Reuni Akbar 2022 IKA Menwa Mahawarman Yon XI/UPI - Abah Landoeng Buka Tabir Surutnya Menwa Yon V IKIP Karyawan ...
Algivon -- Ikatan
Alumni (IKA) Resimen Mahasiswa (Menwa)
Mahawarman Batalyon XI/Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) telah menyelenggarakan
Reuni Akbar (8/10/2022), yang
dihadiri oleh 139 alumni dari berbagai angkatan. Reuni Akbar 2022 kali ini mengusung
tema,’Mengenang, berkumpul bersama, tingkatkan loyalitas dan jiwa korsa’. Kegiatan ini digelar setelah dua tahun lebih negeri kita dan dunia didera pandemi COVID-19:
“Reuni ini dihadiri angkatan pertama hingga ke-47. Tempat pertemuan ini dirancang movable, semula di Auditorium FPMIPA UPI, lalu di halaman Gedung Isola atau Bumi Siliwangi ‘Partere’ sebagai ikon Kota Bandung, dan terakhir di Mako Menwa Yon XI/ UPI yang berada di pinggir Jl. Setiabudi dari kompleks UPI,” kata Drs. Harisman selaku Ketua Penyelenggara sambil menambahkan –“Terpenting rasa korsa makin lekat dan kuat, kita bisa kumpul-kumpul silaturahmi kembali."
Foto bersama di luar ruang di halaman Gedung Iso 'Bumi Siliwangi' - berkumpul silih wawangi... (Foto: Ist).
Sementara itu Herri Permana dan Dadang Sukendar perwakilan dari alumni angkatan i, ditemui redaksi menyatakan:
“Sangat menyenangkan bisa kumpul kembali. Ini momen bahagia bagi yang bisa datang, bagi yang berhalangan, saat ini bisa melalui medsos secara virtual. Juga, bagi yang terkendala karena sakit, terutama faktor usia, kami doakan semoga lekas sembuh."
Bagi pasangan ‘tuan rumah’ Komandan dan Wakil Komandan Menwa
Yon XI/UPI Yakni Abdul Wahab dan Arisnandana, perhelatan reuni akbar ini
yang berlangsung sukses sangatlah melegakan:
“Bersyukur semua rangkaian acara berlangsung tertib dan
cuaca pun mendukung tidak hujan saat berfoto bersama di halaman gedung Isola.
Kejutan pun ada, hadir Abah Landoeng (96)
tokoh yang pernah ikut pada Menwa Yon V
(IKIP Karyawan) pada tahun 1967-an. Patut disyukuri ternyata sosok Abah
Landoeng, setidaknya mengetahui mengapa surut atau seakan menghilang Menwa Yon
V (Karyawan), dan muncul Menwa Yon XI
ditengah kemelut pada era 1965 – 1967-an,” jelas Wahab yang diamini Arisnandana
sambil menambahkan –“Untuk Abah Landoeng ini bisa kita buat acara tersendiri atau
pod cast bersama Pak Thamrin dan senior Menwa Mahawarman Yon XI/UPI lainnya. Biar tambah
jelas apa dan bagaimana Menwa Yon V, dan munculnya Yon XI hingga kini
yang masih simpang siur, kan?”
KABUMI UPI & Talk Show
Tampak hadir pada reuni akbar ini, di antaranya mewakili
Rektor UPI yakni Kepala Divisi Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni Dr. Jony Rahmat Pramudya, M.Pd, Ketua IKA
Menwa UPI 2021- 2025 Dr. Asep Sukendar, M.Pd, Ketua IKA Menwa UPI periode 1990-an Drs. Thamrin Gunardi, M.A, serta para senior lainnya.
Jony Rahmat Pramudya dalam sambutannya mengapresiasi peran Menwa dan alumninya yang telah berbakti di berbagai pelosok Nusantara sejak awal berdiri perguruan tinggi ini. Salah satu indikator penting kemajuan perguruan tinggi di saat ini, adalah sejauh mana almuni tersebut mampu berkarir sesuai ilmu yang dipelajarinya.
Lainnya, Asep Suukendar dalam kesempatan ini menyampaikan helatan ini digelar untuk mejalin lebih erat tali silaturahmi antar sesama alumni maupun orhanik Menwa Yon XI/UPI. Harapannya, semoga dari pertemuan ini tingkat loyalitas dan jiwa korsa keluarga besar Menwa Yon XI/UPI, semakin erat dan kuat.
