Tol Cisumdawu Terkendala Tiga Titik Jembatan Krusial, Inginnya Ngebut - Rugi Bila Molor Terus …
Pose bersama para peserta diskusi off line 'Kupas Tuntas Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati -bagian ke-2. Sub judulnya Progres Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu (23/9/2022) di Gedung Kadin Jabar Jl. Sukabumi Kota Bandung. (Foto HS).
Algivon – Diakui, sudah lebih dari 10 tahun, Jalan Tol
Cisumdawu belum juga rampung. Akhirnya, pemerintah targetkan progres
pembangunannya berakhir pada November 2022. Kalau begitu, Nataru apa sudah bisa
digunakan?
Pertanyaan di atas meluncur kala dibedah JMSI (Jaringan Media Siber) Jabar, dan KADIN Jabar
dalam diskusi hybrid bertajuk Kupas Tuntas Bandara Internasional Jawa Barat
(BIJB) Kertajati -bagian ke-2. Sub judulnya Progres Pembangunan Jalan Tol
Cisumdawu (23/9/2022). Diskusi off linenya berlangsung di Lantai 6 Gedung Kadin
Jabar Jalan Sukabumi, Kota Bandung.
Kepala Sub Bidang Perencanaan Teknis, Badan Pengatur Jalan
Tol (BPJT), Karamullah Wajhahu, mengatakan Jalan Tol Cisumdawu adalah jalan tol
terbesar di Indonesia. Panjangnya 62,60 kilometer. Menghubungkan daerah Bandung,
Sumedang, dan Majalengka. Karamullah menjelaskan konstruksi jalan tol ini,
dibagi menjadi 2 bagian pekerjaan. Dengan dukungan, pemerintah dan swasta (PT
Citra Karya Jabar Tol --PT CKJT).
Seksi 1 dan Seksi 2 dikerjakan oleh pemerintah sepanjang
28,50 km dan seksi 3 sampai seksi 6 dikerjakan oleh swasta dari PT CKJT
panjangnya 32,60 km. Soal biayanya, berdasarkan laporan resmi BPJT, Kemenneg
PUPR pembangunan jalan tol Cisumdawu, dari mulai seksi 1 sampai 6 menelan biaya
konstruksi mencapai Rp5,5 triliun.
Adapun seksi-seksinya :
Cileunyi–Pamulihan sepanjang 11.45 km,
Pamulihan–Sumedang sepanjang 17.05 km,
Sumedang-Cimalaka sepanjang 4.05 km,
Cimalaka-Legok sepanjang 8.20 km,
Legok-Ujungjaya sepanjang 14.9 km, dan
Ujungjaya-Dawuan sepanjang 1.4 km.
Ditambahkan Karamullah, seksi 1 Ruas Cileunyi sampai
Pamulihan resmi beroperasi 25 Januari 2022. Sudah 100 persen beroperasi.
"Seksi 2, konstruksinya sudah selesai, ditargetkan fungsional. Panel sudah
selesai, dapat dilalui kendaraan," katanya.
Sedangkan seksi 3 sampai 6, yang dikerjakan oleh PT CKJT.
"Ditargetkan rampung menjelang akhir tahun 2022," tambahnya.
"Seksi 3, konstruksinya juga sudah selesai, Seksi 4
sampai 6 berdasarkan kunjungan 4 menteri, November 2022 Optimis selesai, Nataru sudah bisa
digunakan," jelasnya kembali.
Seksi 4 titik krusialnya ada pada jembatan. "Ada tiga
jembatan disana. Cikondang, Conggeang dan Kedongdong," katanya.
Masuk Musim Hujan, Molor Lagikah?
Faktanya kini September 2022 sudah masuk musim hujan.
Yakinkah, Tol Cisumdawu akan selesai November 2022, bisa digunakan penuh saat Nataru 2023? Maklum sudah terlalu
lama molor. Peletakan batu pertamanya saja 29 November 2011?!
Sekaitan hal krusial di atas, Kepala Sub Bidang Perencanaan
Teknis, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Karamullah Wajhahu, walaupun mengaku
yakin jalan tol itu bisa selesai November 2022 dan bisa digunakan Nataru 2022,
tetapi tetap saja dia menjelaskan beberapa titik krusial terkait pembangunan jalan
tol itu.
Titik krusial yang dimaksud Karamullah Wajhahu adalah soal
tiga buah jembatan yang ada di seksi 4 dan 5, jembatan itu meliputi jembatan
Cikondang yang ada di seksi 4, jembatan Kedongdong yang ada di seksi 5 b dan
jembatan Conggeang yang juga ada di seksi 5 b.
Direktur Teknik PT Citra Karya Jabar Tol (PT CIJT), Ir Bagus
Medi Suarso MM mengatakan secara strategi CIJT ingin kerja cepat.
"Kami inginnya ngebut. Menyelesaikan seperti apa yang
dikatakan pak Menteri PUPR. Karena secara teknis tidak ada masalah. Kendalanya
hanya hujan. Tetapi kami ingin menjaga kualitas. Kami siap selesaikan. Agar
2023 kita sudah menikmati jalan tol ini. Jalan tol ini, jantung Jabar untuk
BIJB Kertajati," jelasnya.
Medi, panggilan akrab untuk Bagus Medi Suarso mengatakan
sebagai pihak swasta yang bekerja menyelesaikan proyek dari pemerintah,
perusahannya juga akan rugi bila progres pembangunannya molor. "Kita juga
akan rugi bila molor terus," tutupnya. (HS/Ariesmen)
Tidak ada komentar