Dandan Riza Wardana, Pentingnya Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Ekologi pada Diskusi & Debat Cawapres: Kelola Sampah, Hulu Hilir
Algivon.com -- Ketua Dewan Pembina Forum Ngadandanan
Bandung, Dandan Riza Wardana terkait pembahasan pembangunan
berkelanjutan berbasis ekologi saat gelaran Nonton Bareng (Nobar) dan Diskusi
Debat Cawapres putaran kedua, Minggu, (21/1/2024), di Jalan Aria Jipang No.6
Kota Bandung, turut angkat bicara.
Seperti diketahui, berdasarkan animo audiens pada Nobar
sebelumnya, dan atas permintaan beberapa elemen masyarakat, Forum Ngadandanan Bandung kembali
menggelar nonton bareng dan diskusi debat Cawapres putaran kedua.
Kehadiran para tokoh baik sebagai panelis, penanggap maupun
undangan, telah menjadi magnet tersendiri untuk kegiatan Nobar yang spesial ini.
Dandan Riza Wardan
selaku Ketua Dewan Pembina Forum
Ngandandanan Bandung berharap kegiatan ini dapat bermanfaat, sekaligus
sebagai ajang sosialisasi program ketiga Cawapres terutama menilik manfaaat sejumlah
programnya, bila dikaitkan bagi kemajuan Kota Bandung, “terpenting lagi, sebagai
sarana pendidikan politik, khususnya pemuda baik dari generasi milenial maupun
Gen Z,” ungkapnya.
Menariknya, Nobar dan diskusi debat Cawapres yang
diselenggarakan oleh Forum Ngadandanan
Bandung, ternyata diikuti masing-masing timses utusan tiga pasangan calon
dengan aneka kharismanya. “Selain ada debat via siaran langsung, juga debat di Arjip (Aria Jipang No.6) ini amatlah
menarik, ada ketegangan tersendiri, namun biasanya diakhiri tawa bersama dan
mempererat duduluran warga Bandung,” papar Dendi (35) yang mengaku sebagai penggembira
dari salah satu utusan pasangan calon.
Diketahui pada Nobar dan diskusi debat Cawapres kali ini, panelis
dari paslon no urut 1 diwakili oleh Dadan
Ramdhan Harja (Relawan AMIN Jawa Barat), Irhash Ahmady (TKD Jawa Barat Prabowo-Gibran) mewakili paslon nomor
urut 2, dan Firman Tendri (TPN
Ganjar-Mahfud) yang mewakili paslon nomor urut 3, acara diskusi dipandu
moderator Anwar Sani dari Unpad, dan
penanggap oleh Nurdin Hidayat.
Gelaran ini pun dihadiri pendukung masing-masing paslon, serta
tokoh-tokoh seperti Agung Suryamal, Rully dari AMS, Andri P. Kantaprawira, Memet H Hamdan, komunitas serta para pemuda
milenial, dan Gen Z Kota Bandung.
Daur Ulang Sampah
Seperti diketahui, Kota Bandung pernah mendapatkan penghargaan program lingkungan hidup PBB yang diserahkan Direktur UNEP Wilayah Amerika Utara, Dr. Noel Brown kepada Walikota Bandung H. Ateng Wahyudi (alm) di suatu resepsi di Gedung PBB New York pada 5 September 1990, atas keberhasilan Kota Bandung dalam menerapkan daur ulang sampah.
Sayangnya, hingga kini Kota Bandung masih menyandang sebagai
Bandung Lautan Sampah, dikarenakan masih banyaknya tumpukan sampah di pinggir
jalan, serta aliran sungai karena masih banyak warganya yang membuang sampah ke sungai, “imbasnya, di
antaranya masih kerap terjadi bencana banjir di kota yang kita cintai ini,”
papar Dandan Riza Wardana disela-sela
gelaran diskusi dan Nobar ini.
Selain persoalan sampah tadi, ketersediaan air bersih pun
masih menjadi permasalahan lingkungan hidup di Kota Bandung,”inipun perlu menjadi
perhatian banyak pihak,” tambah Dandan
Riza Wardana.
Dandan Riza Wardana
dalam kesempatan ini secara khusus menyoroti pentingnya pembangunan
berkelanjutan di Kota Bandung yang harus berbasis ekologi.
“Jangan sampai merusak lingkungan serta, sebaiknya
melibatkan pengusaha, UMKM dan masyarakat lokal,” kata Dandan Riza Wardana sambil menambahkan - “Persoalan sampah bukan
hanya tanggung jawab pemerintah Kota saja, melainkan harus ada kesadaran
pengelolaan sampah dari hulu hingga ke hilir.”
Kembali, Dandan Riza
Wardana menambahkan, bahwa rumah tangga sebagai salah satu penghasil sampah
terbesar perlu untuk memulai pengolahan sampah dari rumah masing-masing.
“Persoalan sampah ini menjadi tanggung jawab bersama,
niscaya dengan gotong royong antara Pemerintah Kota dengan warga Kota Bandung
dalam pengelolaan sampah akan mengembalikan Kota Bandung menjadi kota yang
bersih dan nyaman untuk ditinggali,” ujar Dandan
Riza Wardana.
Tentunya persoalan lingkungan hidup menjadi isu utama,
karena krisis iklim di antaranya pemanasan global yang melanda seluruh dunia. Harapannya,
beberapa gagasan dan program dari Cawapres, terkait pentingnya penerapan pembangunan yang
berkelanjutan, lingkungan hidup yanglebih berimbang, serta persoalan energi dan
pangan yang bisa diadaptasikan di berbagai daerah, “semoga ketersediannya dapat
menjaga sumber daya alam, termasuk ketersediaan pangan yang amat kita butuhkan,
ya semua harus bermuara pada konsep keberlanjutan,” kata Dandan Riza Wardana sambil
memungkas – “Ketika negara memiliki ketahanan pangan yang kuat, dipastikan ia akan
menjadi negara maju di tahun mendatang.” (HS/BRH/SA/HNY)
Tidak ada komentar