Aliansi Teh Asia Gulirkan Lima Point Rencana Aksi bagi lndustri Teh agar Berkelanjutan dan Sejahtera
Momen para peserta Aliansi Teh Asia (ATA) disela-sela menggulirkan Lima Point Rencana Aksi (23/8/2023) di Savoy Homann Hotel, Bandung. (Foto: HS).
Algivon.com -- Indonesia Aliansi
Teh Asia (ATA), koalisi organisasi teh terbaik dari negara negara penghasil
teh utama di Asia menyatakan Lima Point
Rencana Aksi yang komprehensif di dalam Rapat Tahunan yang ketiga di
Bandung. Rencana yang visioner ini bertujuan untuk memperkuat produksi dan
perdagangan teh yang efisien secara ekonomi, berkelanjutan secara lingkungan
serta meningkatkan kondisi kerja.
Pertemuan ini dibuka oleh Dr Musdhalifah Machmud, Deputi Menteri, Kementerian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, di Savoy Homann
Hotel Jl. Asia Afrika Bandung (23/8/2023).
Rencana aksi ini disusun untuk mengatasi beragam tantangan
yang dialami oleh produsen teh lintas negara di Asia. Rencana ini memahami
peranan vital teh bagi pembangunan perdesaan, dan sebagai sumber penghidupan
bagi jutaan orang. Diketahui industri teh saat ini sedang berjuang untuk
melawan sambil mengatasi, meningkatnya dampak perubahan iklim, harga yang
stagnan, biaya tenaga kerja dan input yang tinggi, pasokan berlebih, tingginya
biaya transaksi, dan tantangan terkait harga yang adil. Semua komponen ini, amat mempengaruhi sektor
teh, khususnya sosial, ekonomi dan lingkungan.
Inilah kolaborasi produsen teh Asia melalui Lima Point Rencana Aksi akan mengatasi hal
utama:
1. Mempromosikan Konsumsi Berkelanjutan : Untuk meningkatkan
konsumsi global teh hijau dan teh hitam, antara Iain melalui kegiatan bersama
dan edukasi konsumen.
2. Kesatuan Kebijakan dan Hukum : Berkolaborasi dengan
pemerintah dan otoritas yang berwenang untuk membuat lingkungan kebijakan dan
hukum yang mendukung (favourable), menyatukan tujuan bisnis industri teh dengan
tujuan kebijakan publik.
3. Produksi dan Reduksi Karbon: Mengembangkan pendekatan
terkoordinasi bagi produsen teh Asia untuk menemukan beragam teknologi produksi
dan reduksi karbon, memastikan harga adil bagi skema karbon, baik inserting
maupun offsetting.
4. Kolaborasi llmiah: Menginisiasi kemitraan ilmiah pada
level Asia untuk mempercepat perbaikan genetik teh, yang akan mendukung
pengembangan beragam varietas yang resilien untuk mengatasi perubahan iklim.
5. Dukungan Komprehensif: Menyediakan asistensi bagi anggota
dan non anggota terkait kualitas, teknis, keuangan, pasar dan isu bisnis
Iainnya di negara negara penghasil teh, dan jika sesuai, pada level global.
Dalam kegiatan ini, Ketua Aliansi Teh Asia, Mrs Nayantara Pal Chaudhary, menyatakan:
‘Sementara
permintaan konsumen akan teh yang diproduksi secara etis meningkat,
keberlanjutan ekonomi bagi produsen teh seringkali diabaikan. Produsen dibebani
oleh beragam upaya terkait kelestarian Iingkungan atau envlronmental stewardship, peningkatan produktivitas, keterlusuran
dan tanggung jawab sosial, beragam tugas yang mensyaratkan Iebih banyak tenaga
kerja, kapital dan pelaporan".
Pada saat yang bersamaan Mr
Rachmad Gunadi, Ketua Dewan Teh Indonesia menyatakan:
"Aliansi ini mempercepat inovasi dan pertumbuhan
ekonomi, mempromosikan praktik praktik berkelanjutan yang selaras dengan
standar internasional, serta menentukan arah bagi industri teh yang Iebih
resilien, setara dan sejahtera juga bermanfaat bagi semua pihak.”
Solidaridad, organisasi masyarakat sipil global dan convener ATA yang netral, bertujuan untuk membuat
perubahan transformatif bagi komunitas teh. Shatadru Chattopadhayay, Direktur
Pengelola Solidatidad, menekankan adanya potensi untuk meningkatkan pendapatan
tambahan melalui kredit karbon:
'Rantai pasok yang positif karbon merupakan narasi
keberlanjutan yang baru. Serta harga yang adil bagi layanan ekosistem, yang
disediakan oleh petani teh kecil sehingga dapat terus berkelanjutan.”
Delegasi ATA yang mewakili negara China, India, Indonesia, Nepal, Bangladesh, dan Sri Lanka, juga sempat mengunjungi
produsen teh Indonesia yang tergabung dalam Paguyuban Tani Lestari. (HS/Rls)
Tidak ada komentar