Uchok Sky Khadafi, CBA Soroti Biaya Pewangi Ruangan 'Tutupi Bau Korupsi': Sungguh Dahsyat!


Foto: Rmol.id




Algivon.com -- Uchok Sky Khadafi Direktur Center For Budget Analisis (CBA), kembali menyoroti dugaan (12/5/2024)  maraknya belanja pewangi ruangan,"baik legislatif maupun eksekutif sangat suka pewangi atau pengharum ruangan, mereka memborong pewangi ruangan hanya untuk menghilangkan bermacam - macam bau dalam ruangan mereka," ujarnya  kepada redaksi dengan menambahkan, "ada yang dipakai menghilangkan bau apek, bau keringat, dan bau penyimpangan anggaran, atau bau - bau korupsi, malah..."


Lebih lanjut masih kata Uchok Sky Khadafi, demi upaya menghilangkan bau - bau apek ini, legislatif atau eksekutif harus membeli, dan menyemprot pewangi ruangan. Tujuannya, "agar aparat penegak hukum tidak mencium bau - bau korupsi di ruangan gelap lembaga pemerintahan mereka."


Meskipun pengharum wangi ruangan sudah menyebar ke penjuru ruangan mereka. "Tetap saja ada bau apek yang terkuak, dan  kejanggalan tidak bisa dtutup - tutupi oleh wanginya pewangi ruangan tersebut," lanjut Uchok Sky Khadafi.


Analisanya, hal mana dalam memborong pewangi ruangan tersebut, ada alokasi anggaran dan volume pengadaan yang sangat berbeda beda sesuai dengan selera mereka. Ditambah lagi dengan cara pengadaan yang beda beda,  bahkan ada yang melalui cara sewa atau langsung beli cash. "Yang penting, mereka pilih pengadaan, dan yang  lebih lagi, dapat menguntungkan buat pribadi," ujarnya.


Misalnya pada tahun 2023 di Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung Barat Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, mereka lebih memilih bentuk pengadaannya dalam bentuk sewa. Dan realisasi anggaran untuk menyewa pewangi ruangan selama satu tahun hanya menghabiskan anggaran sebesar Rp.25.044.000 .  


Sedangkan di Sekretariat Jenderal Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, bentuk pengadaan bukan sewa. Tetapi membeli atau memborong pewangi ruangan untuk jangka waktu selama dua bulan. Dan, alokasi anggaran yang dihabiskan untuk memborong pewangi ruangan untuk waktu dua bulan sebesar Rp.53.918.000. Serta, besaran realisasi anggaran ini benar - benar cukup fantastis ,mahal, "dan wajib dicurigai," ujarnya. 


Dan, percayalah masih kata Uchok Sky Khadafi kecurigaan atas penyimpangan ini, akan terkuak  contohnya bau apek yang telah menyebar menjadi bau yang sangat menyengat hidung! Artinya, bila dibandingkan antara anggaran untuk beli atau sewa pewangi ruangan, antara kantor Pertanahan dengan sekretariat Jenderal Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigras,"niscaya, kelak akan terbongkar," ujarnya.


Salah satu rinciannya, kantor pertanahan hanya menghabiskan anggaran sebesar Rp25.044.000, maka rata - rata tiap bulan sekitar Rp.2 juta-an. Sedangkan sekretariat Jenderal Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigras tiap bulan akan menghabiskan sebesar Rp.26.9 juta per bulan.


Berdasarkan hal ini, "kami dari CBA meminta Kejaksaan Agung untuk segera membuka penyelidiki atas para eksekutif atau legislatif yang suka memborong pewangi ruangan," papar Uchok Sky Khadafi.


"Dan, jangan lupa juga harus membuka penyelidiki pada kasus sewa pengharum ruangan. Pertama, di Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air di Provinsi Jawa Timur, dimana setiap bulan uang negara habis sebesar Rp.33.7 juta per bulan," lagi kata Uchok Sky Khadafi


Lanjut Uchok Sky Khadafi, yang kedua  selidiki di sekretariat DPRD Kabupaten Sleman, yang membeli dua kali pengharum ruang. Pewangi ini digunakan mulai 1 Oktober sampai Desember 2023, "mereka habiskan anggaran sebesar Rp.17 juta per bulan," urainya.


Lalu, terakhir atau ketiga selidi juga di Sekretariat DPRD Kota Surabaya, "ada yang berani sewa pengharum untuk toilet selama satu tahun dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp.92.567.340, "oh ...sungguh dahsyat, menghabiskan uang negara!" pungkasnya. (HS/USK)



Uchok Sky Khadafi, CBA Soroti Biaya Pewangi Ruangan 'Tutupi Bau Korupsi': Sungguh Dahsyat! Uchok Sky Khadafi, CBA Soroti Biaya Pewangi Ruangan 'Tutupi Bau Korupsi': Sungguh Dahsyat! Reviewed by Harri Safiari on 04.47 Rating: 5

Tidak ada komentar