Reuwas! Sejumlah Tokoh Jabar, Bey Triadi Ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Pj Gubernur Jawa Barat
Gedung Sate di Kota Bandung (Foto: Ist)
Algivon.com – Tersebab itu, Presiden Joko Widodo
(Jokowi) diminta untuk mempertimbangkan penunjukkan Bey Triadi sebagai Pj
Gubernur Jawa Barat (1 September 2023)
Gerangannya pengangkatan Pj Gubernur adalah kewenangan
presiden, para tokoh Jabar berharap Presiden Jokowi mempertimbangkan kembali
keputusannya, sehingga pemprov Jabar bisa berjalan mulus dengan dukungan penuh
seluruh stakeholder.
Diketahui Presiden Joko Widodo telah menetapkan Bey Triadi
sebagai Pj Gubernur Jawa Barat. Hal itu, telah membuat reuwas (kaget) warga Jabar.
Beberapa tokoh masyarakat Jabar yang tergabung dalam Kaukus
Jawa Barat (KJB) saat dihubungi via telepon seluler seakan kompak meminta Presiden
Jokowi mempertimbangkan kembali, keputusannya itu.
Ketum Candra Sangkala Sunda Dina Ahmad mengatakan Kaukus
Jawa Barat merasa reuwas alias kaget
dengan ditunjuknya Bey Triadi sebagai Pj Gubernur Jabar.
“Kami (KJB) nggak ada yang tahu siapa dia, oleh karenanya
kami (KJB) sangat menyesalkan keputusan tersebut,” katanya.
Bagaimana mungkin Provinsi yang memiliki 50 juta penduduk
dengan karakteristik yang sangat beragam ini, bisa dipimpin oleh pejabat yang
tidak mengenal Jawa Barat.
“Sebaiknya Presiden Jokowi mempertimbangkan kembali
petunjukkan Bey Triadi sebagai Pj Gubernur Jabar,” pintanya.
Ketua Sundawani Wirabuana Robby Maulana Zulkarnaen juga
menyesalkan ditunjuknya Bey Triadi sebagai pejabat gubernur.
Terkait hal ini, bukankah itu sudah menjadi hak prerogatif
presiden, Kang Robby mengatakan disatu sisi hal itu memang hak prerogatif
presiden.
“Di sisi lain, aspirasi komponen Jawa Barat tetap harus
direspon secara maksimal oleh pemerintah pusat,” ujarnya.
Cawe-cawe Apa Lagi?
Dr Budi Rajab Antropolog dan Sosiolog dari Unpad mengatakan,
sepertinya kuat dugaan ada cawe-cawe apa lagi, dengan penunjukan Bey Triadi
sebagai Pj Gubernur Jabar?
“Ada cawe-cawe apa lagi, hingga memilih pejabat yang tidak
dikenal oleh masyarakat Jawa Barat ditunjuk menjadi pejabat gubernur,” ujarnya.
Untuk itu, Budi Rajab setuju kalau beberapa rekannya di
Kaukus Jawa Barat (KJB) menyarankan agar Presiden Jokowi mempertimbangkan
kembali penunjukan Bey Triadi sebagai pejabat gubernur.
Tahun Politik?
Pada kesempatan yang hampir sama, Memet H Hamdan Pengamat
Kebudayaan dan Pembangunan juga menegaskan dia juga tidak kenal, siapa Bey
Triadi?
Kalaupun ada yang mengatakan dia pernah kuliah di Bandung,
itu belum bisa dijadikan tolak ukur.
“Apakah dia mengerti budaya warga Jawa Barat,” tegasnya.
Apalagi, masa pengabdian yang akan dilakukannya di Jawa
Barat tidaklah sebentar.
Kang Memet, panggilan akrab dari Memet H Hamdan juga
mengatakan seharusnya pejabat pengganti itu tidak bisa menjabat lama, “ya paling
lama 3 bulan saja.”
Tidak hanya itu, pejabat itu juga, seharusnya tidak bisa
membuat keputusan keputusan politik, hanya bisa menjalankan pekerjaan pekerjaan
terkait administrative saja.
“Bagaimana dengan Pj Bey Triadi itu, bukankan dia nanti akan
banyak melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bersinggungan dengan politik?” paparnya.
