Anugerah JMSI Awards Aceh Sukses - Berlanjut Tahun Depan ...
Algivon -- Jaringan Media
Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Aceh menggelar Anugerah Jurnalistik JMSI
2022 bagi para jurnalis di Tanah Rencong Serambi Mekah itu.
Para pemenang dengan karya-karya terbaik, dari tiga kategori
yakni tulis, foto dan video, secara khusus menerima hadiah dan piala pada acara
malam puncak Penghargaan Jurnalistik JMSI 2022 di Pendopo Gubernur Aceh Anjong
Mon Mata, Banda Aceh, Jumat malam (11/11/2022).
Dalam kegiatan itu, hadir juga Ketua JMSI se Indonesia di antaranya
Ketua JMSI Sumut Rianto Ahgly didampingi Chairum Lubis, David Susanto, JMSI
DKI, JMSI Kaltim, JMSI Banten, JMSI Gorontalo dan lainya.
Ketua JMSI Aceh Hendro Saky mengatakan, Anugerah Jurnalistik
JMSI merupakan ruang apresiasi bagi para jurnalis terhadap kerja keras mereka
dalam memberi informasi, sekaligus mengedukasi masyarakat dalam setiap
peristiwa apapun.
“Di Aceh, ruang apresiasi terhadap kerja-kerja jurnalis itu
sangat minim, padahal jurnalis itu juga manusia, yang butuh kita apresiasi,”
kata Hendro saat memberi sambutan pada Malam Anugerah Jurnalistik JMSI 2022.
Hendro menyebut, dalam setiap kejadian, jurnalis menjadi
garda terdepan dalam menyebarkan informasi, dan edukasi bagi masyarakat.
Salah satunya saat penanggulangan pandemi COVID-19, dan
kemudian dilanjutkan dengan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang
ternak.
“Selama masa pandemi, jurnalis berjibaku, bagaimana
memberikan informasi, mengedukasi masyarakat melalui kerja-kerja jurnalis yang
luar biasa. Setelah selesai pandemi, masuk PMK. Memang, minim sekali ruang apresiasi
untuk kawan-kawan, maka salah satu upaya yang kita berikan adalah penghargaan
jurnalistik JMSI 2022,” katanya.
JMSI – Bisnis Sehat
Sekjen JMSI Pusat Eko Pamuji menyatakan pihaknya sangat
mengapresiasi kegiatan yang telah dilakukan JMSI Aceh, yang kemudian juga
dikaitkan dengan rangkaian kegiatan Rakernas JMSI kedua di Serambi Mekah itu.
“Kami benar-benar memberi apresiasi begitu hebatnya JMSI
Aceh sehingga bisa menggelar kegiatan luar biasa ini,” kata Eko.
Momen penganugrahan bagi para pewarta seperti ini , rencaanya akan dilakukan lebih kerap oleh JMSI di Aceh (Foto: Ist).
Eko menambahkan, JMSI adalah organisasi para pemilik media,
pengelola media, sehingga kepengurusan JMSI ialah para tokoh-tokoh bisnis
media.
“Oleh karenanya, JMSI hadir sebagai insan bisnis, yang harus
menyehatkan seluruh anggota, kemudian sehat dari sisi konten, sehat beritanya.
Para anggota JMSI di Aceh adalah media-media yang berkualitas,” katanya.
Ia menilai penganugerahan hadiah jurnalistik sangat penting
bagi jurnalis. Sebab itu, pihaknya terus mendorong agar JMSI tidak hanya
memikirkan bagaimana mengelola media, mengutak-atik urusan media, tapi juga
memikirkan hal yang berurusan dengan humanisme.
“Jadi penghargaan jurnalistik baik foto, karya tulis, video
itu salah satu kegiatan humanisme, menyapa, dan memanusiakan manusia. Kita
boleh berbisnis tapi manusia tetap harus dimanusiakan,” ujarnya.
