Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat & Pidato Menhan Prabowo di Forum Pangan G20: Singkong, Selamatkan Dunia!
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (13/11/2022) di Forum Pangan G20 di Bali. Kala itu ia mengutarakan keunggulan olahan pangan dari tanaman singkong (manihot esculenta) - ini solusi untuk kelangkaan pangan dunia. (foto: Tangkapan layar, taufikhidayat_dprdjabar).
Algivon – Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Taufik Hidayat bersama Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Abdul Harris Bobihoe, yang hadir secara khusus atas undangan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, di Forum Pangan G20 di Bali. Kali ini (13/11/2022) tatkala Menhan Prabowo Subianto melakukan eksebisi produk olahan singkong tanah air di depan forum keamanan pangan dunia negara-negara G20, dengan bangga ia menyebut bahwa tanaman ini bisa menjawab tantangan pangan dunia.
"Kita sudah mampu memproduksi pasta, mi instan, ini
singkong," ujar Prabowo di Global Food Security Forum di Nusa Dua Bali.
Menurut Taufuk Hidayat yang kini akrab disapa Kang TH,
kepada redaksi ia menyatakan,”Pak Menhan Prabowo benar-benar membawa sejumlah
contoh produk olahan singkong itu ke depan forum global di Bali. Produknya
mulai mi instan dan lainnya yang rata-rata sudah banyak dijual di pasaran,”
ujar Kang TH pun dengan rasa bangga.
Ternyata, masih kata Kang TH produk unggulan tanaman
singkong ini termasuk yang efesien. “Malahan, hal serupa pernah diutarakan pula
oleh pendiri Microsoft Bill Gates,” ujar Kang TH.
Kang TH masih mengutip apa yang dikemukakan Menhan Prabowo, dalam
forum yang mengundang puluhan akhli pangan dari pelosok dunia, terbukti singkong
bisa menjadi tanaman penyelamat dunia. “Justru, Indonesia bisa menjdi negara yang
terdepan untuk mengatasi kelangkaan atau kerentanan pangan dunia, seperti
teganggunya rantai pasok pangan dunia gegara invasi Rusia ke Ukraina saat ini,”
tuturnya.
Rasa optimis Kang H, sejatinya ada ratusan ribu hektar lahan
di tanah Pasundan, sejak lama secara kultural sangatlah mudah untuk ditanami
singkong.”Permasalahannya, tinggal teknik pengolahan serta intensifikasi dalam kaitan
diversifikasi pangan, harus kita galakkan dengan lebih serius R & D-nya
(penelitian & pengembangan) nya. Secepatnya, alternatif pangan ini, kita
sosialisasikan lebih intensif lagi,” tutup Kang TH. (HS/Rls).
Tidak ada komentar