FMPI via Youth Voice Festival 2023 di Bandung Gaungkan Pemilu Bersih
Algivon.com -- FMPI yakni singkatan dari Forum Politisi Muda Indonesia
yang berdiri sejak 17 September 2022 di Jakarta, penggerak dan aktivisnya kalangan
muda dari berbagai warna dan entitas politik, yang berasal pula dari berbagai daerah."Intinya, kami punya rasa resah yang sama dan mendalam, sekaligus
memiliki gagasan mulya, ingin mengangkat nasib pemuda, utamanya dalam hal kualitas
politik dan demokrasi di negeri ini,”papar Indri Hafsari selaku fungsionaris
DPW Partai Solidaritas Indonesia Jabar yang diamini rekannya Nina Fitriana
fungsionaris DPD BMI Jabar selaku sayap partai PDIP.
Lanjutnya Ketua FPMI Yoel Yosapath yang dalam sambutan
memperkenalkan sosok organisasinya sekaitan gelaran Youth Voice Festival 2023 di
Ballroom Hotel Ibis Trans Studio Bandung (21/12/2023) yang bersuasana khas dan meriah, karena melibatkan ratusan aktivis organisasi kepemudaan ‘kental rasa kaukus yang guyub’
dari berbagai elemen partai di Indonesia,”kini terdiri dari 20 orang Presidium
Nasional, sekarang punya 9 Pengurus Wilayah,” terang Yoel Yosapath yang
disambut reaksi positif oleh ratusan hadirin.
Alhasil kemeriahan Youth Voice Festival 2023 sejak Kamis
petang dan berakhir pada malam hari itu, sebelumnya sempat menghadirkan
Manshur Praditya atau akrab dikenal sebagai Manshur Angklung bernuansa ‘EDM
International Class’, plus talk show dari Tim Kampanye Nasional (TKN Capres-Cawapres),
akhirnya mengerucut:
“Mendukung Pemilu 2024 tanpa money politics, hoax campaign, dan
politik identitas,” serempak dikumandangkan oleh penyelenggara dan hadirin Youth
Voice Festival 2023. Lainnya Amul HB Bendahara FPMB kepada redaksi menyatakan,”setidaknya
jelang debat capres dan cawapres besok tuh di Jakarta (22/12/2023 – red), kami ingatkan
lagi Pemilu 2024 harus bebas dari politik uang, kampanye hitam, juga politik
identitas.”
Sementara itu Muhammad Ziad Ananta Sekertaris FPMI
menyatakan bahwa visi dan misi serta aktivitas organisasinya,”sarat dengan
unsur edukasi politik kepada generasi muda,” ujarnya dengan menambahkan – “meminta
komitmen dari tiga kandidat capres – cawapres menghindarkan dari unsur money
politics, polarisasi politik, hoax, politik identitas, hate speech, dan
lainnya.”
Pengamatan redaksi pada Kamis malam itu, dikumandangkan
dengan lebih intens oleh seluruh peserta dari 9 wilayah FPMI di Indonesia,
yakni: 1. Mendorong affirmation action, kuota usia muda sebanyak 20 persen
dalam kontestasi politi/pemilu. 2. Mendorong pembatasan masa jabatan bagi
anggota legislatif di tiap tingkatan. 3. Mendorong hadirnya negara dalam
pemberian pendidikan politik bagi anak muda secara massif. (HS)
Tidak ada komentar