Abah Landoeng (99) Telusuri Veteran Dwikora ke LVRI Jabar: Siapa Tahu ...
Algivon.com -- Rona wajah
Abah Landoeng, pria kelahiran Bandung 11 Juli 1926 yang dikenal dengan berbagai
label seperti pensiunan guru SMPN 2 dan 5 Kota Bandung (1956 – 1996), pengumpul
kendaraan untuk VVIP saat KAA 1955 di Bandung, pernah menjadi relawan di
antaranya Trikora dan Dwikora pada era 1964-an, lainnya sebagai duta pencegahan
korupsi untuk KPK ‘jujur itu hebat’, pada Senin, siang, 29 Juli 2024, di halaman
kantor Republika Perwakilan Jawa Barat di Jalan Mangga, Bandung, yang diterima
dengan ramah oleh jurnalis Sandy:
“Ya, ini mah hanya menjemput kepenasaran saja. Habis mau apa
lagi? Instansi yang Abah datangi meminta bukti-bukti fisik surat-surat.
Utamanya surat perintah berangkat dan surat kedatangan dari kesatuan saat itu,”kata
Abah Landoeng dengan menambahkan – “Semua bukti-bukti itu hilang, terbakar,
pada tahun 1967-an, paling mengandalkan saksi itu pun Pak Solihin GP sudah
tiada, paling mantan Pangdam III/ Siliwangi Pak Iwan Sulanjana, di antaranya.”
Patut diketahui, Abah Landoeng pada Senin pagi itu
mendatangi kantor Legiun Veteran RI (LVRI) di Jalan Jawa yang diterima dengan
baik oleh Djudju Amidjaja, Wakil Sekertaris Pemuda Panca Marga (PPM) Jabar, dan
Jubaedi, Wakil Ketua PPM Jabar. Selama di kantor PPM Jabar, Abah Landoeng
ditangani dengan baik.
Setelahnya, Abah Landoeng disarankan untuk mendatangi Kantor
Badan Pembinaan Administrasi Veteran dan Cadangan Daerah Militer III/Siliwangi
di Jalan Tongkeng No. 48 Kota Bandung atau disebut Kanminvetcad Ranting 7
Cabang III PD/Siliwangi, Abah Landoeng diterima dengan baik oleh Ibu Sri yang
menjelaskan secara rinci, perlunya bukti surat tugas/perintah serta saksi-saksi
keberangkatan Abah Landoeng pada operasi Dwikora untuk priode khusus 03 Maret
1964 s/d 11 September 1966.
Terkait penjelasan untuk memperoleh veteran Dwikora menurut Kanminvetcad
Ranting 7 Cabang III PD Siliwangi,”Abah akan pasrah saja, niat awal tadinya
ingin membantu puluhan rekan Abah asal Jawa Barat yang pergi ke Kalimantan.
Beberapa di antaranya, bahkan ada yang gugur dan sesuai anjuran Pak Karno
(Presiden RI ke-1) malah ada yang menikah dengan warga setempat suku Dayak di
sana.”
Ada Parade …
Secercah harapan, masih kata Abah demi memnuhi syarat
administrasi itu di antaranya akan menelusuri,”ya akan dicoba ke Dodik Secata
Kodam III Siliwangi Pangalengan, siapa tahu di sana kan beberapa bulan pernah
ikut pendidikan dasar kemiliteran, sebelum berangkat ke Kalimantan, ada bukti
administrasinya” ujarnya.
Lebih lanjut masih kata Abah Landoeng, waktu itu total 212
relawan itu sebelum berangkat ke Kalimantan melakukan parade di Jalan Braga dan
jalan Merdeka yang disaksikan oleh Gubernur Jabar Mashudi (1960 – 1970), serta
Pangdam III Siliwangi, Ibrahim Adjie (1960 – 1966), “malahan Pak Musannif Ryacudu selaku Pangdam XII Kalbar juga
hadir kala itu di Bandung, dari Pak Ryacudu dapat pangkat titular sebagai Serma
sebagai Danru selama di Kalimantan.”
Menutup reportase ini Abah Landoeng mengatakan:”Ini
kebetulan juga menghadapi 17 Agustus 2024, saran dari beberapa kawan, dan
hasilnya ya sudah diduga harus diperjuangkan lagi lebih keras malah sangat
sangat keras…”, ujarnya.
Kabar terakhir ketika naskah berita ini akan dinaikkan, Abah
Landoeng mengabari dirinya mendapat
telepon dari Brigjen TNI (Purn) Darmawi Chaidir, Wakil Ketua DPD LVRI Provinsi
Jawa Barat,”Abah diminta hadir kembali ke LVRI Jabar pada Kamis mendatang
(1/8/2024). Ya kita tunggu saja ini siapa tahu ada kabar gembira,” pungkasnya
via telepon. (Harri Safiari).
Tidak ada komentar