palestina perlu segera diakhiri,
kekerasan terhadap bangsa Palestina perlu segera dihentikan. Yair Lapid
menawarkan pendekatan baru dari sisi pemerintah Israel. Semoga ia dapat
menyakinkan masyarakat Israel akan arti penting pengakuan kedaulatan Negara
Palestina dan penghentian kekerasan terhadap masyarakat Palestina,” demikian
Teguh.
Solusi dua negara untuk mengakhiri kekerasan dan penjajahan
Israel atas Palestina semakin populer belakangan ini, terutama setelah tahun
lalu Presiden Amerika Serikat Joe Biden
menyampaikan dukungannya diikuti pembukaan hubungan diplomatik Israel dengan
empat negara Arab-Muslim, yakni Uni
Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko.
[HS/Rls]
Tidak ada komentar