Dandan Riza Wardana, Pentingnya Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Ekologi pada Diskusi & Debat Cawapres: Kelola Sampah, Hulu Hilir


Aneka momen pada gelaran Diskusi & Debat Cawapres (21/1/2024) di Arjip No. 6A - Persahabatan dan persaudaraan dalam membina negara demokrasi adalah hal utama di negeri ini. (Foto: HS).  


 


Algivon.com -- Ketua Dewan Pembina Forum Ngadandanan Bandung, Dandan Riza Wardana terkait pembahasan pembangunan berkelanjutan berbasis ekologi saat gelaran Nonton Bareng (Nobar) dan Diskusi Debat Cawapres putaran kedua, Minggu, (21/1/2024), di Jalan Aria Jipang No.6 Kota Bandung, turut angkat bicara.

 

Seperti diketahui, berdasarkan animo audiens pada Nobar sebelumnya, dan atas permintaan beberapa elemen masyarakat, Forum Ngadandanan Bandung kembali menggelar nonton bareng dan diskusi debat Cawapres putaran kedua.

 

Kehadiran para tokoh baik sebagai panelis, penanggap maupun undangan, telah menjadi magnet tersendiri untuk kegiatan Nobar yang spesial ini.

  

Dandan Riza Wardan selaku Ketua Dewan Pembina Forum Ngandandanan Bandung berharap kegiatan ini dapat bermanfaat, sekaligus sebagai ajang sosialisasi program ketiga Cawapres terutama menilik manfaaat sejumlah programnya, bila dikaitkan bagi kemajuan Kota Bandung, “terpenting lagi, sebagai sarana pendidikan politik, khususnya pemuda baik dari generasi milenial maupun Gen Z,” ungkapnya.

 


Sebagian partisipan dari gelaran Diskusi & Debat Cawapres (21/1/2024) di 'Arjip No. 6' Kota Bandung - Mengkritisi pandangan cawapres 'luar-dalem' dari berbagai sisi dengan suasana riang gembira dan penuh persahabatan. (Foto: HS). 



Menariknya, Nobar dan diskusi debat Cawapres yang diselenggarakan oleh Forum Ngadandanan Bandung, ternyata diikuti masing-masing timses utusan tiga pasangan calon dengan aneka kharismanya. “Selain ada debat via siaran langsung, juga debat di Arjip (Aria Jipang No.6) ini amatlah menarik, ada ketegangan tersendiri, namun biasanya diakhiri tawa bersama dan mempererat duduluran warga Bandung,” papar Dendi (35) yang mengaku sebagai penggembira dari salah satu utusan pasangan calon.  

 

Diketahui pada Nobar dan diskusi debat Cawapres kali ini, panelis dari paslon no urut 1 diwakili oleh Dadan Ramdhan Harja (Relawan AMIN Jawa Barat), Irhash Ahmady (TKD Jawa Barat Prabowo-Gibran) mewakili paslon nomor urut 2, dan Firman Tendri (TPN Ganjar-Mahfud) yang mewakili paslon nomor urut 3, acara diskusi dipandu moderator Anwar Sani dari Unpad, dan penanggap oleh Nurdin Hidayat.

 

Gelaran ini pun dihadiri pendukung masing-masing paslon, serta tokoh-tokoh seperti Agung Suryamal, Rully dari AMS, Andri P. Kantaprawira, Memet H Hamdan, komunitas serta para pemuda milenial, dan  Gen Z Kota Bandung.

 

Daur Ulang Sampah

 

Seperti diketahui, Kota Bandung pernah mendapatkan penghargaan program lingkungan hidup PBB yang diserahkan Direktur UNEP Wilayah Amerika Utara, Dr. Noel Brown kepada Walikota Bandung H. Ateng Wahyudi (alm) di suatu resepsi di Gedung PBB New York pada 5 September 1990, atas keberhasilan Kota Bandung dalam menerapkan daur ulang sampah.




Dandan Riza Wardana, mengambil saripati dari Diskusi & Debat Cawapres (21/1/2024), amatlah penting melakukan pembangunan berbasis ekologi yang berkelanjutan. (foto:HS).



Sayangnya, hingga kini Kota Bandung masih menyandang sebagai Bandung Lautan Sampah, dikarenakan masih banyaknya tumpukan sampah di pinggir jalan, serta aliran sungai karena masih banyak warganya  yang membuang sampah ke sungai, “imbasnya, di antaranya masih kerap terjadi bencana banjir di kota yang kita cintai ini,” papar Dandan Riza Wardana disela-sela gelaran diskusi dan Nobar ini.

 

Selain persoalan sampah tadi, ketersediaan air bersih pun masih menjadi permasalahan lingkungan hidup di Kota Bandung,”inipun perlu menjadi perhatian banyak pihak,” tambah Dandan Riza Wardana.

 

Dandan Riza Wardana dalam kesempatan ini secara khusus menyoroti pentingnya pembangunan berkelanjutan di Kota Bandung yang harus berbasis ekologi.

 

“Jangan sampai merusak lingkungan serta, sebaiknya melibatkan pengusaha, UMKM dan masyarakat lokal,” kata Dandan Riza Wardana sambil menambahkan - “Persoalan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah Kota saja, melainkan harus ada kesadaran pengelolaan sampah dari hulu hingga ke hilir.”

 

Kembali, Dandan Riza Wardana menambahkan, bahwa rumah tangga sebagai salah satu penghasil sampah terbesar perlu untuk memulai pengolahan sampah dari rumah masing-masing.

 

“Persoalan sampah ini menjadi tanggung jawab bersama, niscaya dengan gotong royong antara Pemerintah Kota dengan warga Kota Bandung dalam pengelolaan sampah akan mengembalikan Kota Bandung menjadi kota yang bersih dan nyaman untuk ditinggali,” ujar Dandan Riza Wardana.

 

Tentunya persoalan lingkungan hidup menjadi isu utama, karena krisis iklim di antaranya pemanasan global yang melanda seluruh dunia. Harapannya, beberapa gagasan dan program dari Cawapres, terkait  pentingnya penerapan pembangunan yang berkelanjutan, lingkungan hidup yanglebih berimbang, serta persoalan energi dan pangan yang bisa diadaptasikan di berbagai daerah, “semoga ketersediannya dapat menjaga sumber daya alam, termasuk ketersediaan pangan yang amat kita butuhkan, ya semua harus bermuara pada konsep keberlanjutan,” kata Dandan Riza Wardana sambil memungkas – “Ketika negara memiliki ketahanan pangan yang kuat, dipastikan ia akan menjadi negara maju di tahun mendatang.” (HS/BRH/SA/HNY)


Dandan Riza Wardana, Pentingnya Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Ekologi pada Diskusi & Debat Cawapres: Kelola Sampah, Hulu Hilir Dandan Riza Wardana, Pentingnya Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Ekologi pada Diskusi & Debat Cawapres: Kelola Sampah, Hulu Hilir Reviewed by Harri Safiari on 09.19 Rating: 5

Tidak ada komentar