Jambore Nasional Konservasi Merah Putih 2024, Walau Peserta Tak Diberi Makan, Peminat Justru Membludak!
Momen Jambore Nasional Konservasi Merah Putih 2024 di Kawasan Citatah, Cipatat Kabupaten Bandung Barat (9-11/8/2024) (Foto: Dok).
Algivon.com -- “Salam Lestari, Lestari Alam, Gerak Bersama Jaga Bumi”
itulah salam yang selalu di gaungkan oleh para penggiat dan pecinta lingkungan
hidup di “Jambore Nasional Konservasi Merah Putih 2024”. Kegiatan ini berlangsung di
kawasan Karst Citatah Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat, Jawa
Barat pada 9-11 Agustus 2024.
Jambore Nasional Konservasi ini merupakan kegiatan ke-2, yang mana kegiatan pertama di langsungkan di Tebing pada tahun lalu, dan lokasinya pun di kawasan Karst Citatah.
Antusiasme peserta yang membludak untuk ikut kegiatan ini, belum bisa terakomodir 100% oleh panitia:
"Kami minta maaf ke para pecinta alam di seluruh Indonesia, khususnya mereka yang berkeinginan ikut hadir pada acara ini. Setulusnya, belum bisa kami akomodir seluruhnya, karena keterbatasan keuangan. Faktanya, masih belum banyak yang mensupport acara seperti ini. Andalan kami, hanya dari para donator yang yang sangat konsen pada isu lingkungan hidup," ujar Asep Komara Santosa, Ketua Panitia yang akrab disapa Adi Gondring.
Pada Jambore Nasional Konservasi Merah Putih 2024 ini, hadir para peserta dari Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Yogyakarta, Bangka Belitung, Sumatera Utara, Bengkulu, Kalimantan. Masih kata Asep Komara, dirinya merasa salut atas antusiasme para peserta. Lazimnya acara seperti ini berlangsung glamour, namuan kali ini diselenggarakan apa adanya," ujarnya.
Lebih jauh, sebagaimana diinformasikan sebelumnya via media sosial
dan WA Group, bahwa peserta tidak diberi makan. Artinya, peserta harus membawa
sendiri, "uniknya, justru yang mendaftar lebih banyak dibanding tahun lalu," imbuh Mang Dadang yang dikenal sebagai salah satu tokoh pemerhati lingkungan Jawa Barat.
"Kami beserta rekan dari yogyakarta datang jauh-jauh ke acara ini, hanya bermodal biaya sendiri, tanpa ada sponsor apalagi bantuan uang pemerintah. Modal kami hanya kecintaan pada lingkungan. Di sini kami bisa bisa sharing dan berkumpul dengan komunitas
pecinta lingkungan dari daerah lain.Hal ini melebihi apapun, keinginankami ya berperan aktif memelihara dan menjaga bumi ini
tetap lestari," ujar Yudistira peserta dari Yogyakarta.
Sementara itu, Abah Jim dan Kang Aang selaku penggiat lingkungan dan seni Jawa Barat berpendapat bahwa lingkungan hidup dan seni tidak bisa di pisahkan, lingkungan hidup bukan hanya berarti pepohonan, gunung, sungai, tetapi lingkungan hidup mempunyai arti luas, melainkan termasuk tingkah laku manusia,"terpenting bagaimana manusia memperlakukan, menghargai dan menjaga alam tersebut supaya lestari, contoh sungai Cikapundung rusak oleh siapa ? Tentu ini oleh manusia yang tidak mencinta alam," kata Abah Jim dan Kang Aang serempak.
Selain para peserta, yakni para pencinta dan penggiat lingkungan hidup, hadir pula Prof. Bambang Q Anes Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Bapak Rinto mewakili Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A., Ketua Rumah Bersama Pak Deden (Wa Deden), DAS Citarum Ciliwung Bapak Pina Ekalipta, Bapak Adjang Perwakilan Kapolda Jabar, dari Brimob serta Perwakilan Dari Pangdam III Siliwangi Bpk. Brigjen Sugiono.
Antusiame & Menggebu ...
Ada yang berbeda pada acara jambore kali ini, yakni terbinanya emosional peserta, panitia dan tamu undangan sangat menonjol, tatkala mereka harus berpisah dan melanjutkan perjuangan menjaga konservasi di tempat masing – masing, yang penutupannya dilakukan oleh Bapak Pina Ekaliptadari dari DAS Citarum Ciliwung, yang diiringi penampilan seniman act move,“salut dengan konsep murah meriah tapi berkesan mewah, saya sangat terinspirasi dan ingin mengadopsi konsep sekarang untuk kegiatan DAS Citarum Ciliwung," ujarnya.
Masih menurut salah satu anggota Panitia Penyelenggara, Hadi Lesmana, dirinya merasa bersyukur, atas antusisas yangmenggebu-gebu dari para peserta. "Umumnya para peserta ini kaula muda yang begitu peduli menjaga lingkungan hidup. Justru hal ini menambah semangat kami untuk terus konsen menjaga bumi, agar tetap lestari. Sekaligus tetap melaksanakan acara jambore konservasi nasional setiap tahun. Baik itu ada sponsor maupun tidak, tetap gaspol," ucapnya.
Tujuan ...
Menurut Panitia Penyelenggara, kegiatan Jambore Nasional Konservasi ini bukan ajang seremonial belaka, tetapi bagaimana menyatukan gagasan, ide dan pemikiran
bagaimana bumi ini bisa tetap lestari serta bisa terus berkegiatan. Karenanya, kegiatan semacam ini diharapkan sebagai ajang pengkaderan bagi kalanganmuda, agar lebih dan senantiasa peduli
terhadap lingkungan hidup.
Inilah tujuan utama Jambore Nasional Konservasi Merah Putih
2024 :
1. Membentuk
gerakan Gerak bersama jaga bumi serta mencari tokoh untuk menjadi pemimpin di
gerakan (gerak bersama jaga bumi).
2. Terkumpulnya
masukan dan gagasan untuk menyusun gerakan kongkrit dan berkesinambungan.
3. Menyusun
Kerangka dan master plan Gerakan Bersama konservasi alam di kawasan pasca
tambang, berbasis peran aktif masyarakat, dan pelaku bisnis sebagai supporting
pemerintah dalam program konservasi alam.
4. Menjadikan
dan membangun pemahaman nilai-nilai konservasi alam sebagai sikap hidup dan
budaya bangsa yang harus terinformasikan, serta terkomunikasikan dengan baik
kepada masyarakat sehingga terwujud semangat gerakan bersama di semua lini.
5. Menciptakan
gagasan - gagasan baru dalam gerakan konservasi alam.
6. Mendorong
peran aktif masyarakat seara dini, efektif dan efisien untuk melakukan gerakan
menjaga dan melestarikan lingkungan dimulai dari ingkungannya sendiri. (HS/Rls).
Tidak ada komentar