Teruskan Kerjasama …
Sementara itu, Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki melalui Staf
Ahli Gubernur Bidang Keistimewaan Sumber Daya Manusia serta Hubungan Kerjasama
Iskandar Syukri mengharapkan peran insan pers untuk terus bekerjasama dalam
mewujudkan pembangunan Aceh.
Karena, kata dia, tanpa peranan media, tentu sangat sulit
bagi Pemerintah Aceh untuk mewujudkan pembangunan yang baik dari segala bidang.
“Tentu dalam hal ini, kritik dan saran yang konstruktif
sangat dibutuhkan oleh jajaran Pemerintah Aceh sebagai feedback evaluasi
jalannya pemerintah di Aceh saat ini,” katanya.
Ia menilai penghargaan jurnalistik dapat dikatakan kawah
candra di muka bagi insan pers. Untuk mengevaluasi diri tentang karya
jurnalistik yang dihasilkan. Penghargaan ini juga bentuk introspeksi, mengukur
kemampuan, dan koreksi hasil karya dalam jurnalisme.
“Menjadi seorang jurnalis adalah proses tiada henti untuk
terus meningkatkan kapasitas diri dalam mempersembahkan karya jurnalistik
terbaik yang membawa manfaat dalam segala pembangunan di segala bidang
kehidupan,” ujarnya.
Kegiatan Penghargaan Jurnalistik JMSI 2022 merupakan kali
pertama digelar dan Pengurus Daerah (Pengda) JMSI Aceh bertindak sebagai tuan
rumah.
Even ini akan menjadi acara rutin yang nantinya menjadi
agenda nasional pihaknya yang akan dilangsungkan di kota
Dalam Penghargaan Jurnalistik JMSI 2022, Dewan Juri terdiri
atas Chaider Mahyuddin (juri foto), Davi Abdullah (juri video), Ramon Damora
(juri karya tulis), serta Teguh Santosa dan Almunizal Kamal sebagai juri
kehormatan.
Kegiatan ini didukung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh,
PT Bank Aceh Syariah, dan PT Solusi Bangun Andalas.
Para dewan juri telah melakukan serangkaian penilaian dan
penjurian terhadap karya yang dikirimkan para jurnalis dari Aceh dan sejumlah
daerah lainnya di Indonesia.
Sebelumnya dalam kesempatan yang berbeda, Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almunizal Kamal berharap, kegiatan
lomba karya jurnalistik yang mengangkat tema kepariwisataan di Indonesia dan di
Aceh hendaknya dapat terus dilakukan ke depannya.
Dia menjelaskan, media siber sangat efektif dan punya peran
penting sebagai sarana promosi kepariwisataan di tanah air.
“Dengan adanya penghargaan jurnalistik yang secara khusus
mengangkat tema tentang wisata, maka hal tersebut akan merangsang para wartawan
dan jurnalis untuk senantiasa memberitakan ragam dan pesona destinasi wisata
yang ada di daerah ini,” pungkasnya.
Para pemenang Anugerah Jurnalistik JMSI 2022, meliputi untuk
karya tulis jurnalistik, juara pertama diraih Zulkarnaini, wartawan Kompas.id,
juara dua Muhammad Fadhil, wartawan popularitas.com, dan juara tiga dimenangkan
oleh Khalis Surry, wartawan LKBN Antara.
Sementara itu, untuk kategori lomba karya foto jurnalistik,
juara pertama Fahzian Aldevan, wartawan Acehexpres.com, juara dua diraih Fajri
Fatmawati wartawan medcom.id, dan juara tiga dimenangkan Irwansyah, wartawan
LKBN Antara. rel
Sedangkan kategori lomba karya video jurnalistik, juara
pertama diraih oleh M Zakaria, wartawan acehvideo, juara kedua dimenangkan
Sukri, wartawan inews TV dan pemenang ketiga diraih Aprizal Rachmad, wartawan
LKBN Antara TV.rel (HS/Rls)
Tidak ada komentar