'Muriang' Tampilkan Diskusi Perlindungan Musisi - Apa Kata M. Farhan, Bucky Wikagoe & Budi Dalton, Benny Bachtiar?
Algivon -- Adalah tajuk 'Muriang' tak lain bermakna 'Musisi Ngariung Babarengan' dari paguyuban Musisi Bandung With Love yang dikoordinasi di antaranya oleh Erland Effendy yang juga sehari-hari bergiat selaku Ketua Bandung Music Council. Kiprahnya, pada Jumat, 14 April 2023 yang bernuansa ngabuburit di bulan Ramadhan 1444 Hijriah, bertempat di Dinas Pariwisata & kebudayaan Jl. L.L.R.E Martadinata No. 209 Kota Bandung, menyelenggarakan diskusi yang membahas di antaranya tentang Perlindungan Musisi.
Tampil para pembahas tentang Perlindungan Musisi yang dimoderatori oleh Budi Dalton, di antaranya musisi senior Bucky Wikagoe yang kini duduk di Komisi IV DPRD Jabar dari Fraksi Partai Gerindra, Benny Bachtiar Kadisparbud Jabar, serta belakangan hadir mantan presenter dan artis Muhammad Farhan yang kini duduk sebagai anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi Partai NasDem.
"Bukan tanpa alasan kami hadirkan Kang Budi Dalton Kang Bucky, Kang Benny, serta Kang Farhan petang sambil ngabuburit ini, memberikan penyadaran betapa pentingnya para musisi memiliki kesadaran hukum demi melindungi haknya yang selama ini belum berkekuatan hukum cukup kuat," papar Erland Effendy sambil menambahkan -"Bersyukur, tadi para musisi Bandung dan di Jabar khususnya memperoleh banyak pencerahan."
Diketahui di ajang 'Muriang' ini Erland Effendy menawarkan bagi 100 musisi selama 2 (dua) bulan didaftarkan sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ketenagakerjaan. Ini program jaminan tenaga kerja dan perlindungan sosial kepada musisi di Bandung, syukur-syukur untuk dua bulan ke depan lagi, masih ada yang menyantuninya, namun ingat ya usianya di bawah 60 tahun," terang Erland Effendy.
Perlindungan Musisi
Dalam acara 'Muriang' yang sempat diselingi tauziah secara khusus dari 'Uztadz' Dany Java Jive, via pemandu acara (MC) Kartini sempat tampil memukau di antaranya Zufari, Protonema, Tiara Effendy, dan Kotkam Musician, Pagi Nyanyi. Tak urung disela-sela tampilan para musisi dan diskusi tentang pentingnya perlindungan dari keberadaan insan musisi dalam berkreasi, muncul cerita miris atas penghargaan yang harus mereka terima.
"Sudah bukan cerita lagi, para musisi di Bandung dan Jabar khsusnya masih ada yang menerima upah terkadang jauh di bawah UMR, tatkala mereka bermain di beberapa tempat hiburan dan semacamnya," papar musisi Yuki Grip kepada redaksi.
Bucky Wikagoe sendiri dalam paparannya bersama Budi Dalton dan Benny Bachtiar, demi mengatasi peningkatan penyadaran para musisi akan hak dan kewajibannya yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahterannya:
"Setidaknya para musisi sendiri harus meningkatkan pengetahuan tentang kekuatan dan perannya, maksudnya agar tidak diperdaya oleh produser atau pemakai jasa lainnya. Setidaknya pula perlu diperkuat adanya komunal musisi yang solid, dukungan pemerintah, serta sponsorhip yang berkelanjutan," ujarnya yang selama ini dirinya sudah cukup lama telah membentuk Gugus Tugas Warisan Tak Benda Jawa Barat.
"Sudah ada sekitar 150-an identifikasi Warisan Tak Benda Jawa Barat yang dihasilkan.Ini bisa menjadi panduan kita bersama. Harus kita lanjutkan ..." ujar Bucky Wikagoe yang menyarankan ajang semacam 'Muriang' ini bisa dilakukan secara rutin - "Minimal atuh dua atau tiga bulan sekali, agar tampak hasilnya alias lebih nyata bagi para seniman."
Sementara itu M Farhan menanggapi masih belum pulih kondisi para musisi di Bandung seusai didera COVID-19:
"Betul ajang 'Muriang' ini harus dilakukan secara rutin. Saya percaya musisi Bandung mah sangat solid dan bisa diajak bergotong-royong. Hanya, harus ada wadahnya yang seperti digelar saat ini," pungkasnya. (Harri Safiari & Tim)
Tidak ada komentar