Perlukah Penambahan Bahan Herbal Kunyit dan Bawang putih pada Pakan Lobster Pasir?
O P I N I
Peneliti
Lobster Universitas Padjadjaran
Algivon.com -- Siapa yang tidak mengenal dengan herbal kunyit (Curcuma longa), rimpang yang banyak
di benua Asia dan Indonesia, ini dipercaya memiliki banyak khasiat. Kunyit mengandung kurkumin 9,6% dan minyak atsiri
3,18% (Santika et al, 2021). Arifin et al, (2015) dalam Santika
(2021) mengemukakan bahwa kurkumin dapat merangsang dinding kantung empedu untuk mengeluarkan
cairan empedu ke dalam usus halus. Hal ini dapat meningkatkan pencernaan lemak,
protein, dan karbohidrat sehingga penyerapan zat-zat makanan meningkat. Selain
itu, minyak atsiri pada kunyit berfungsi mencegah keluarnya asam lambung yang
berlebihan sehingga memudahkan penyerapan zat makanan oleh usus halus. Menurut
Santika et al, (2021) penambahan ekstrak kunyit pada pakan dapat
mempengaruhi laju pertumbuhan mutlak serta memberikan tingkat kelangsungan
hidup yang optimal terhadap ikan kakap putih. Sedangkan Rosyida et al,
(2022) mengemukakan bahwa penambahan ekstrak kunyit pada dapat memberikan
pengaruh nyata terhadap tingkat kelangsungan hidup udang vaname yakni sebesar
68,3%. Namun belum diketahui pengaruh penambahan ekstrak kunyit tersebut
terhadap laju pertumbuhan lobster.
Berdasarkan
Glubisz and Becker (2023), curcumin dapat mengurangi neurological
disorder, cardiovascyllar and metabolic diseases, microbactial infection
diseases, cancers, infalamatory diseases, skin diseases, respiratory diseases,
kidney and endocrine diseases, gastroinstinal diseases, other diseases.
Gambar 1. Aktifitas Protektif Curcumin
Permasalahan
budidaya lobster saat ini adalah tingkat kematian benur yang cukup tinggi pada
proses pembesaran yang disebabkan oleh infeksi penyakit. Beberapa penelitian
menyebutkan bahwa terdapat beberapa bakteri dan parasit yang ada pada lobster.
Green lobster yang berasal dari Kabupaten Pangandaran terinfeksi parasit Octolasmis
sp. (Sudewi et al, 2018). Disebutkan bahwa lobster terinfeksi
beberapa jenis bakteri diantaranya bakteri Shigela sp., Enterobacter sp.
dan Bakteri Plesiomonas sp. (Mindar et al, 2017). Oleh karena
itu, perlu dilakukan penambahan additif terhadap pakan guna untuk
meminimalisasi tingkat kematian benur lobster. Menurut Syifa et al,
(2013) mengemukakan bahwa penambahan ekstrak bawang putih dan kunyit pada pakan
cukup efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri pada budidaya ikan bandeng.
Namun belum diketahui pengaruh penambahan ekstrak bawang putih pada pakan
terhadap tingkat kematian benur lobster.
Telah dilakukan
riset ilmiah oleh penulis dan tim (dosen dan mahasiswa Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran) yang mencari jawaban apakah penambahan
additive bawang putih dan kunyit pada pakan alami dapat memberikan pertumbuhan
yang baik pada lobster pasir di Keramba Jaring Apung, Kabupaten
Pangandaran, selama 40 hari pada bulan Agustus 2022 - September 2022.
Gambar 2. Peta Lokasi
Penelitian (Sumber: Seadass 2022)
Alat yang akan digunakan selama berlangsungnya penelitian diantaranya
yaitu submerged cage, timbangan
digital, keranjang untuk menampung ikan rucah dan udang rebon, gunting baja, DO meter, pH meter,
termometer dan refraktometer.
Bahan yang akan digunakan selama berlangsungnya penelitian terdapat pada
Gambar 3 berikut.
Gambar 3. Bahan untuk digunakan pada penelitian
: benih lobster ukuran 40 gram
yang didapat dari nelayan sekitar sebanyak 160 ekor (gambar 3A), ikan rucah (gambar 3B) dan
udang rebon (gambar 3C)
ekstrak kunyit (gambar 3D)
dan ekstrak bawang putih (3E)
Lobster diberi pakan ikan rucah (control = A), Pakan udang
rebon ( B), Pakan udang rebon
ditambah ekstrak kunyit (C) dan Pakan udang rebon ditambah ekstrak bawang
putih (D) yang diulang 4 kali.
Hasil dari
observasi setiap hari dapat dilihat pada gambar berikut.
Tidak ada komentar