Kemeriahkan reuni akbar ini pun ditandai dengan suguhan tari yang rancak dari KABUMI UPI, yang dilanjut acara talk show
yang bertemakan sejarah berdirinya Menwa Mahawarman Batalyon XI IKIP Bandung.
Pada tahapan ini seratusan lebih alumni Menwa Yon XI
Mahawarman UPI yang masih berada di gedung FPMIPA UPI kembali dicerahkan oleh Thamrin
Gunadi tentang kilas balik lahirnya Menwa Mahawarman Yon XI/UPI dan surutnya
Menwa Mahawarman Yon V (IKIP Karyawan). Sempat disinggung pula tentang 14
sosok generasi angkatan pertama Menwa hasil diklat ITB dan UNPAD. Di antaranya disebut sosok Salmon Z Tutkey, Acu Suprapman,
Aep Burhanudi, Jawira Sidik, Undang Kustia, maman Sonjaya, Alex Kondola, Popo
Iskandar, M.N. Kuat Waluyo, Eman Dahman, dan Pepe Hanifah.
“Para perintis Yon XI atau senior lainnya adalah Wawan
Sukandar, Djuanda Makara, Ida Hasidah, dan Gani Subrata,” ujar Thamrin Gunadi
yang belakangan berterimakasih pada acara ini hadir Abah Landoeng representasi dari 'Batalyon V' IKIP Karyawan selaku salah
satu seniornya yang masih hidup.
Kepada redaksi, Abah Landoeng usai perhelatan Reuni Akbar ini mengutarakan hal lain yang selama ini jarang ia kemukakan:
Penyerahan cendera mata untuk Abah Landoeng sebagai nara sumber talk show. - akan digagas talk show atau pod cast lanjutan tentang 'Ngaguar Sejarah Menwa Yon XI /UPI' (Foto: HS)
“Saat itu pernah ikut pada Yon V (IKIP Karyawan) ini, namun
karena gejolak politik pada tahun 1967 sempat simpang-siur, Abah dan
kawan-kawan akhirnya dikirim ke Kalimantan Utara (Malyasia/Sabah/Serawak).
Sekembali dari Malaysia itu Abah dengan liku-liku tertentu, merintis sekolah
dan menjadi guru di SMPN 2 dan SMPN 5 serta juga di SMAN 3 Bandung. Nantilah
akan Abah gali kembali tentang hal ini, karena kan fokus Abah sejak dulu ke bidang
pendidikan dan lingkungan hidup saja“ ujar Abah Landoeng yang selain sebagai
pensiunan guru kini masih aktif bersama mantan Gubernur Jabar era 1970 -1975 Solihin GP dan aktivis lingkungan Supardioyono
Sobirin dalam organisasi DPKLTS (Dewan Pemerhati Kehutanan & Lingkungan
Tatar Sunda), di antaranya.
Masih di hari yang sama, Huzainal anggota Menwa Yon XI IKIP Bandung angkatan ke-3 Tahun 1968 yang datang belakangan ke acara Reuni Akbar, melengkapi kisah surutnya Menwa Yon V (IKIP Karyawan), menurutnya kala itu ada pembentukan Divisi khusus yg dinamai Yon X ( eks, bukan sepuluh) yg dipersiapkan SK nya dari Kodam VI Siliwangi (Kodam III saat ini) untuk membantu TNI ke Kalimantan. Hal itu Menwa Karyawan Yon V tidak melebur ke Yon XI:
"Faktanya, seperti berdampingan namun keberadaan Yon V berangsur-angsur menghilang.... Ini cocok seperti yang diutarakan Abah Landoeng itu," ujarnya yang mengapresiasi atas kehadiran Abah Landoeng di acara ini.
Ah, pokona mah rame jeung resep we reuni akbar ieu mah ....(Foto: Ist)
Berlanjut acara Reuni Akbar di halaman Gedung Isola, kembali Abah Landoeng mengatakan:
”Di sini dulu pada tahun 1944 sebelum Jepang datang, pribumi
kala itu tidak boleh masuk ke gedung ini. Beruntung Abah cukup sering masuk dan
bermain di Gedung Isola saat itu, sebabnya karena Abah saat itu sebagai ball
boy sekaligus pelatih tenis di Taman
Maluku - Bandung, yang juga hanya boleh dipakai oleh kalangan kolonial Belanda. Hari ini
Abah terkenang kembali masa-masa pahit dan manis kala itu bagi bangsa Indonesia.
Bersyukur kita sekarang sudah merdeka,” ujarnya sambil memungkas – “Marilah
kita kembali guyub bangsa ini, agar tidak terpecah.” (Harri Safiari & Tim).
Tidak ada komentar