Tim Pembela Hukum MBCB ‘Nurul Ikhlas’ Tuntut Pemkot Bandung, Segel & Bongkar Bangunan Indomaret
Algivon – Berlarut-larutnya polemik Masjid Bangunan
Cagar Budaya (MBCB) ‘Nurul Ikhlas’ pada sekitar tahun 2021 tatkala diduga PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) bekerjasama dengan PT Indomarco melakukan perubuhan bangunan di Jl. Cihampelas
No. 149 Kota Bandung yang dikenal sebagai bangunan cagar budaya type C, kembali
pada 6 Februari 2023 di ruang rapat Bandung Creative Hub (BCH) di Jl Laswi No 7
Kota Bandung berlangsung pertemuan antara Tim Pembela Hukum MBCB dengan Pemkot
Bandung. Hadir mewakili Pemkot Bandung di antaranya Arief Syarifudin Kepala
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bandung, beserta beberapa
personal dari dinas terkait.
Daftar lengkapnya para pelapor atau pemberi kuasa, yang
hadir di ruang rapat BCH, di antaranya: 1.Letjen (Purn.) H. Yayat Sudrajat, SE.
2. Mayjen (Purn.) H. Robby Win Kadir
3.Mayjen (Purn.) Deddy S. Budiman 4. DR.
KH. Sudirman Anshari 5. KH. Drs. Yayat
Ruhiyat 6. KH. Badrudin, M.Ag. 7.H.
Dindin S. Maolani, SH. 8. H. Memet
Akhmad Hakim, SH. 9. H. R. Darmawan D.
Hardjakusumah, SH., M.Kn. (Acil BIMBO)
10. H. M. Rizal Fadillah, SH. 11.
Haneda Sri Lastoto, SH. 12. H. Memet H.
Hamdan, SH., M.Sc. 13. DR. H. Memet Hakim, MM. 14. Ir. Syafril Sjofyan, Bk.Teks.,
MM. (Koord. Pemberi Kuasa) 15. Andri Perkasa Kantaprawira, S.Ip., MM. 16.
Dadang Hermawan (Mang Utun) 17. Tubagus Reza El Sindi 18. Asep Nandang Saepuloh
(Asep KW) 19. Ir. H. Popon Sapriamulya Purajatnika 20. H. Bambang Sutiyono 21.
Harso Pambudi bin Suroso 22. Tri Hadi Wahyu Utomo bin Ibnu Hadicaroko bin M.
Hadiwinarso 23. Hari Nugraha, S. Si. (Koord. Non Ligitasi)
24. H. Helmi Efendi 25. Usth. Euis Srimulyati.
Sedangkan para advokat , yakni Kuasa Hukum yang tergabung
dalam TPH BCBM NIC, antara lain: 1. Muhtar Efendi, SH., MH. (Koordinator), 2. Andi
Roza, SH. 3. Melani, SH., MH. 4. Budi Rahman, SH., MH. 5. DR. Anton Minardi,
SH. 6. Lahmudin, S.Pd., SH. 7. Sahar Harahap, SH., MH. 8. Anton Widitno, SH. 9.Asep
Saeful Muhtadin, SH., MH. 10. Lismayanti, SH., MH. 11. Saripudin, SH. 12. Abdurrofi Arinal Haq Muhtadin, SH. 13. Zagky
Drajat, SH. 14.Indah Desvita, SH., 15. Titin
Kartinah, SH. 16. Ely Sunarya, SH. 17. Adah Ati Suryati, SH. 18. Ani Yusriani,
SH. 19. Tety Rosmiyati, SH. 20. Anna Annisa, SH. 21. Abdulrahman Husaeni, SH.
22. Dani Ramadhan, SH. 23. Luthviah Firma Annajmi, SH. 24.Muhammad Hasnan
Husaeni, SH. 25. H. Entjeng Kamaludin, SH.
Kepada redaksi seusai pertemuan dengan TPH MBCB Arief Syarifudin menyatakan bangunan
rumah yang dulunya dimanfaatkan sebagai masjid adalah cagar budaya, ”seharusnya
tidak dibongkar total,” sambil menambahkan –“Itu memang bangunan masuk ke dalam
cagar budaya type C, sehingga ada struktur hukum yang dilanggar. Ini sesuai
Perda Nomor 7 Tahun 2018.”
Segel & Bongkar
M Rizal Fadillah kepada
para pewarta menegaskan Disbudpar Kota Bandung berjanji akan menindaklanjuti
agar pelanggaran hukum PT KAI dan atau PT Indomarco dapat dikenakan sanksi
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Lebih lanjut M Rizal
Fadilah menyampaikan tuntutan dari para tokoh masyarakat yang disampaikan oleh kuasa hukumnya, yakni:
Pertama, Disbudpar dengan perangkatnya memproses ke ranah
hukum penghancuran Cagar Budaya Masjid Nurul Ikhlas Jl Cihampelas 149 Bandung.
Pelaku dan Penyuruh penghancuran harus diseret ke Pengadilan.
Kedua, pihak penghancur Cagar Budaya harus bertanggungjawab
atas perbuatan pidana yang dilakukan dan diwajibkan untuk membangun kembali
bangunan Masjid Cagar Budaya yang telah dihancurkan tersebut.
Ketiga, menyegel atau menghentikan operasi Indomaret yang
beroperasi di atas alas hak yang dikualifikasi sebagai melanggar hukum.
Selanjutnya membongkar bangunan Indomaret yang didirikan tanpa Persetujuan
Bangunan Gedung (PBG) dan aturan pembangunan lainnya tersebut.
Pada akhir sesi tanya-jawab dengan para pegiat media massa,
M Rizal Fadilah terkesan pasrah tatkala diingatkan bahwa upaya seperti yang
dilakukan dalam pertemuan di Bandung Creative Hub (BCH) hari ini sudah
berkali-kali dilakukan sejak beberapa tahun terakhir ini, bagaimana tanggapan
Anda?
“Ya, kami upayakan ya terpaksa. Harus percaya atas solusi yang
akan diupayakan oleh Disparbud kali ini. Kami harus percaya itu,” pungkasnya. (Harri
Safiari & Tim).
Tidak ada komentar