Ali Ridho Assegaf Cs Siap Geruduk DPRD Jabar, Menolak Ternak Nyamuk Wolbachia
Algivon.com -- Pendiri Majelis
Penderitaan Rakyat (MPR), Ali Ridho
Assegaf yang kerap disapa Babe Aldo menyatakan
langkah Kementerian Kesehatan yang
mengadu nyamuk aedes aegypti versus
nyamuk Wolbachia, tak jelas
kajiannya.
“Nggak jelas kajiannya, bisa saja itu proyek pesanan dari
luar negeri, bukankah nyamuk wolbachia itu
buatan Bill Gates?!” katanya dalam
wawancaranya dengan wartawan di sebuah kafe di kawasan Buah Batu, Sabtu 16
Desember 2023.
Sebagai rujukan, jelas Babe Aldo, Singapura saja yang sudah
ternak nyamuk wolbachia untuk melawan nyamuk aeds aegypti gagal alias tak
dilanjutkan proyeknya.
“Apa kata dunia, kalau proyek gagal justru ‘dibeli’
Indonesia,” ungkapnya.
Singapura, jelas Babe Aldo sudah melakukan proyek itu sejak
2016 tetapi pada tahun 2022 dilaporkan ada 32.173 kasus DBD.
Angka itu, terang Babe Aldo, adalah angka tertinggi kedua
dalam satu tahun, rekor sebelumnya 35.266 kasus pada 2020.
Bahkan, kata Babe
Aldo lagi, Dr Ng Lee Ching,
direktur institut kesehatan lingkungan di NEA
mengatakan bahwa proyek Wolbachia
bukanlah solusi paten untuk mengatasi penularan DBD.
“Walau ada proyek Wolbahia, bukan berarti tidak ada risiko,”
ungkapnya.
Contoh kasusnya di Indonesia, kata Babe Aldo, Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya
juga sudah tunda proyek Wolbachia.
Pj Gubernur Bali tunda proyek wolbachia karena upaya
melepaskan nyamuk ‘aduan’ di daerah Buleleng dan Kota Denpasar menuai pro dan
kontra dari masyarakat.
Geruduk DPRD Jabar
Aksi geruduk DPRD Jabar akan dilakukan pada Senin 18
Desember 2023.
“Kita mau audiensi dengan wakil rakyat. Agar mereka mau
menolak ternak nyamuk Wolbachia ini. Agar kita punya dasar hukum saat
mensosialisasikan dampak ternak nyamuk
Sementara itu, Ketua
Majelis Adat Sunda, Ari Mulya Subagjda mengatakan aksi geruduk DPRD Jabar
akan dilakukan pada hari Senin 18 Desember 2023.
“Kita mau audiensi dengan wakil rakyat. Agar mereka mau
menolak ternak nyamuk Wolbachia ini. Agar kita punya dasar hukum saat
mensosialisasikan dampak buruk ternak nyamuk Wolbachia ini,” katanya.
Yang dikhawatirkan Kang Ari jika tidak ada upaya untuk
menolak ternak nyamuk Wolbachia, Pemkot Bandung bisa saja melanjutkan proyek
yang belum jelas dampaknya ini.
Yang sudah diketahui Kang Ari setelah Kelurahan Pesanggrahan, ternak nyamuk akan dilanjutkan ke 4
kelurahan lain di sekitar Kecamatan
Ujungberung.
“Kita khawatir ada dampak yang lebih buruk lagi, bukankah
selama ini upaya membasmi nyamuk aedes
aegypti yang lebih Indonesia, dan itu berhasil menekan DBD kenapa tiba-tiba
ada ternak proyek Wolbachia,” ungkapnya.
Telur Wolbachia
Warga Ujungberung, Yuyu Wahyudi mengatakan Nyamuk Wolbachi
diternak pemerintah kota dengan menaruh ember-embes berisi air bersih.
“Satu kelurahan disebar sekitar 300 ember, satu ember berisi
200 telur wolbachia,” katanya.
Rencananya kalau nggak ada penolakan upaya ini akan
dilanjutkan ke kelurahan-kelurahan lain yang ada di sekitar kelurahan
Pesanggrahan, seperti Kelurahan
Pasirjati, Pasir Wangi. (HS/Aris)
Tidak ada komentar