FPIK Unpad Bahas ‘Budidaya Lobster Skala Industri’, Doni Ismanto dari KKP: Optimalisasi Permen KP No.7/ 2024

 

Sukses FPIK Unpad menggelar bahasan 'Budidaya Lobster Skala Industri' di Bale Sawala (24/2/2025) Jatinangor. 

 


 

 

,Algivon.com --    Doni Ismanto, Staf Khusus Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Bidang Komunikasi Publik, pada Senin (24/2/2025) hadir di acara ‘talk show’ Idovin Goes to Universitas Padjajaran di Bale Sawala Unpad Jatingangor Kabupaten Sumedang. Acara yang dihadiri ribuan mahasiswa, utamanya dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad, yang bertemakan Pengembangan Budidaya Lobster Menuju Skala Industri di Indonesia, dibuka oleh Dekan FPIK Unpad Prof. Yudi Nurul Ihsan.

 

“Indonesia menggandeng salah satu representasi perusahaan Vietnam yang punya keunggulan tertentu dalam budidaya lobster, akhirnya melalui perusahaan joint venture  PT. Idovin Aquaculture International   bersama-sama mengolah potensi lobster Indonesia yang sangat besar,” ujarnya sambil menambahkan – “Hari ini kita tandatangani MoU Kerjasama itu”.  

 

Masih kata Yudi Nurul Ihsan, FPIK Unpad sendiri dalam beberapa tahun terakhir ini turut aktif mengembangkan dan menyebarluaskan teknik serta upaya budidaya benih bening lobster (BBL) kepada banyak pihak, terkhusus kepada para nelayan Indonesia.  

 

“Selama ini kan BBL ini kerap diselundupkan ke Vietnam, padahal bila kita budidayakan, kita akan mendapat nilai tambah yang cukup besar,” paparnya sambil menambahkan –“Budidaya lobster punya peran strategis. Sayangnya, ekosistemnya harus segera diperbaiki agar menguntungkan nelayan.   

 

Optimalkan Permen KP No. 7/2024

 

Sementara itu Doni Ismanto kembali menekankan bahwa ekosistem budidaya lobster di Indonesia telah diperkuat via regulasi berupa Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) No. 7/2024. Tercantum dalam aturan ini, di antaranya pentingnys dilakukan percepatan alih teknologi budidaya. “Optimalkan pemanfaatan sumber daya benih agar memiliki nilai tambah ekonomi yang signifikan, tetapi juga berkontribusi langsung dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan serta memperluas lapangan kerja bagi masyarakat pesisir, ini akan menciptakan ekosistem perikanan yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” papar Doni Ismanto yang mendapat applaus dari ribuan mahasiswa.

 

Sementara  Adinda Cresheilla, Juru bicara PT. Idovin Aquaculture International, menandaskan bahwa kolaborasi dengan FPIK Unpad merupakan langkah strategis dalam memperkuat ekosistem inovasi perikanan nasional. 

 

“Ini jadi katalisator utama dalam pengembangan sektor lobster terbesar di Indonesia. Dengan mengintegrasikan riset akademik dan teknologi industri, kami berupaya menciptakan solusi yang lebih inovatif dan berkelanjutan,” jelas Adinda. Lebih lanjut Adinda yang juga dikenal sebagai Putri Indonesia Pariwisata 2022, menempatkan Unpad sebagai mitra strategis karena Jawa Barat memiliki potensi besar dalam penyediaan BBL, yang tersebar seperti Garut, Cianjur, dan Sukabumi.  Menurutnya, keberlimpahan sumber daya ini menjadi faktor kunci dalam mendukung percepatan industri budidaya lobster di Indonesia, sekaligus membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi berbasis maritim.

 

Nelayan, Sadar BBL …

 

Pada kesempatan yang sama Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran yang juga Ketua Tim peneliti Fikom Unpad, Kunto Adi Wibowo terkait penelitian tentang persepsi kebijakan pengelolaan BBL, menempatkan bahwa Permen KP No.7/ 2024 telah memberikan manfaat bagi nelayan.  Manfaat itu di antaranya, peningkatan pendapatan yang signifikan berkat akses yang lebih baik ke pasar dan regulasi harga yang adil. Selanjutnya, pelestarian populasi lobster karena kebijakan ini memastikan keberlanjutan ekosistem laut Indonesia, serta menciptakan keseimbangan antara eksploitasi dan konservasi.  Terakhir, adanya kemudahan akses benih. Maknanya, regulasi yang ada mempermudah nelayan memperoleh benih lobster dengan harga terjangkau.

 


Mari kita optimalkan Permen KP  No.7/2024 - Kuasai budidaya lobster oleh kita demi peningkatan kesejahteraan bangsa.  




"Berdasarkan cerita para nelayan yang kami temui, Permen KP No.7/ 2024 meningkatkan penghasilan mereka. Mereka tahu ada banyak benih lobster di lautan jika tidak dimanfaatkan menjadi sia-sia. Para nelayan pun menyadari bahwa mereka menangkap harus dengan bijaksana dan memperhatikan faktor kelestarian alam," tambah Adi Wibowo.

 

Masih di sesi  pembahasan yang bernuansa ‘talk show’, juga sempat diramaikan oleh berbagai permainan atau game yang memikat para mahasiswa, mahasiswa memperebutkan sejumlah hadiah dengan penuh semangat, sesi ini di antaranya dipandu Content Creator Nayla Azmi. Sementara itu  Wakil Dekan Fakultas Perikanan dan IImu Kelautan, Rita Rostika menjelaskan budidaya lobster dalam praktiknya sangatlah berdampak positif bagi lingkungan yakni sebagai buffer stock lobster melalui restocking sesuai fase atau siklus hidup lobster yang aman sesuai relung ekologinya.

Lebih jauh Rita Rostika merasa bersyukur penyadaran masyarakat dan pemerintah juga akan pentingnya membudidayakan potensi lonster Indonesia dalam skala industri semakin meningkat,”ini merupakan keharusan, pelibatan AI, IoT, dukungan pentahelix, pelibatan penelitian bagi para nelayan, serta kepastian hukum ini haruslah ajeg, jangan adalagi masa-masa peraturannya kerap berubah-ubah lho?!” (HS).  




FPIK Unpad Bahas ‘Budidaya Lobster Skala Industri’, Doni Ismanto dari KKP: Optimalisasi Permen KP No.7/ 2024 FPIK Unpad Bahas ‘Budidaya Lobster Skala Industri’, Doni Ismanto dari KKP: Optimalisasi Permen KP No.7/ 2024 Reviewed by Harri Safiari on 13.46 Rating: 5

Tidak ada komentar