Jadi, apakah mungkin pejabat yang tidak mengenal
karakteristik warga yang dipimpinnya, bisa menjalankan pekerjaannya dengan
baik?
Apakah mungkin, warga Jabar bisa mempercayakan keputusan
keputusan politik yang terkait dengan hajat masyarakat banyak kepada, pejabat
yang tidak mereka kenal?
“Jadi layak, kalau saya dan rekan-rekan ingin keputusan
Presiden Jokowi itu dikoreksi,” ujarnya.
Pelayanan
Masyarakan, Jangan Lupakan ya?
Pada pihak lain, dr Andi Talman Nitidisastro, Alumni GMNI
mengatakan tahun politik boleh bergulir tetapi jangan lupakan pelayanan
masyarakat.
“Sekarang tahun politik, iklimnya sangat panas, agar
suasananya tetap sejuk, kenapa bukan sosok perempuan yang jadi pejabatnya,”
katanya.
Bukankan, ada sosok perempuan yang diajukan DPRD Jabar, untuk
menjadi Pj Gubernur Jabar?
“Semua itu tentu untuk menjaga iklim politik bisa tetap
sejuk saat tahun politik tiba,” tambahnya.
“Agar pelayanan kepada masyarakat tetap berlangsung saat
tahun politik bergulir,” tegasnya.
Perkara IKN, Kumaha?
Aktivis Senior Pergerakan Jawa Barat Henda Surwenda meminta
agar Presiden Jokowi berani mengambil keputusan yang tidak biasa,
mempertimbangkan kembali keputusannya terkait penunjukkan Bey Triadi sebagai
Pejabat Gubernur.
“Harapannya suara warga Jawa Barat ini bisa didengar
Presiden Jokowi. Masih mungkin kok diubah keputusan itu,” katanya.
Lebih jauh menurut Henda Surwenda, Presiden Jokowi abai
dengan keinginan masyarakat Jawa Barat, masyarakat nanti bisa hilang respeknya
dengan gebrakan-gebrakan presiden.
“Terutama soal IKN (Ibukota Nusantara),” katanya.
Terkait IKN, Kang Henda, demikian sapaan akrab dari Henda
Surwenda menjelaskan Jawa Barat itu tetangga Jakarta. Masih tetangga saja,
suaranya koq tidak didengar bagaimana nanti setelah jauh?
“Saat ini, Jawa Barat, secara geografis letaknya
bersebelahan dengan Jakarta saja, kok suara masyarakatnya sudah tidak didengar?”
katanya.
“Bagaimana nanti kalau jaraknya sudah jauh. Lebih baik, dari
sekarang saja, kita tolak IKN,” tambahnya.
Tentang UU ASN &
Permendagri
Di luar yang dibahas tadi, Kang Henda juga membahas soal
aparatur sipil negara (ASN) yang ditunjuk menjadi pejabat gubernur.
Ia menjelaskan pasal 19 UU No.5 Tahun 2014 tentang ASN
menyatakan bahwa JPT (Jabatan Pimpinan Tinggi).
JPT Madya JPT Madya meliputi Sekretaris Jenderal
Kementerian, Sekretaris Kementerian, Sekretaris Utama, Sekretaris Jenderal
Kesekretariatan Lembaga Negara, Sekretaris Jenderal Lembaga Nonstruktural,
Direktur Jenderal, Deputi, Inspektur Jenderal, Inspektur Utama, Kepala Badan,
Staf Ahli Menteri, Kepala Sekretariat Presiden, Kepala Sekretariat Wakil
Presiden, Sekretaris Militer Presiden, Kepala Sekretariat Dewan Pertimbangan
Presiden, Sekretaris Daerah Provinsi, dan jabatan lainyang setara.
“Coba bandingkan dengan Permendagri No.4 Tahun 2023 tentang
Pejabat Gubernur, Pejabat Bupati dan Pejabat Wali Kota,” katanya.
“Kenapa Permendagri tidak mengacu pada UU No5 Tahun 2014
tentang ASN juga?” tutupnya dengan menambahkan – “Intinya, dengan penunjukan Pj
Gubernur Jabar oleh Bey Triadi, yang jelas bikin reuwas saja, kita-kita di Jawa
Barat.” (***)
Tidak ada komentar