Raja ‘Ekonomi Kreatif, Kaos C59’ Mas Wiwied ‘Marius Widyarto’, Menjelma Jadi GP, Apa Pasal?
Algivon – Nyaris luput dari pantauan para pegiat media, akhir-akhir
ini kerap muncul pertanyaan: raja ‘ekonomi kreatif, kaos C59’ yang eksis era
1980-an, masih eksiskah di Bandung? Ya, itu Mas Wiwied yang punya nama lengkap
Marius Widyarto pelopor Kaos C59, katanya sekarang menjelma jadi GP alias Great
People? Sederet pertanyaan di atas diajukan langsung ke person Mas Wiwied ‘Marius
Widyarto’ yang kebetulan didampingi istrinya Maria Goretti Murniati di outlet-nya yang
termasuk heritage di Jalan Merak No. 2 Bandung, pada 12 Oktober 2022 yang
kebetulan sebagai perayaan usahanya yang ke-42 tahun.
Menjawab pertanyaan tentang eksistensi perusahaan kaos C59,
masih adakah? Ini kata Mas Wiwied langsung kepada para pewarta, kala mensyukuri
kehadirannya bisa eksis hingga usia perusahaan ke-42:
“Masih ada Coy, bahkan, seiring berjalannya waktu, itu kepompong
usaha dari era 1980-an, sudah berubah menjadi kupu-kupu nan indah. Kupu-kupu
indah itu di antaranya muncul berpredikat baru GP yakni Great People. Uniknya
GP – C59 itu Kini bersyukur, acap dikunjungi. Malah, sepertinya telah menjadi menjadi
taman bunga. Ya, taman bunga bagi para entrepreuner muda. Ini saya syukuri
dengan gembira,” ujarnya dengan nada sumringah.
Menurut info, para pengusaha muda yang kini banyak menyerbu
ke C59 untuk belajar ilmu entrepreuner atau kewirausahaan, di antaranya pengusaha
binaan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Barat. Lainnya, ada
juga para pengusaha muda binaan BUMN dan BUMD, termasuk dari kalangan perusahaan
swasta nasional ternama di Indonesia.
Makanya, janganlah heran hamper setiap hari usai deraan
COVID -19 mulai mereda, rumah lama C59. di Jalan Merak No.2 Kota Bandung,
berangsur ramai dikunjungi orang. “Terlebih di sini sekarang juga ada Great
People C59, dengan orang-orangnya yang kekinian dan futuristik dalam dunia
kewirausahaan,” ujar Mas Wiwied.
Lainnya, kini relawan besutan Mas Wiwied siap membantu
entrepreuneur muda yang akan lepas landas atau naik kelas sekalipun, siap siaga
siap sedia disampingnya. “Bersyukur tim gabungan dari para aktivis
kewirausahaan atau ekonomi kreatif versi lama dan baru, sudah solid di GP – C59.
Mereka menyatu, dan siap membantu,” kata Mas Wiwied di Jalan Merak No 2 yang
tak jauh dari lokasi legenda utama Jalan Caladi No. 59, sebagai cikal bakal
itu.
Lalu, Kata Mas Wiwied …
Kisah berlanjut, berkaitan hari jadi usaha kaos ‘legendaris’
merek C59 itu yang tercatat pada 12 Oktober 2022. Menurut alkisah, ternyata
sama dengan hari pernikahan Marius Widyarto dengan istrinya Maria Goretti
Murniati.
“Pada hari pernikahan itulah kita mulai masuk rumah di Jalan
Caladi No 59. Rumah itu juga yang selanjutnya, kami jadikan juga merek dagang C
di ambil dari nama jalan Caladi dan 59 adalah nomor rumahnya,” ujarnya.
Lebih lanjut perihal muasal huruf C dalam merek dagang itu,
urai Mas Wiwied ternyata ada makna penokohan. Ini katanya diperlukan untuk menjadi
spirit dalam membangun usaha.
“Penokohannya dari burung Caladi itu sendiri. Burung pelatuk
yang rajin, indah dan jujur serta tahan banting. Penokohan ini ditekankan di
dalam merek usaha agar muncul spirit-spirit dalam membangun usaha,” ungkapnya.
Masih kata Mas Wiwied yang langsung menerawang ke belakang,
walau kala itu usaha baru dibuka, ini bersamaan dengan hari pernikahan. Tetapi sesungguhnya
usaha itu sudah ada sejak masa kuliah.
“Saya kuliah di Unpar sedangkan istri saya kuliah di ITB.
Jadi usaha itu sesungguhnya sudah dibangun sejak awal kuliah tahun 1975. Lima
tahun sebelum C59 ada,” kenangnya.
Usaha itu dibangun dimasa kuliah, lanjut Mas Wiwied karena kala
itu walaupun masih kuliah, merasa sungkan untuk minta uang kepada orangtua.
“Pada masa itu, gimana ya, sungkan rasanya kalau masih minta
uang kepada orangtua,” terangnya.
Soal pilihan kaos sebagai ladang usaha, jelas Mas Wiwied, mengingat
saat masih duduk di bangku SMA Aloysius Bandung sudah acap membuat kaos
sendiri.
“Padahal saat itu saya belum ngerti sablon, kaos pertama
saya isinya rumus-rumus. Tujuannya sekalian untuk bantu belajar,” katanya.
Praktik dagang sambil membantu belajar ala Mas Wiwied adalah
kaos buah karyanya itu diberikan kepada teman, lalu kaos itu ditempelkannya punggung
teman saat ulangan berlangsung, yang berisi rumus-rumus mata pelajaran.
“Nakal ya, tapi jangan ditiru,” ujarnya.
Akhirnya, 'raja ekonomi kreatif,kaos C59' Mas Wiwied memungkas:”Setelah itu, baru
belajar nyablon. Saat kuliah, baru berani menjadikan bisnis
kaos sebagai ladang usaha utama sampai sekarang. Dan, terakhir ditambah GP. Artinya, Great People sebagai tempat kawah candradimuka atau wadah bagi kita-kita orang menjadi ‘GP’,
di antaranya,” pungkas Mas Wiwied sambil menggandeng istrinya pulang ke
rumahnya di Jl. Caladi No 59 Bandung. (HS/Ariesmen/Rls).
Tidak ada komentar