Salah satu poster dari IG dlh_jabar secara populer menerangkan manfaat luar biasa, mengembangkan hutan mangrove di manapun, utamanya di pesisir pantai Indonesia. (Foto: dlh_jabar).  



 

Algivon.com --  Hari ini Rabu, 26 Juli 2023 dikenal sebagai Hari Mangrove Sedunia atau World Mangrove Day.  Melansir dari situs unesco.org, World Mangrove Day telah akui oleh UNESCO sejak 2015.  Karenanya, untuk perhatian kita, mangrove atau bakau dikenal sebagai spesies yang langka. Ia menjadi pembatas antara daratan dan lautan. Ekosistem mangrove memiliki kontribusi yang sangat nyata, malahan luarbiasa terhadap perlindungan masyarakat pesisir, kesejahteraan, serta ketahanan masyarakat.

 

Faktanya, kondisi hutan mangrove di Jawa Barat saat ini, banyak yang rusak. Pada tahun 2022 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat (Jabar), menjelaskan dari 43 ribu hektare lahan mangrove di Pantai Utara (Pantura), yang mengalami kerusakan mencapai 90 persen atau sekitar 38.000 hektare.

 

“Ini keprihatinan kita semua, karenanya dinas terkait, lintas sektoral, serta warga Jabar umumnya. Penting, perbaiki hutan mangrove pantura. Jangan ditunda-tunda, canangkan dan langsung laksanakan, libatkan warga jabar secara berkelanjutan,” papar Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat kepada redaksi (26/7/2023).

 

Diketahui pula negeri kita sebagai negara maritim yang luas ⅔ wilayahnya adalah lautan. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki hutan mangrove terbesar di dunia, luasnya 3,36 juta hektar. Luas ini merupakan 20 persen dari luas total seluruh hutan mangrove di dunia.

 

Mangrove dalam praktiknya punya penting untuk mencegah abrasi pantai. Selain itu, ia juga menghasilkan berbagai komoditas perikanan dan kehutanan, menyaring limbah secara alami, menjadi habitat dan tempat pemijahan beberapa jenis satwa, dan mencegah intrusi air laut.

 

 “Saatnya, ini momentum tepat untuk tak menunda perbaikan hutan mangrove, utamanya di pantura jabar. Tahapnya, sudah emergensi alias gawat darurat! Hilangkan ego sektoral. Bukankah kita ini bangsa yang sauyunan, ya suka begotong-royong?” pungkasnya. (HS/Rls).  

Reviewed by Harri Safiari on 10.37 Rating: 5

Tidak ada komentar